Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Urgensi Penanganan Deforestasi, Perspektif Ekonomi dan Lingkungan
15 Januari 2025 10:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari abdul muis ashidiqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Deforestasi atau penggundulan hutan, telah menjadi momok yang menghantui bumi pertiwi. Bak luka yang terus membesar, deforestasi terus menggerogoti zamrud khatulistiwa, merampas keindahan dan mengancam kehidupan. Sebagai penulis, saya merasa terpanggil untuk mengungkapkan keresahan mendalam akan fenomena yang kian memprihatinkan ini.
ADVERTISEMENT
Tak dapat dimungkiri, deforestasi merupakan problematika kompleks yang dipicu oleh beragam faktor. Hasrat akan keuntungan ekonomi seringkali mendorong individu maupun korporasi untuk mengeksploitasi hutan secara berlebihan. Pembalakan liar dan konversi lahan hutan menjadi perkebunan maupun pemukiman kian marak, meninggalkan jejak kehancuran yang sulit terobati.
Ironisnya, di balik dalih pembangunan dan peningkatan kesejahteraan, deforestasi justru mengancam masa depan generasi mendatang. Hutan, yang sejatinya berperan sebagai paru-paru dunia, kini mengalami penurunan fungsi. Kemampuan hutan dalam menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen semakin melemah, memperparah krisis iklim yang kian menghantui.
Lebih dari itu, deforestasi juga berdampak pada keanekaragaman hayati. Flora dan fauna kehilangan habitat alami mereka, terancam punah akibat ulah serakah manusia. Bencana alam seperti banjir dan longsor kian sering terjadi, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah bencana ini? Tentu saja, diperlukan upaya komprehensif dan berkelanjutan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Pemerintah harus lebih tegas dalam menegakkan hukum dan memberantas praktik-praktik ilegal yang merusak hutan. Penegakan hukum yang adil dan transparan merupakan kunci untuk menciptakan efek jera bagi para pelaku kejahatan.
Di sisi lain, edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat juga sangat penting. Kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian hutan harus ditanamkan sejak dini, baik melalui jalur formal maupun informal. Masyarakat perlu diberdayakan untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian hutan, misalnya melalui program penghijauan dan penanaman pohon.
Selain itu, pengembangan ekonomi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan juga menjadi solusi alternatif yang menjanjikan. Ekowisata, pertanian organik, dan industri kreatif berbasis keberlanjutan dapat menjadi sumber penghidupan alternatif bagi masyarakat. Dengan demikian, ketergantungan pada eksploitasi hutan dapat dikurangi secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Deforestasi bukanlah sekadar isu lingkungan, melainkan juga isu kemanusiaan. Kerusakan hutan berdampak pada hajat hidup banyak orang, mulai dari krisis air bersih, bencana alam, hingga kemiskinan. Oleh karena itu, sudah saatnya kita bersama-sama bergerak, menyelamatkan hutan Indonesia demi masa depan yang lebih baik. Mari kita wariskan zamrud khatulistiwa yang lestari kepada generasi penerus bangsa.
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 0:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini