Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Urgensi Membangun Layanan Gizi Halal: Bukan Sekadar Label, Tapi Kebutuhan Umat
6 Mei 2025 10:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Kemal Pasha Al-Ghani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup halal semakin meningkat. Tak hanya soal makanan, konsep halal kini merambah ke berbagai sektor kehidupan, termasuk layanan kesehatan. Salah satu aspek penting yang kian mendapatkan sorotan adalah Layanan Gizi Halal. Tapi, seberapa penting sebenarnya membangun layanan gizi yang halal di Indonesia?

Gizi Halal: Antara Keyakinan dan Kesehatan
ADVERTISEMENT
Bagi umat Muslim, halal bukan hanya preferensi, tapi sebuah kewajiban yang mengakar pada keyakinan. Sayangnya, dalam praktiknya, belum semua layanan kesehatan—termasuk instalasi gizi rumah sakit—memastikan seluruh bahan pangan, obat, maupun proses pengolahannya memenuhi standar halal. Padahal, bagi pasien terutama yang tengah dalam kondisi lemah, asupan makanan yang halal dan thayyib (baik) adalah bagian penting dari pemulihan.
Menurut data LPPOM MUI, masih banyak rumah sakit di Indonesia yang belum memiliki sistem jaminan halal untuk penyelenggaraan makan pasien. Ini tentu menjadi tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat layanan kesehatan berbasis syariah.
Manfaat Strategis Layanan Gizi Halal
1. Meningkatkan Kepercayaan Pasien Muslim
Dalam situasi sakit, ketenangan batin adalah hal utama. Pasien Muslim akan merasa lebih tenang jika tahu bahwa makanan yang dikonsumsinya bebas dari zat haram dan disiapkan dengan proses yang sesuai syariat Islam.
ADVERTISEMENT
2. Dukungan Terhadap Sertifikasi Rumah Sakit Syariah
Membangun layanan gizi halal adalah satu langkah penting dalam mendukung sertifikasi rumah sakit syariah, yang kini semakin diminati oleh banyak fasilitas kesehatan di Indonesia.
3. Mendorong Inovasi dan Standarisasi Gizi
Dengan menerapkan sistem jaminan halal, rumah sakit dituntut untuk memperhatikan detail bahan, penyimpanan, pengolahan, hingga distribusi makanan. Ini secara tidak langsung meningkatkan standar kualitas layanan gizi rumah sakit.
4. Potensi Bisnis dan Branding
Di tengah tren halal lifestyle global, rumah sakit dengan layanan gizi halal memiliki nilai jual lebih tinggi. Hal ini bisa menjadi daya tarik bagi pasien domestik maupun internasional yang mencari layanan kesehatan berbasis syariah.
Jalan Panjang Menuju Layanan Gizi Halal
ADVERTISEMENT
Membangun layanan gizi halal tentu tidak instan. Dibutuhkan komitmen manajemen, pelatihan sumber daya manusia, kerja sama dengan penyedia bahan halal, hingga proses sertifikasi. Namun, langkah ini sejalan dengan amanah Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal yang mendorong setiap produk yang beredar di Indonesia, termasuk makanan rumah sakit, untuk tersertifikasi halal.
Layanan gizi halal bukan sekadar tren sesaat, tapi kebutuhan jangka panjang yang menyangkut nilai-nilai spiritual, kualitas layanan kesehatan, dan integritas lembaga. Sudah saatnya rumah sakit dan institusi layanan kesehatan lainnya mulai serius membangun sistem layanan gizi yang halal dan thayyib, demi kesehatan jasmani sekaligus ketenangan batin para pasien.