Tiga Tahun Kepemimpinan ‘Sang Iron Man’

Muhammad Muchlas Rowi
Dosen, penulis, serta pegiat Literasi Media yang aktif di berbagai organisasi. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Jamkrindo
Konten dari Pengguna
30 Oktober 2022 11:21 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Muchlas Rowi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menteri BUMN Erick Thohir. (Dokumentasi Kementerian BUMN)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. (Dokumentasi Kementerian BUMN)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhammad Muchlas Rowi
Komisaris Independen PT Jamkrindo
**
“Betapa banyak pemimpin yang mampu beretorika dan menampilkan citra, namun sedikit yang mampu beradaptasi menghadapi realita.”
ADVERTISEMENT
LELAKI paruh baya duduk santai di deretan kursi bagian depan. Mengenakan varsity jacket berwarna merah dan putih. Senyumnya sumringah. Tatapannya ke depan, seperti melihat masa depan, teguh dan realistis.
Saat diminta maju ke depan bersama dua tokoh muda lain yang juga merupakan inisiator Gerakan Akselerasi Generasi Digital pada Rabu (15/12/2021) di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat ia sempat menyinggung pidato Presiden soal tokoh ‘Tanus’ dan rangkaian cerita Avengger Series. Begitu fasih dan detail, terutama saat menceritakan sosok favoritnya ‘Iron Man’ dalam series tersebut.
Saat ini ia jadi leader di Kementrian BUMN. Ya, lelaki itu adalah Erick Thohir. Di usianya yang ke-52 ia genap tiga tahun memimpin Kementrian BUMN, sebuah kementrian yang kerap disebut ‘gudang masalah’. Bersama sekira 41 perusahaan dan ratusan ribu karyawan, BUMN kini tengah menjalankan serangkaian langkah [transformasi, efisiensi, dan restrukturisasi] untuk memperbaiki kinerja dan performa BUMN.
ADVERTISEMENT
Berkat transformasi yang dilakukan Erick Thohir, kini citra negatif BUMN perlahan memudar. Kementrian BUMN saat ini justru jadi gudang kreativitas, inovasi, dan tentu saja solusi. Erick Thohir tak ubahnya seperti ‘Sang Iron Man’ yang harus membuat puluhan armor baja untuk menghadapi situasi tak menentu. Setiap armor baja yang diciptakannya memiliki teknologi yang evolutif.
Tak cuma itu, Tony Stark juga sukses membuat sebuah kecerdasan buatan yang bisa jadi asisten pribadinya bernama Jarvis. Berkat kemampuannya itu, Tony pun menjadi superhero. Hebatnya, Tony juga berhasil menciptakan sosok superhero baru, seperti Dr. Branner. Mirip Erick Thohir di BUMN yang melahirkan banyak anak-anak muda kreatif, inovatif, dan punya jiwa superhero.
Transformasi BUMN
Di BUMN, Erick Thohir membuat gebrakan dengan melakukan transformasi BUMN. Diawali dengan merampingkan struktur birokrasi di kementrian agar bisa bergerak lebih cepat dan lincah (agile). Paling fundamental adalah penekanan pada nilai-nilai utama atau yang disebut AKHLAK.
ADVERTISEMENT
Nilai AKHLAK sangat menentukan kejujuran dan integritas seseorang. AKHLAK juga akan tercermin pada sikap dan mental yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
Guna menjalankan misi penyehatan BUMN, Erick Thohir melakukan restrukturisasi dengan membentuk klaster-kalster dan holding. Langkah ini dipilih karena tak mudah mengawasi 142 perusahaan dan 27 klaster. Terbaru, Erick pun merampingkan BUMN menjadi 41 perusahaan dalam 12 kalster saja (Katadata, 2022).
Erick Thohir sadar, tak semua BUMN dalam keadaan sehat dan kompetitif, karena faktanya ada pula BUMN yang sifatnya layanan publik dan penugasan. Erick juga sadar jika dalam sekian lama ada banyak BUMN yang menjalankan usaha di luar core bisnisnya. Karena itu, fokus lainnya dalam transformasi BUMN adalah dengan memperjelas core bisnis perusahaan-perusahaan BUMN.
ADVERTISEMENT
Kasus-kasus yang menimpa Jiwasraya, Asabri, maupun Garuda Indonesia menjadi pembelajaran penting bagi Erick Thohir. Bahwa selain memperjelas core bisnis perusahaan-perusahaan BUMN juga harus dilakukan langkah cepat untuk mengatasi kasus hukum. Erick lantas melakukan pemberantasan korupsi di perusahaan-perusahaan BUMN tersebut. Dengan cepat dia melaporkan dan meminta BPK, KPK dan Kejaksaan Agung untuk membenahinya.
Terobosan lain yang dilakukan Erick Thohir dan mengejutkan publik adalah langkahnya dalam melakukan merger bank-bank syariah. Erick melihat perlunya melakukan holdingisasi untuk memperkuat dan mengefektifkan kinerja bank syariah dalam satu payung perusahaan yang baik dan sehat.
Peran terbesar Erick Thohir yang tak bisa dilupakan adalah dalam penanganan pandemi Covid-19. Berkat tangan emasnya, Indonesia bisa melakukan diplomasi untuk mendatangkan vaksin, penyediaan oksigen, obat gratis, hingga penciptaan vaksin. Indonesia pun pada akhirnya, jadi salah satu negara terbaik dalam menyelesaikan kasus yang tak pernah ada presedennya di mana pun dan kapan pun ini.
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan ‘Sang Iron Man’
Seorang pemimpin sedianya memang tak dapat diukur cuma lewat retorika dan kata-katanya saja. Namun harus mampu menghadapi situasi yang tidak familiar sekalipun. Menghadapi perubahan yang tak pernah diharapkan siapa pun. Sehingga memaksanya keluar dari zona nyaman dan menghadapi perubahan apa pun.
Pandemi Covid-19 jadi bukti, betapa menakutkannya perubahan yang tak bisa kita prediksi sebelumnya. Jika tak piawai mengambil keputusan dalam situasi tersulit, maka bukan cuma gagal namun bisa jadi binasa. Seperti diperlihatkan dari para pemimpin di sejumlah perusahaan bisnis.
Dibutuhkan adaptive leadership yang seperti dirumuskan Ronald Heifetz (1994) dalam magnum opusnya “Leadership Without Easy Answers”. Menurut dia, kepepemimpinan merupakan sebuah aktivitas simultan buat menggerakkan warganya supaya mampu beradaptasi dalam kondisi apa pun yang dihadapi.
ADVERTISEMENT
Karena menurutnya, seorang pemimpin bakal menghadapi rentetan masalah yang berbeda. Yang bagi Heifetz masuk dalam dua tipologi, yaitu teknis dan adaptif. Bukan retorika semata. Betapa banyak pemimpin yang mampu beretorika dan menampilkan citra, namun sedikit yang mampu beradaptasi menghadapi realita.
Erick Thohir dalam konteks ini, seperti juga Tony Stark yang sampai menciptakan 50 armor baja untuk menghadapi berbagai masalah di hadapannya. Sementara Erick Thohir nyatanya telah juga melakukan transformasi baik teknis maupun non teknis [AKHLAK]. Wajarlah kiranya jika Erick Thohir di usianya yang ketiga dalam memimpin transformasi BUMN telah mendapat banyak apresiasi.
Terbaru, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, yang mengatakan jika BUMN di bawah Erick Thohir memiliki kinerja yang baik. Blair memuji reformasi yang dilakukan menteri BUMN Erick Thohir. Apa yang dilakukannya, kata dia, sudah tepat.
ADVERTISEMENT
Sama seperti yang diungkapkan Blair, bahwa jika BUMN memiliki kinerja yang baik, maka kinerja Indonesia juga akan maju dan sukses. Karena BUMN punya peran sangat penting dalam perekonomian Indonesia, dimana sepertiga dari perekonomian Indonesia merupakan kontribusi dari BUMN. Total aset BUMN mencapai Rp9.000 triliun pada tahun 2021 atau sekira 53% dari produk domestik bruto (PDB).
**
Muhammad Muchlas Rowi
Komisaris independen PT Jamkrindo