Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Lebanon, Covid dan Duka yang Tak Kunjung Usai
16 Agustus 2020 21:20 WIB
Tulisan dari Rifki Hujan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
KKN DR - Sudah seminggu setelah kejadian ledakan bom di Lebanon. Pasca ledakan, predeksi angka penyebaran covid pun mulai mengkahwatirkan. Seminggu lalu, dilansir dari halaman Kompas, menurut pernyataan resmi Kementerian Kesehatan Lebanon, tercatat telah ada tambahan 209 kasus virus corona pada Selasa dan 146 kasus pada Rabu (5/8/2020).
ADVERTISEMENT
Ledakan tersebut banyak memakan korban jiwa bahkan beberapa banyak pula yang masih tidak ditemukan. Belum lagi rona arena politik di Lebanon dan lonjakan masa demo, semakin melahirkan banyak ledakan baru yakni ledakan emosi, demikian disampaikan Abdurrahman Al-Aytany saat bincang seputar kondisi Beirut dalam program webinar yang didakan peserta kelompok KKN 059 UIN JKT.
Kondisi di Lebanon kini memang sedang tidak baik-baik saja. Dampak ledakan masih belum menghilangkan bekas. Misalnya seperti disampaikan oleh New York Times, CNN, dan The Guardian menyebutkan jumlah korban tewas akibat ledakan di Beirut, Lebanon tersebut mendapai 78 orang. Dikutip CNN, Rabu (4/8/2020), Menteri kesehatan Lebanon menyebutkan selain puluhan korban jiwa, setidaknya 4.000 orang mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga dilansir New York Times, Selasa (4/8/2020), Rumah Sakit St. George di Beirut Tengah (salah satu kota terbesar di Beirut), mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga harus ditutup. Sementara menurut menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan, infeksi Covid-19 diperkirakan meningkat di Lebanon selama 10 hari ke depan setelah ledakan di Beirut. Ini tentu menjadi kabar mengkhawatirkan dan menyedihkan, di mana kelonjakan kasus covid dan penderitanya meningkat sementara fasilitas kesehatan mereka mengalami kerusakan pasca ledakan.
"Karena keadaan darurat dan kepanikan, saya khawatir merawat korban luka di rumah sakit dan hilangnya pasokan alat pelindung diri dapat berdampak pada jumlah pasien virus corona dalam 10 hari ke depan," kata Hassan, dikutip dari kompas.com.
ADVERTISEMENT
Tercatat hingga hari ini total kasus 8.442 orang, dikutip dari halaman Kementrian Kesehatan Lebanon (15/8/2020)