Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Tradisi Fitrah Kecil Mewarnai Malam Idul Fitri
7 April 2025 8:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Nafish tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada malam menjelang Hari Raya Idulfitri (30/3/2025), anak- anak dan masyarakat daerah Sokaraja melaksanakan tradisi unik yaitu Fitrah Kecil. Fitrah Kecil adalah tradisi yang dilakukan oleh anak-anak dengan cara berkeliling dari rumah ke rumah untuk meminta uang kepada warga sekitar.

Keceriaan Anak-anak dalam Tradisi Fitrah Kecil
ADVERTISEMENT
Kegiatan Fitrah Kecil tersebut dimulai setelah Salat Isya dan berlangsung hingga malam hari. Anak-anak yang mengikuti tradisi ini umumnya datang secara berkelompok dengan jumlah anggota berkisar antara 4 hingga 10 anak. Berbekal tas kecil dan dompet yang dibawa, mereka berjalan dari satu rumah ke rumah lainnya, lalu mengetuk pintu dan mengucapkan “Assalamu’alaikum, Fitra kecile, Bu Pak, nggo sangu bada” yang berarti “Mohon meminta uang fitrah kecilnya ibu dan bapak, untuk bekal hari raya”.
Dehan (10) Salah satu anak yang mengikuti tradisi ini mengungkapkan kegembiraannya setelah menjalani Fitrah Kecil “Saya mendapatkan Rp. 1.000 hingga Rp. 10.000 dari setiap rumah yang didatangi dan hasil keliling malam ini saya berhasil mengumpulkan sekitar Rp. 300.000,” ujarnya dengan penuh kegembiraan.
Meskipun nominal yang diterima tidak selalu besar, namun anak-anak tetap merasa bahagia. Bagi mereka, bukan hanya jumlah uang yang menjadi prioritas, tetapi juga kebersamaan dengan teman- teman ketika mengikuti kegiatan Fitrah Kecil. Setelah selesai berkeliling, mereka biasanya berkumpul di suatu tempat untuk menghitung hasil yang diperoleh, berbagi cerita, dan bahkan menukar uang dengan pecahan yang lebih kecil agar lebih mudah digunakan.
ADVERTISEMENT
Nilai Sosial dan Kebersamaan dalam Tradisi Fitrah Kecil
Tradisi Fitrah Kecil bukan hanya tentang anak-anak yang mencari dan mendapatkan uang jajan tambahan. Namun, kegiatan ini memiliki nilai sosial yang mendalam. Masyarakat yang memberikan uang melakukannya dengan sukarela dan tanpa paksaan sehingga tercipta interaksi yang erat antara pemberi dan penerima.
Bagi masyarakat Sokaraja, memberikan uang kepada anak-anak yang berkeliling juga menjadi wujud rasa syukur atas rezeki yang telah diterima selama setahun. Beberapa warga bahkan telah menyiapkan uang khusus untuk dibagikan pada malam tersebut sebagai bentuk partisipasi dalam tradisi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian sosial masih kuat di tengah masyarakat.
Ancaman Memudarnya Tradisi Fitrah Kecil
Perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup berdampak pada tradisi Fitrah Kecil yang mulai memudar. Dahulu hampir semua anak-anak di desa turut serta dalam kegiatan ini, namun kini jumlahnya semakin berkurang.
ADVERTISEMENT
“Zaman saya kecil dulu, anak-anak yang ikut Fitrah Kecil ini ramai sekali. Tapi sekarang, banyak yang lebih memilih bermain ponsel di rumah daripada ikut tradisi ini. Sangat disayangkan, padahal Fitrah Kecil ini menambah kemeriahan malam menjelang Hari Raya,” ungkap Eli (48) salah satu warga yang ikut membagikan uang.
Perubahan gaya hidup anak- anak tentu menjadi tantangan bagi kelestarian budaya lokal. Tanpa adanya regenerasi, tradisi Fitrah Kecil memiliki potensi yang besar untuk hilang dalam beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran bersama untuk tetap menjaga dan melestarikan tradisi yang sudah ada sejak lama ini.
Pentingnya Melestarikan Tradisi Fitrah Kecil
Fitrah Kecil bukan hanya tentang mendapatkan uang, tetapi juga tentang belajar berbagi, bersyukur, dan mempererat tali persaudaraan antarwarga. Tradisi ini memberikan pelajaran bagi anak-anak bahwa kebahagiaan bisa didapatkan melalui interaksi sosial yang positif serta saling berbagi.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga kelestarian tradisi ini, peran orang tua dan masyarakat sangat penting. Masyarakat diharapkan mengajak anak-anak mereka supaya mengikuti kegiatan ini, menjelaskan nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya, dan memberikan dorongan agar tradisi ini tetap hidup dari generasi ke generasi.