Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bisnis Bersih, Untung Maksimal: Cara Pengusaha Aman dari Jerat Korupsi
4 Mei 2025 15:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Muhammad Ari Pratomo (MuhammadAriLaw) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cara Pengusaha Tetap Aman dari Jerat Korupsi — Perspektif Seorang Pengacara
ADVERTISEMENT
Oleh Muhammad Ari Pratomo (MuhammadAriLaw)
Advokat Indonesia | Penulis | Musisi | Podcaster
Sebagai pengacara, saya sering menemui pengusaha yang datang ketika semuanya sudah terlambat: sudah dipanggil penyidik, sudah disorot media, atau bahkan sudah jadi tersangka. Padahal, banyak dari mereka tidak berniat melakukan tindak pidana. Masalahnya, ketidaktahuan terhadap batas-batas hukum sering kali menjadi celah yang dimanfaatkan atau menjerat tanpa sadar.
Dalam praktik hukum, korupsi tidak hanya soal menyuap atau menerima uang. Termasuk di dalamnya adalah gratifikasi yang tidak dilaporkan, penyalahgunaan kewenangan dalam proyek, hingga pengadaan fiktif atau manipulasi laporan keuangan perusahaan. Hal-hal ini sering dianggap “kebiasaan umum”, padahal bisa berujung pada ancaman pidana berat.
Sebagai advokat, saya selalu menyarankan pengusaha untuk tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga kepatuhan hukum. Pencegahan jauh lebih murah daripada pembelaan. Berikut prinsip yang harus dipegang setiap pemilik bisnis:
ADVERTISEMENT
• Hindari pemberian apa pun kepada pejabat tanpa dasar hukum yang jelas.
• Pastikan semua transaksi bisnis terdokumentasi dengan baik.
• Pahami kontrak dan risiko hukumnya sebelum menandatangani.
• Konsultasikan langkah penting bisnis kepada pengacara yang paham bidang usaha Anda.
Pendekatan ini bukan hanya melindungi pengusaha dari jerat pidana, tetapi juga membangun citra bisnis yang kredibel di mata investor, mitra kerja, dan publik.
Karena sebagai pengacara, saya percaya: hukum yang dipahami sejak awal adalah investasi, bukan beban. Integritas hukum bukan hambatan, tetapi fondasi bisnis yang kuat.