Konten dari Pengguna

Tiktok Menyebabkan Anak Muda di Indonesia Rawan Stress dan Kecemasan

Muhamad Taufik
Mahasiswa Universitas Muhammdiyah Prof. DR. Hamka
13 Desember 2024 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Taufik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(WWW.freepik.com)
zoom-in-whitePerbesar
(WWW.freepik.com)
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi applikasi Tiktok menjadi sorotan publik, dan sebagaian besar nyerotkan mengarah pada dampak negatifnya, seperti baru-baru ini ramai dibicarakan, dan menerut data dari Jurnal Penelitian Perawat Profesional, bahwa tiktok mempengaruhi Kesehatan mental remaja di Indonesia, 70% remaja mengalami stress dan 60% mengalami gangguan kecemasan karena seringnya mengscroll tiktok.
ADVERTISEMENT
TikTok adalah platform media sosial yang menyajikan video pendek berdurasi 15-30 detik. Meskipun durasinya singkat, algoritma TikTok dirancang untuk terus menampilkan konten yang menarik perhatian, membuat pengguna tanpa sadar terjebak dalam scrolling tanpa akhir. Kebiasaan ini dapat menyebabkan ketergantungan, kesulitan fokus, menurunnya produktivitas, dan menjadi lebih parah ketika pengguna merasa cemas atau khawatir jika ketinggalan tren atau informasi terbaru.
Konsumsi video secara berlebihan melalui aplikasi TikTok dapat memicu stres dan gangguan kecemasan, yang berujung pada rasa tidak percaya diri, iri hati, dan ketidakpuasan terhadap kehidupan pribadi. Hal ini terjadi karena individu terlalu banyak menyerap konten milik orang lain. Menurut laporan Business of Apps, pada kuartal II tahun 2022, TikTok telah memiliki 1,46 miliar pengguna aktif di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 99,1 juta pengguna aktif, dengan rata-rata waktu penggunaan mencapai 23,1 jam per bulan (Mardiana & Maryana, 2024). TikTok juga menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store dan Google Play selama hampir lima tahun berturut-turut. Pada tahun 2019 dan 2020 saja, TikTok mencatatkan 33 juta unduhan di App Store. Pengguna aktifnya didominasi oleh generasi Z, yaitu sebesar 47% dalam rentang usia 18-24 tahun Ariani & Sunarto dalam Mardiana & Maryana, (2024). Lebih lanjut, masyarakat Indonesia rata-rata menghabiskan 3 jam 14 menit per hari untuk mengakses media sosial. Dari total populasi Indonesia yang mencapai 274,9 juta jiwa, sebanyak 170 juta orang merupakan pengguna aktif media sosial, yang setara dengan 61,8% dari populasi (Mardiana & Maryana, 2024).
ADVERTISEMENT
Namun, TikTok juga dapat menjadi platform yang bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan dan kreativitas, jika digunakan dengan bijak. Di sisi lain, jika digunakan secara berlebihan, TikTok dapat memberikan dampak negatif, seperti memicu stres, insecure, atau kehilangan kepercayaan diri. Hal ini sering terjadi karena terlalu banyak menonton video di TikTok yang membuat kita cenderung membandingkan diri sendiri dengan orang lain.