Konten dari Pengguna

Strategi Efektif Menghafal Al-Qur’an Dalam Pendidikan Agama Islam

Muhammad Ade Fatahillah
Mahasiswa IAIN Pontianak Program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
21 Mei 2024 15:48 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ade Fatahillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi An ancient hand scripted Quran. It is regarded widely as the finest piece of literature in the Arabic language sumber: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi An ancient hand scripted Quran. It is regarded widely as the finest piece of literature in the Arabic language sumber: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Al-Qur'an merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai salah satu nikmat yang tiada tara bagi alam semesta. Berisi kumpulan wahyu Ilahi yang menjadi nasehat, petunjuk dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman dan mengamalkannya. Al-Quran merupakan kitab suci terbaru yang diturunkan Allah swt, isinya mencakup seluruh prinsip syariat yang terdapat pada kitab suci yang diturunkan sebelumnya (Mubarokah,2019:2).
ADVERTISEMENT
Belajar dan menghafal Al-Quran sebenarnya tidak terlalu sulit, selama Anda mempunyai kemauan dan usaha untuk mempelajari dan dengan baik. Allah telah menjamin kemudahan bagi mereka yang menghafalnya, Anda pasti akan membaca dan memahami Al-Quran ingin belajar dan menghafal Al-Quran, firman Allah dalam Q.S. al-Qomar: 17
َلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
Artinya: “Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar Al-Quran tidaklah terlalu sulit asalkan ada tekad untuk mempelajari dan memahaminya sedikit demi sedikit maka pada akhirnya kemampuan membaca Al-Quran akan diperoleh. sumur demi Allah SWT. menurunkan kualitas Al-Quran sedikit demi sedikit dengan tujuan agar lebih mudah dalam mempelajari, memahami, menghafal dan mengamalkan, agar tidak menyulitkan kehidupan manusia (Mubarokah,2019:2).
ADVERTISEMENT
Menghafal Al-Quran telah menjadi bagian penting dari tradisi Islam sejak awal sejarah. Namun formalisasi pengajaran hafalan Alquran dalam bentuk sekolah atau sekolah khusus untuk tujuan tersebut mungkin telah berkembang seiring berjalannya waktu. Tradisi ini banyak ditemukan di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar. Meski belum diketahui tanggal pastinya, namun pengajaran hafalan Al-Quran diyakini sudah ada sejak awal masuknya Islam dan berperan sentral dalam pendidikan Islam di banyak masyarakat sejak saat itu.
Mengingat besarnya permintaan masyarakat terhadap Al-Quran, banyak kelompok huffadz yang membangun pondok tahfidz untuk secara tegas membela hafalan Al-Quran dan menghimbau individu untuk kembali fokus mengenal Al-Qur'an melalui pembelajaran metode dan hafalan (Khoirulloh,dkk.2023:864).
Menghafal Al-Qur'an pada setiap generasi adalah salah satu upaya nyata dalam proses pemeliharaannya.Tidak diragukan lagi, menghafalkan Al-Qur'an ini tidak mudah, seperti yang dapat dihafal dengan sekali membaca langsung. Namun, ada cara untuk melakukannya dan ada banyak masalah yang terkait dengannya. Menjaga dan memelihara Al-Qur'an adalah perbuatan yang sangat mulia di hadapan Allah; salah satu cara untuk memelihara kemurniannya adalah dengan menghafal Al-Qur'an. Akibatnya, beruntunglah mereka yang dapat mempertahankan Al-Qur'an dengan menghafal, memahami, dan mengamalkannya (Anam,2022:2).
ADVERTISEMENT
Semua orang yang ingin menghafal Al-Qur'an harus memiliki persiapan yang mendalam supaya langkah-langkah hafalan dapat dilakukan dengan sempurna dan tepat. Setelah itu, persiapan ini harus cukup agar hafalan yang dilakukan mendapatkan hasil yang optimal dan memuaskan. Pada dasarnya, penentuan strategi untuk menghafal Al-Qur'an adalah salah satu hal penting yang harus dipahami oleh setiap pendidik. Ini karena tahapan menghafal Al-Qur'an adalah tahapan interaksi multi-arah antara murid, pendidik, dan lingkungan pembelajaran. Dalam menentukan strategi tahfiz Al-Qur'an, pengajar harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk karakter murid, umur, dan tingkat kemampuan menghafal Al-Qur'an (Khoirulloh,dkk.2023:866).
Pada bukunya yang berjudul "Bimbingan praktis menghafal Al-Qur'an", Ahsin W (1994) dalam (Khoirulloh,dkk.2023:866). mengatakan bahwa beberapa strategi dapat membantu orang yang menghafal Al-Qur'an mencapai tujuannya. Beberapa strategi yang dapat digunakan termasuk:
ADVERTISEMENT
1. Teknik pengulangan berganda: Mengulangi beberapa kali ayat yang harus dihafal di tempat yang berbeda saat melakukan pengulangan memberi pemahaman langsung tentang ayat yang dihafal dan kemampuan untuk membaca dan mengeluarkan langkah-langkah yang dihafal.
2. Mengingat ayat yang dihafal hingga benar-benar ingat, dan tidak boleh berpindah ke ayat berikutnya. Metode ini digunakan untuk menghafal ayat atau kalimat dalam ayat yang telah dia hafalkan, terutama ayat panjang. Ini sangat penting saat berpindah karena ayat yang dihafalkan belum kokoh, yang akan mengganggu proses menghafal berikutnya, terutama saat muraja'ah.
3. Untuk meningkatkan kemampuan menghafal, urutkan tiap ayat menjadi satu. Proses ini diterapkan pada Al-Qur'an biasa, yang memiliki total baris dan juz yang sama di setiap lembarnya. Setiap lembar selalu dimulai dengan satu ayat dan diakhiri dengan satu ayat, yang membantu langkap mengurutkan ayat yang dihafalkan dan menyatukannya pada satu halaman. Selain itu, Al-Qur'an ini mudah dihafalkan karena memiliki pertanda visual yang membuatnya mudah dibaca.
ADVERTISEMENT
4. Memakai satu jenis mushaf. Memakai satu jenis mushaf mungkin tidak wajib, tetapi memberikan kemudahan dan fokus yang lebih besar bagi penghafal.
5. Periksa kembali ayat-ayat yang sama. Banyak kekhasan Al-Qur'an terutama berasal dari aspek linguistik, yang menyebabkan banyak lafal, arti, dan susunan kata yang serupa, yang membuatnya indah dan memaksa penghafal untuk memperhatikan ayat-ayat yang sama dengan teliti. Untuk menerima setoran hafalan, langkah menghafalkan Al-Qur'an sangat penting bagi pengampu. Pembimbing tahfiz harus benar-benar menguasai teknik menghafalkan Al-Qur'an agar mereka dapat memberi contoh dan mengajar calon hafidz Al-Qur'an.
Menurut Mohammad Irsyad dan Nurul Qomariah (2017), ada beberapa cara untuk menghafal Al-Qur'an, seperti:
1. Sangat mungkin bagi anak-anak untuk diajarkan Al-Qur'an sejak dini. Ada banyak cara sederhana untuk memperkenalkan anak-anak terhadap Al-Qur'an sejak dini, seperti mendengarkan bacaan Al-Qur'an saat bayi masih dalam kandungan, orang tua yang rajin membacakannya saat mengandung, atau menggunakan media seperti gawai atau laptop untuk mendengarkan tilawah.
ADVERTISEMENT
2. Mendekatkan Anak dengan Al-Qur'an dengan Berbagai Cara: Ada banyak cara yang dapat Anda gunakan untuk menanamkan kecintaan anak pada Al-Qur'an. Selain memperdengarkan Al-Qur'an kepada anak-anak, akan bermanfaat jika mereka diminta untuk berbicara tentangnya dengan lebih sering tentang keutamaan membaca dan menghafal Al-Qur'an serta tentang penghafal yang diceritakan sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
3. Menggunakan metode menghafal Al-Qur'an yang sesuai dengan kemampuan anak dan memberi. Ada banyak cara untuk membuat anak-anak menghafalkan Al-Qur'an lebih kreatif. Hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk membuat metode yang sesuai dengan upaya dan semangat anak.
4. Menggunakan Perkembangan Teknologi dengan Bijaksana. Sekarang ada banyak teknologi baru yang dapat membantu anak belajar menghafal Al-Qur'an, seperti laptop, VCD, dan gawai. memberikan nasihat melalui kaset-kaset dari para ulama terkemuka.
ADVERTISEMENT
5. Buatlah Lingkungan Pembelajaran yang Baik. Jika lingkungan pembelajaran untuk menghafalkan Al-Qur'an dirancang dengan baik, akan lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa. Kita dapat menggunakan alat dan metode untuk menghafalkan Al-Qur'an ketika kita membuat iklim pembelajaran yang baik.
Daftar Pustaka
Anam, S. (2022). Efektivitas menghafal al-qur’an: melalui metode elmaduri. Al-Mutsla, 4(1), 1-9.
Irsyad, M., & Qomariah, N. (2017). Strategi menghafal Al-Quran sejak usia dini. In Annual Conference on Islamic Early Childhood Education (ACIECE) (Vol. 2, pp. 135-148).
Khoirulloh, A. N., Hafidz, H., & Nashihin, H. (2023). Strategi Menghafal Al-Qur’an Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Griya Qur’an 3 Klaten. Attractive: Innovative Education Journal, 5(2), 863-877.
Mubarokah, S. (2019). Strategi tahfidz al-qur’an mu’allimin dan mu’allimat nahdlatul wathan. Jurnal Penelitian Tarbawi: Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial, 4(1), 1-17.
ADVERTISEMENT