Konten dari Pengguna

Kebudayaan Maritim Masyarakat Moken: Kearifan Lokal di Kawasan Laut Andaman

M Fahmi Yahya
Mahasiswa Universitas Jember Pendidikan Sejarah
1 April 2024 13:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari M Fahmi Yahya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber gambar: pribadi
zoom-in-whitePerbesar
sumber gambar: pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Moken, yang dikenal juga sebagai "Suku Laut," merupakan kelompok etnis nomaden laut yang mendiami kawasan sekitar Laut Andaman di Asia Tenggara. Masyarakat Moken memiliki Kebudayaan Maritim di Kawasan Laut Andaman. Kehidupan mereka yang menggantungkan diri pada laut telah menciptakan kebudayaan maritim yang unik dan kaya akan kearifan lokal. Kawasan laut yang mereka huni mencakup perairan Thailand, Myanmar, dan Indonesia, dan keberadaan mereka telah memberikan kontribusi penting terhadap pewarisan pengetahuan maritim dan ekologi laut di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu aspek yang menonjol dari kebudayaan Moken adalah hubungan erat mereka dengan laut. Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang ekosistem laut, termasuk perilaku ikan, pola cuaca, dan navigasi di perairan yang kadang-kadang ganas. Pengetahuan ini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk bertahan hidup, tetapi juga sebagai warisan budaya yang mereka wariskan dari generasi ke generasi. Misalnya, tradisi memancing dengan menggunakan teknik yang ramah lingkungan, seperti menjala ikan dengan tangan atau tombak, telah menjadi ciri khas dari kehidupan sehari-hari masyarakat Moken.
Selain itu, kehidupan nomaden laut juga telah membentuk tatanan sosial dan nilai-nilai komunitas yang kuat di antara Masyrakat Moken. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang berpindah-pindah antara pulau-pulau kecil atau menetap di atas perahu tradisional mereka yang disebut "kabang." Kebersamaan dalam menghadapi tantangan alam dan ketergantungan mereka pada sumber daya laut telah memperkuat solidaritas antaranggota komunitas. Dalam budaya Masyarakat Moken, konsep saling membantu dan berbagi dalam kehidupan sehari-hari adalah nilai yang sangat dihargai.
ADVERTISEMENT
Namun, kebudayaan Maritim Moken menghadapi berbagai tantangan, terutama karena adanya modernisasi dan perubahan lingkungan. Eksploitasi sumber daya laut, pembangunan pantai, dan regulasi pemerintah yang mengakibatkan pembatasan terhadap kegiatan tradisional mereka telah mengancam keberlanjutan gaya hidup mereka. Selain itu, perubahan iklim juga telah memberikan dampak negatif terhadap ekosistem laut tempat mereka bergantung.
Untuk mempertahankan keberlangsungan kebudayaan maritim Moken, langkah-langkah perlindungan dan pelestarian kearifan lokal mereka menjadi sangat penting. Pendekatan kolaboratif antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal diperlukan untuk mengembangkan program-program yang berkelanjutan, termasuk pendidikan tradisional, konservasi sumber daya laut, dan pengembangan ekowisata yang memperhatikan kebutuhan serta nilai-nilai budaya Moken.
Dalam konteks globalisasi yang terus berkembang, menjaga keberlangsungan Kebudayaan Maritim Masyarakat Moken bukan hanya tentang mempertahankan warisan budaya yang berharga, tetapi juga tentang menghormati hak-hak dan keberadaan kelompok etnis minoritas yang unik ini. Dengan mengapresiasi kearifan lokal mereka dan bekerja sama untuk melindungi lingkungan laut yang menjadi rumah bagi Moken, kita dapat memastikan bahwa warisan budaya dan ekologis mereka tetap lestari untuk dinikmati oleh generasi mendatang.
ADVERTISEMENT