Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sekolah Penggerak Bisa Apa?
3 Juli 2023 15:47 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 3 Juli 2023 15:47 WIB
Tulisan dari Muhamad Hafiatul Annur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Prof Nunuk Suryani, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), kebijakan Merdeka Belajar dibuat dengan pendekatan transformatif.
Episode ketujuh dari Merdeka Belajar adalah program Sekolah Penggerak, yang dimulai pada Februari 2021. Kualitas layanan yang rendah bagi siswa di sekolah adalah salah satu masalah terbesar yang harus segera diatasi. Ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari pendanaan hingga manajemen satuan pendidikan.
Nunuk mengatakan bahwa ketika kebutuhan siswa tidak diprioritaskan, peserta didik seringkali harus menghadapi konsekuensi. Oleh karena itu, Kemendikbudristek membuat program Sekolah Penggerak untuk mendukung transformasi pendidikan. Kepala sekolah dan guru dibekali berbagai kompetensi, salah satunya manajemen sekolah. Selain itu, fokus pembelajaran berpusat pada siswa.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, tujuan program Sekolah Penggerak adalah untuk mendorong satuan pendidikan untuk melakukan transformasi diri sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, dan kemudian memberikan pengaruh ke sekolah lain untuk melakukan transformasi serupa.
Tujuan utama program Sekolah Penggerak adalah untuk mendorong satuan pendidikan untuk melakukan transformasi sehingga mereka dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik secara keseluruhan,baik dari baik dari aspek kompetensi kognitif maupun non-kognitif (karakter) dalam rangka mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Dalam website Kemendikbud.go.id di paparkan sampai saat ini sebaran Sekolah Penggerak ada di 34 provinsi dan 509 kabupaten/kota dalam tiga angkatan. Dengan total dari semua angkatan terdapat 3645 PAUD, 6039 SD, 2972 SMP, 1322 SMA, 259 SLB, dan jumlah total ada 14237 Sekolah Penggerak.
ADVERTISEMENT
Menurut kemdikbud.go.id, Program Sekolah Penggerak bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara keseluruhan, termasuk kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter. Program ini dimulai dengan tenaga pendidik berkualitas tinggi, termasuk kepala sekolah dan guru-gurunya.
Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi kondisi sekolah negeri dan swasta untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program ini dimulai secara bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga mencapai seluruh sekolah di Indonesia.
Pembelajaran di Program Sekolah Penggerak menggunakan profil pelajar Pancasila untuk meningkatkan kemampuan dan karakter siswa. Profil ini menunjukkan siswa Indonesia sebagai siswa yang mampu dan memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
ADVERTISEMENT
Terdapat lima intervensi yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan sekolah penggerak. Pendampingan konsultatif dan asimetris adalah lima intervensi tersebut. Program kemitraan antara Kemendikbud dan pemerintah di mana Kemendikbud mendukung pelaksanaan Sekolah Penggerak.
Penguatan sumber daya manusia di institusi pendidikan. Program pelatihan dan pendampingan intensif satu-satu dengan pelatih ahli yang disediakan oleh Kemdikbud membantu kepala sekolah, pengawas sekolah, penilik, dan guru.
Paradigma baru dalam pendidikan berfokus pada penguatan kemampuan dan pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan di dalam dan luar ruang kelas. Perencanaan berbasis data dan manajemen berbasis sekolah adalah dua pendekatan yang berbeda untuk perencanaan, yang masing-masing bergantung pada refleksi diri satuan pendidikan.
Digitalisasi sekolah, banyak platform digital digunakan untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan produktivitas, memberikan inspirasi, dan membuat pendekatan yang disesuaikan lebih mudah.
ADVERTISEMENT
Program Sekolah Penggerak merupakan inisiatif yang luar biasa dan memiliki potensi besar untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Program Sekolah Penggerak dapat membantu anak-anak di daerah terpencil, terutama mereka yang tinggal di pedalaman atau pulau-pulau terpencil, mendapatkan akses yang lebih baik ke pendidikan.
Program ini tidak hanya meningkatkan akses tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan melibatkan guru-guru yang berpengalaman, program ini mendorong sekolah penggerak untuk menjadi lebih baik dalam pembelajaran. Oleh karena itu, siswa menerima pengajaran yang lebih baik dan peluang untuk memaksimalkan potensi mereka.
Sebagai pendorong pembangunan komunitas lokal. Program ini mendorong orang tua, komunitas, dan tokoh-tokoh lokal untuk berpartisipasi dan terlibat dalam perbaikan pendidikan. Semua pihak terlibat dalam proses pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Program ini mendorong penggunaan teknologi dan pendekatan pembelajaran inovatif untuk mendorong pendidikan. Program ini memungkinkan siswa memiliki pengalaman belajar yang lebih menarik dan berinteraksi melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, seperti pengembangan konten digital dan pembelajaran online. Penggunaan teknologi ini membantu siswa memperoleh keterampilan digital yang penting dalam era digital saat ini.
Program Sekolah Penggerak meningkatkan kualitas pendidikan dan memungkinkan akses yang lebih luas untuk generasi muda. Siswa, dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari, dapat memperoleh peluang kehidupan yang lebih baik dan bersaing dengan lebih baik di pasar kerja.
Secara keseluruhan, program Sekolah Penggerak adalah program yang berharga yang membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan akses ke sekolah di Indonesia. Program ini memberikan harapan bagi anak-anak Indonesia dan masyarakat secara keseluruhan dengan menggabungkan kualitas, akses, pemberdayaan masyarakat, inovasi, dan peluang karier.
ADVERTISEMENT