Konten dari Pengguna

Zaman Kalasuba: Mimpi atau Kenyataan? Sebuah Refleksi Kritik

Muhdhori Ahmad
Pernah Nyantri di PIP Tremas Pacitan, Alumni Ma'had Aly Al-Tarmasi, Alumni Pasca INSURI Ponorogo (Tarbiyah), Mahasiswa Pasca IAIN Ponorogo ( FEBI)
22 Desember 2024 10:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhdhori Ahmad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gambar canva.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gambar canva.com
ADVERTISEMENT
Zaman Kalasuba, sebuah konsep yang begitu memikat yang akhir-akhir ini mulai mencuat ke permukaan, seringkali digambarkan sebagai masa keemasan di mana segala sesuatu berjalan baik, jaya, dan harmoni. Namun, di balik keindahan imajinernya, seberapa jauh kita telah melangkah menuju realitas Zaman Kalasuba ini?
ADVERTISEMENT
Selain dari prediksi Prabu Jayabaya dan R. Ng. Ranggawarsita, mungkin mencuatnya konsep Zaman Kalasuba lahir dari kerinduan manusia akan sebuah tatanan dunia yang damai, adil dan sejahtera, suatu puncak kejayaan dan keadilan. Ia menjadi semacam kompas moral yang memandu peradaban untuk terus berinovasi dan berkembang. Namun, apakah harapan kolektif ini sebatas impian atau memiliki potensi untuk menjadi kenyataan?
Pada zaman ini, konsep Zaman Kalasuba mengalami sebuah transformasi. Zaman Kalasuba tidak lagi sekadar mitos atau ramalan, melainkan menjadi sebuah visi kolektif yang mendorong perubahan positif dalam segala aspek kehidupan. Dalam konteks modern, Zaman Kalasuba dapat diartikan sebagai upaya untuk menciptakan peradaban maju. masyarakat yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan.
Namun, tantangan yang dihadapi saat ini begitu kompleks. Perbedaan sosial, ketidaksetaraan, dan kerusakan lingkungan menjadi ancaman nyata bagi perwujudan Zaman Kalasuba. Pertanyaannya kemudian, apakah inovasi-inovasi yang ada saat ini sudah cukup untuk mengatasi permasalahan global saat ini dan yang akan datang?
ADVERTISEMENT
Konsep Zaman Kalasuba seringkali dikritik karena dianggap terlalu idealis, beberapa kritik yang sering muncul antara lain:
Kurang Aksi Nyata: Konsep Zaman Kalasuba seringkali lebih banyak dibicarakan dan hanya menjadi angan-angan kosong daripada diimplementasikan dalam tindakan nyata.
Potensi Manipulasi: Konsep ini dapat dimanfaatkan sebagai tunggangan oleh pihak-pihak tertentu untuk membenarkan hal-hal tertentu.
Zaman Kalasuba adalah sebuah konsep yang kaya makna dan terus relevan sepanjang masa. Ia menjadi pengingat akan potensi kemanusiaan untuk menciptakan dunia yang lebih baik, jaya, adil, dan sejahtera. Namun, untuk mewujudkan Zaman Kalasuba, dibutuhkan lebih dari sekadar harapan dan imajinasi. Kita perlu tindakan nyata, kolaborasi global, dan komitmen yang kuat untuk mewujudkanya.