Konten dari Pengguna

Keamanan Energi: Tantangan dan Risiko Estonia dalam Meninggalkan BRELL

muhammadevanfadhilah23
mahasiswa komunikasi digital media angkatan 59. IPB University Vocational School.
15 Februari 2025 11:13 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari muhammadevanfadhilah23 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/photos/estonia-tallinn-historic-center-3737128/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/photos/estonia-tallinn-historic-center-3737128/
ADVERTISEMENT
pemerintah estonia dengan tiba tiba mengumumkan kepada rakyatnya untuk Bersiap siap mengumpulkan Cadangan makanan, minuman dan obat obatan selain itu pemerintah juga menyuruh rajyatnya untuk mencari sumber energi padahal kondisi di negara estonia saat ini sedang baik baik saja
ADVERTISEMENT
Bersama dengan Latvia dan Lithuania, negara ini memilih untuk bergabung dengan jaringan listrik Eropa kontinental (ENTSO-E) demi mengurangi ketergantungan pada Rusia. Namun, di balik keputusan ini, terdapat tantangan besar yang mengancam kestabilan pasokan energi bagi masyarakat.
Langkah ini tentu bukan tanpa alasan. Estonia dan negara-negara Baltik lainnya telah lama khawatir bahwa Rusia dapat menggunakan ketergantungan energi sebagai alat politik. Dengan memutus hubungan dari BRELL, Estonia berharap memiliki kendali penuh atas sumber listriknya sendiri tanpa harus bergantung pada negara yang dianggap sebagai ancaman geopolitik. Namun, proses transisi ini juga menimbulkan risiko besar, terutama terkait potensi pemadaman listrik hingga 72 jam seperti yang telah diperingatkan pemerintah.
Namun tantangan utama disini adalah dimanakah rakyat Estonia mendapatkan & mengumpulkan makanan, minuman serta obat obatan dan sumber energi padahal mereka sudah lama bergantung terhadap negara rusia apakah ada nega
ADVERTISEMENT
ra lain yang akan ikut campur di dalam politik pemerintah negara estonia
Pada akhirnya, Estonia harus memastikan bahwa keputusan ini tidak hanya sekadar simbol politik, tetapi benar-benar didukung oleh kesiapan infrastruktur dan sumber daya yang memadai. Jika tidak, ketahanan energi yang mereka cita-citakan justru bisa berubah menjadi bencana baru bagi masyarakat.
Kesimpulan dari Keputusan Estonia untuk meninggalkan sistem energi BRELL dan bergabung dengan jaringan listrik Eropa kontinental merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada Rusia. Namun, transisi ini tidak lepas dari tantangan besar, terutama terkait dengan potensi pemadaman listrik yang dapat berlangsung hingga 72 jam. Peringatan pemerintah kepada rakyatnya untuk menimbun makanan, air, obat-obatan, dan mencari sumber energi alternatif menunjukkan bahwa kesiapan infrastruktur negara ini masih dipertanyakan.
ADVERTISEMENT
Tantangan utama yang dihadapi rakyat Estonia adalah bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah ketidakpastian pasokan energi. Jika selama ini mereka bergantung pada Rusia, maka diperlukan strategi baru untuk memastikan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, muncul pertanyaan mengenai apakah ada negara lain yang akan ikut campur dalam kebijakan energi Estonia atau memberikan dukungan dalam transisi ini.
Pada akhirnya, keberhasilan langkah ini bergantung pada sejauh mana Estonia mampu membangun infrastruktur yang kuat dan mandiri. Jika pemerintah tidak memiliki rencana yang matang dalam mengelola dampak transisi ini, maka keputusan untuk keluar dari BRELL bisa menjadi bencana yang merugikan rakyatnya sendiri.