Konten dari Pengguna

Batik Milik Indonesia, Bukan Milik Negara Sebelah!

M Fahmi Yahya
Mahasiswa Universitas Jember Pendidikan Sejarah
2 Oktober 2024 7:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari M Fahmi Yahya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pixabay.com/Batik Tradisional Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.com/Batik Tradisional Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia merupakan negara yang memiliki seni dan kebudayaan yang tak terhitung jumlah nya, salah satunya seni rupa yang terkenal di Indonesia yaitu Batik. Batik sendiri mulai di kembangkan pada masa kerajaan Mataram kemudian berlanjut pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta, pada awalnya Batik hany di gunakan dalam keraton untuk pakaian para raja dan keluarga, seiring berjalan nya waktu Batik mulai di produksi oleh masyarakat umum dan menjadi populer sebagai pakaian. Batik juga sering di anggap sebagai identitas nasional Indonesia banyak pegawai pemerintaha dan pekerja kantor mengenakan batik pada hari-hari tertentu sebagai bagian dari budaya nasional Hingga saat ini Batik di Indonesia terus berkembang, dan tersebar di berbagai negara dan ditetapkan nya setiap tanggal 2 Oktober di peringati Hari Batik Nasional. Sayangnya, di balik berkembang nya Batik di berbagai negara, justru mereka memanfaatkan seni rupa ini untuk di klaim milik negaranya sendiri.
ADVERTISEMENT
Batik di klaim Negara Malaysia
Awal mula peristiwa ini terjadi tepatnya pada tahun 2008, masyarakat Indonesia di hebohkan karena Malaysia mengklaim bahwa batik merupakan warisan dari negara mereka, tapi pemerintah Indonesia tak tinggal diam, pada 3 September 2008 Pemerintah Indonesia resmi mendaftarkan Batik ke UNESCO ke dalam daftar Warisan Kemanusian untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Pada 9 Januari 2009 UNESCO merespon pendaftaran tersebeut lalu melakukan pengujian tertutup pada tanggal 11-14 Mei 2009.
Setelah itu, pada tanggal 2 Oktober 2009 UNESCO resmi menetapkan batik sebagai Warisam Budaya Takbenda Indonesia melalui sidang Intergovernmental Committe for the Safeguard of the Intangible Culutral Heritage. Namun tak berhenti sampai disitu, masyarakat Indonesia di hebohkan lagi tentang berita seorang Miss World asal Malaysia yaitu Lavanya Sivaji, mengatakan bahwa batik merupakan kebudayaan dari negara Malaysia.
ADVERTISEMENT
Hal itu di ungkapkan pada saat membagikan momen malam final Miss World Malaysia pada Tahun 2021. "Kain batik melambangkan keragaman di antara orang Malaysia dengan berbagai warna, cetakan, dan desainnya. Oleh karena itu, saya mempersembahkan kepada Anda gaun malam saya untuk Miss World Malaysia 2021 yang terbuat dari kain batik Malaysia," tulis Lavanya Sivaji melalui unggahan di Instagram. Pernyataan tersebut mendapat kecaman dari Masyarakat Indonesia. Bebrapa masyarakat Indonesia mengatakan secara tegas bahwa batik merupakan Budaya asli Indonesia.
Merespon hal itu, Model asal Malaysia itu pun menyampaikan permintaan maaf "Saya ingin meminta maaf jika saya telah menyinggung siapa pun atas unggahan saya ini. Saya mengakui kata Batik berasal dari Jawa serta desain dan sejarahnya," tulis Sivaji dalam unggahan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
"Namun, tidak sedikit negara lain yang mempraktekkan unsur budaya tersebut antara lain Malaysia, Sri Lanka, India dengan desain dan motifnya masing-masing. Baik itu Malaysia, Indonesia atau negara lain, saya akan selalu merasa bangga memakai Batik," lanjutnya.
Beberapa waktu lalu juga seorang Konten Kreator asal Amerika warganet biasa menyebut nya IShowSpeed melakukan Touring khususnya di Benua Asia Tenggara, ada hal menarik dari cerita ini, setiba nya IShowSpeed di Asia Tenggara, negara yang pertama kali ia kunjungi adalah Malaysia ada beberapa cuplikan yang menunjukkan jika IShowSpeed memakai batik, beberapa masyarakat Malaysia mengatakan kepadanya bahwa Batik dari Malaysia, namun IShowSpeed bingung ia tak memiliki respon apapun, setelah tiba nya dia ke Indonesia konten kreator tersebut memakai baju Batik lagi yang dimana ia mengakui bahwa Batik ini merupakan pakaian asli dari Indonesia.
Design by Bing Image Creator AI/Ilustrasi di atas menggambarkan masyarakat Indonesia yang bereaksi terhadap klaim negara lain atas batik.
Batik diklaim Negara China
ADVERTISEMENT
Walaupun UNESCO meresmikan Batik sebagai Warisan Budaya tak benda dari Indonesia, kasus pengklaiman batik sebagai warisan budaya asli negara lain masih belum usai.
Pada tahun 2020, salah satu media China, China Xinhua News, menyebut batik sebagai kerajinan tradisional kelompok etnis di Tiongkok melalui unggahan di akun Twitter resmi mereka. Dalam twit tersebut, mereka menggambarkan proses pembuatan batik yang melibatkan penggunaan lilin dan alat seperti spatula untuk mewarnai kain, serta proses pemanasan untuk menghilangkan lilin.
Pernyataan ini memicu reaksi kuat dari warganet Indonesia, yang menganggap klaim tersebut tidak akurat. Mayoritas warganet Indonesia menekankan bahwa Batik secara historis berasal dari Indonesia, khususnya dari pulau Jawa. Kata "batik" sendiri berasal dari bahasa Jawa, yakni "amba" (menulis) dan "titik" (titik), sehingga secara etimologis dan budaya, batik diakui sebagai warisan asli Jawa.
ADVERTISEMENT
Meskipun beberapa negara seperti Tiongkok memiliki kerajinan kain yang menggunakan teknik serupa, Batik Indonesia telah diakui secara internasional, termasuk oleh UNESCO pada tahun 2009, sebagai warisan budaya takbenda dari Indonesia. Hal ini menjadi bukti kuat bahwa batik merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang tidak bisa disamakan dengan seni kain dari negara lain.
Untuk menghindari kejadian pengklaiman ini kita sebagai orang-orang yang memiliki Warisan Budaya tersebut harus melestarikan dan menjaga agar nanti nya Warisan Budaya ini tidak selalu di klaim oleh negara lain dan bisa terus berlanjut hingga sampai penerus bangsa ini.
Selamat Hari Batik Nasional