Diary: Mencintai dengan Cara Berbeda

Muhammad Rojak Hidayat
Sastra Indonesia - Universitas Pamulang - Jangan menduga, caraku berbeda.
Konten dari Pengguna
14 Agustus 2022 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rojak Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar milik pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Gambar milik pribadi
ADVERTISEMENT
Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk mencintai, namun pada artikel kali ini saya akan mencurahkan cara mencintai dengan cara saya sendiri. Dengan itu saya akan mencoba menuangkannya, dengan pengalaman yang sudah-sudah semoga dapat tersusun rapih pada setiap paragrafnya.
ADVERTISEMENT
Memang sedikit sulit menjelaskan mengenai cinta, namun dengan semua yang telah terjadi kata cinta pun semakin indah setiap rasa awalnya. Namun tidak semua indah seperti awalnya juga, dengan perjuangan untuk terus bertahan ada saja penghambatnya. Dengan sedikit kesalahan saja bisa berbeda ceritanya, dan lagi harus berjuang sendiri.
Mencintai dengan cara berbeda tentunya menghasilkan, apabila cara itu benar dan tidak menyakiti satu sama lain. Misalnya cara saya dalam mencintai, saya pun memiliki cara yang berbeda. Dengan sederhana dan apa adanya, saya dapat menilai mana yang harus di perjuangkan dan mana yang tidak harus di perjuangkan.
Caranya dengan melihat pada awal pertemuan baik atau tidak, dan bagaimana respon orang itu dengan hadirnya kita sebagai pejuangnya. Seandainya saja pada hadir kita pada seseorang itu diawali dengan kebaikan, setidaknya saya pun harus tahu terlebih dahulu latar belakangnya. Sadar dirikan kita terlebih dahulu, dan memantapkan diri.
ADVERTISEMENT
Karena untuk mencintai seseorang itu butuh kesabaran, tidak bisa dengan terburu-buru. Dengan harapan bisa lebih dekat untuk mengetahui latar belakangnya, dengan itu memantaskan diri apakah kita itu pantas untuknya. Karena kesadaran yang kuat bagi saya itu sesuatu yang harus, apalagi dalam mencintai seseorang.
Dengan harapan selalu dipermudah setiap usahanya, dengan kejujuran sebagai utamanya. Meski terkadang saya pun pernah kalah, namun setidaknya dari kejujuran itu kita memahami suatu pandangan yang baik akan memperoleh yang baik pula. Jadi tidak terlalu sakit, saat kekalahan dalam mencintai itu terjadi nantinya.
Sebagai antisipasi dalam melukai hati, dengan jujur apa adanya adalah cara yang paling tepat. Dengan tujuan karena Tuhan, agar kebaikan dan setiap usaha kita diridhoi olehnya. Karena itu, dalam mencintai saya pun tidak berani sedikit pun untuk melukai. Meski kejujuran terkadang kalah, karena kejujuran pun sebenarnya perlu materi juga.
ADVERTISEMENT
Karena saya pun pernah merasakan saat-saat itu, di mana kejujuran saya kalah dengan lain yang bermateri. Nyatanya, wanita mana yang tidak ingin bahagia dan sulit. Tentunya tidak ada wanita yang menginginkan, karena itu kejujuran sering terkalahkan dengan yang bermateri cukup. Namun, sebenarnya materi tidak menjamin kebahagiaan juga.
Dengan cara yang telah saya alami, tentunya menghasilkan manis dan pahit setiap perjalanannya. Karena saya pun sangat sadar, dengan profesi sebagai ojek online kejujuran saja tidak cukup untuk mencintai. Namun bagaimana juga tergantung siapa yang di cintainya, apabila orang itu dapat memahami tentunya akan berbuah manis.
Apabila orang itu tidak memahami, tentunya semua usaha untuknya akan gugur. Dengan rasa hancur tidak karuan, dan dengan terpuruk berkelanjutan. Semoga jangan seperti saya, rasanya itu sungguh tidak ada warna. Karena itu, sadar diri menyelamatkan kita dari keterpurukan. Dengan memantaskan diri, setidaknya dapat mencegah sakit hati.
ADVERTISEMENT
Saat saya memahami itu, selalu banyak pertimbangan dalam memilih. Tentunya agar tidak salah mencintai seseorang, apalagi seseorang itu adalah orang yang saya inginkan. Dengan semua cara yang saya punya, setidaknya cara itu bermula dengan kebaikan. Dan jadikan cara itu untuk memulai semua harapan, untuk ke depannya lebih baik.
Jadi jangan takut untuk mendekati seseorang, agar tidak kalah dengan orang yang bermodalkan materi. Tentunya kita yang tidak bermateri pun pantas dihargai. Dengan semua kejujuran, dan kesadaran diri yang begitu kuat. Jujur itu pantas dapat terbaik, meskipun jujur itu memang sulit untuk hubungan yang berjuang sendiri.
Jangan sampai salah mengartikan kejujuran, karena kejujuran tidak dimiliki oleh orang-orang yang putus asa. Karena kekalahan dalam mencintai itu sudah biasa, tepatnya kita bisa memutuskan kembali dari sebelumnya. Sebagai bahan cerminan sebelum, percaya diri memang boleh namun tidak untuk berlebihan juga.
ADVERTISEMENT
Mungkin untuk lebih jelasnya saya akan terima pertanyaan pada kolom komentar, sebagai lanjutan bagaimana cara itu berlangsung. Dengan itu saya akan akhiri penulis pada artikel kali ini, dengan harapan kalian semua bisa paham dengan maksud yang saya tuangkan. Meski saya pun sangat sadar, belum mampu memberikan yang terbaik.
Tanpa menghilangkan rasa hormat saya untuk kalian semua, saya sangat berterima kasih atas waktu dan perhatiannya. Dengan tidak adanya maksud untuk menggurui, saya sendiri ingin kalian semua dapat membantu saya dalam memberikan yang terbaik. Dengan itu, saya dapat bersemangat untuk terus membagikan pengalaman.
"Salam satu aspal, nikmat sehat nikmat rejeki untuk kita semua".