Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Peran Akademik untuk Menjaga Kesehatan Mental di Sekolah
20 November 2024 16:02 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Muhammad Muflih Nawwaf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peran Pendidikan Kesehatan Mental di Sekolah
Pendidikan kesehatan mental di sekolah kini menjadi fokus penting dalam upaya membentuk generasi yang sehat secara emosional dan psikologis. Di era modern yang penuh tekanan dan tantangan, siswa sering kali menghadapi berbagai permasalahan, seperti stres akademis, masalah keluarga, hingga tekanan dari media sosial. Program pendidikan kesehatan mental dapat menjadi solusi untuk memberikan pengetahuan, dukungan, dan keterampilan bagi siswa dalam mengelola emosi dan mengatasi berbagai situasi yang dapat mempengaruhi kesehatan
ADVERTISEMENT
Di sekolah, pendidikan kesehatan mental bisa mencakup kegiatan konseling, pengenalan teknik relaksasi, pelatihan keterampilan sosial, hingga kampanye anti stigma. Dengan menyediakan ruang terbuka bagi siswa untuk berbicara tentang kesehatan mental, sekolah membantu mereka memahami bahwa menjaga kesehatan pikiran sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Selain itu, guru yang diberi pelatihan dalam mengenali tanda-tanda masalah mental dapat menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan yang mendukung.
Tidak hanya untuk siswa, pendidikan kesehatan mental di sekolah juga memberikan pemahaman bagi guru dan staf pendidik tentang pentingnya empati dan respon yang tepat terhadap masalah yang dihadapi siswa.
Pendidikan kesehatan mental di sekolah penting karena dapat membantu siswa memahami dan mengelola kesejahteraan mental mereka. Dengan begitu, siswa dapat mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental, Mengembangkan strategi penanggulangan, Mencari dukungan yang tepat saat dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pendidikan kesehatan mental di sekolah juga dapat membantu mengurangi stigma yang terkait dengan tantangan kesehatan mental.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan kesehatan mental siswa:
1. Menggabungkan aktivitas yang meningkatkan kesadaran dan teknik manajemen stres
2. Melakukan diskusi terbuka tentang emosi dan perasaan
3. Mengadakan kegiatan yang bersifat melepaskan beban siswa
4. Memberikan motivasi dari guru dalam setiap pembelajaran
5. Memantau perubahan siswa-siswa di kelas
Selain itu pentingnya menjaga kesehatan mental siswa di sekolah, antara lainnya yaitu :
1. Berikan perhatian dan kasih sayang penuh
2. Menjalin hubungan yang baik dengan anak
3. Ajarkan siswa cara untuk meredakan stress
4. Bangun kepercayaan siswa terhadap guru
ADVERTISEMENT
5. Tingkatkan rasa percaya diri siswa
6. Biasakan siswa dengan pola hidup sehat
Pendidikan memegang peranan penting bagi masalah kesehatan jiwa para siswa. Pendidikan di sekolah tidak boleh hanya fokus pada ranah akademis, bahkan membebani siswa secara mental hingga mengabaikan hubungan sosial mereka. Selain upaya promotif dan preventif, sekolah juga dapat melakukan intervensi dini berupa konseling oleh guru maupun konselor sebaya. Pada jenjang SMP dan SMA biasanya sekolah menyediakan guru khusus untuk menangani hal-hal tersebut, yakni guru bimbingan konseling.
Sayangnya, keberadaan guru bimbingan konseling masih dirasa kurang di jenjang sekolah dasar sehingga mau tidak mau guru kelas maupun guru mata pelajaran merangkap tugas memberikan konseling seadanya dengan menyisipkan pada setiap pelajaran.
ADVERTISEMENT
Beberapa langkah dapat ditempuh pengelola sekolah dalam rangka menjaga kesehatan mental siswa-siswa, bahkan dengan langkah sederhana. Pertama, sekolah dapat menggalang dinas kesehatan untuk menyosialisasikan kesehatan jiwa dan memaparkan tindakan yang harus dilakukan ketika mendapatkan perlakuan yang tidak seharusnya seperti kekerasan hingga perundungan.
Undang-undang tentang perlindungan anak juga dapat dikenalkan. Langkah awal ini sekaligus menjadi kesiapansiagaan dan tindakan antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Kedua, menyediakan layanan psikologi sekolah.
Siswa dapat secara bebas menceritakan masalah yang dihadapinya secara langsung maupun tidak langsung seperti melalui email maupun Whatsapp. Psikolog sekolah dapat diambil dari guru yang telah dibekali kemampuan dasar psikologi maupun mendatangkan psikolog dalam jangka waktu tertentu. Ketiga, menyediakan layanan kotak psikologi. Kotak ini dapat disediakan di setiap kelas maupun di beberapa tempat. Siapapun yang dapat menuliskan keluh kesah dan menyampaikan melalui kotak ini dengan tetap terjaga kerahasiannya.
ADVERTISEMENT
Meskipun terkesan sangat sederhana, diharapkan keberadaan kotak psikologi ini dapat dijadikan sarana bagi siswa meluapkan beban yang selama ini ditanggung dan mempermudah guru dalam memberikan layanan.
Keempat, menyediakan nomor aduan apabila siswa mendapatkan tindakan yang tidak mengenakkan seperti perundungan secara verbal maupun fisik. Siswa dapat melaporkan tindakan yang ia terima kapan pun dan di mana pun. Sosialisasi tentang dengan nomor aduan ini dapat diberikan di majalan dinding sekolah maupun di tempat lainnya.
Kelima, sesekali sekolah perlu mengadakan kegiatan yang bersifat melepaskan beban siswa. Misalnya, berteriak bebas di tengah ruang yang luas. Guru dapat mempersilakan siswa melampiaskan emosi yang terpendam di tempat yang sunyi dan dapat merelaksasi pikiran.
Cara lain yang dapat ditempuh, misalnya dengan menyiapkan kertas untuk tempat siswa menulis kesulitan apa yang dihadapi. Kertas tersebut dapat dimasukkan ke dalam sebuah balon lalu ditiup dan diterbangkan bersama-sama. Guru perlu menekankan bahwa permasalahan seperti balon udara yang dapat kita lepaskan sewaktu-waktu, tergantung cara kita menyikapinya. Keenam, motivasi dari guru yang selalu disisipkan dalam setiap pembelajaran. Meskipun terkesan sangat normatif dan belum optimal, motivasi-motivasi yang diberikan guru dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologi siswa.
ADVERTISEMENT
Kedekatan antara guru dan siswa, perhatian-perhatian kecil yang diberikan, tindakan yang sama akan memberikan dampak yang besar pada kesehatan mental siswa. Guru tidak dapat mengabaikan apa pun perubahan siswa-siswa di kelas dengan terus menyatukan, memberikan jawaban, serta menawarkan solusi terbaik dari setiap masalah yang dihadapi.