Konten dari Pengguna

Relasi Pancasila dan Agama Sebagai Perawat Persatuan Bangsa

A Mujahidin
Mahasiswa Prodi ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berpikir tanpa kejumudan, bergerak tanpa kekerasan, bermanfaat untuk kekitaan.
25 Mei 2024 9:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari A Mujahidin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ilustrasi pancasila dan agama sebagai perawat bangsa/ foto: Stockio
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pancasila dan agama sebagai perawat bangsa/ foto: Stockio
Pada 17 Agustus 1945 lalu, sirene kemerdekaan telah dikumandangkan oleh bung karno, suara sirene tersebut secara serentak masyarakat Indonesia menyauti pekikanya tersebut dari sabang sampai merauke. Hal ini sekaligus menandakan berakhirnya kolonialisme dan imprialisme di negeri Ibu pertiwi ini.
ADVERTISEMENT
Kemerdekaan tersebut merupakan momen yang tak akan terlupakan dibenak masyarakat Indonesia. Tanggal 17 Agustus yang ditetapkan sebagai hari kelahiran bangsa idonesia, mejadi sebuah momentum untuk memupuk rasa solidaritas dan nasionalisme lintas generasi sekaligus memerangi segala hal yang dapat merusak persatuan bangsa.
Perjalanan awal kemerdekaan hingga saat ini, banyak sekali dipenuhi oleh berbagai cobaan dan dinamika. bahkan sesudah kemerdekaan bangsa ini sempat dilanda oleh perng ideology. Dimana saat itu masyarakat pecah dan terbagi dalam beberapa faksi pemikiran. Ada yang berpandangan nasionalis, ada yang islamis, dan ada pula yang berhaluan komunis. Perang ideology tersebut berimplikasi pada banyaknya korban jiwa yang berjatuhan akibat tindakan-tindakan yang fanatic dan tidak berperikemanusiaan. Hal tersebut tentu merupakan sebuah pengalaman yang akan selalu dikenang oleh sejarah.
ADVERTISEMENT
Dimasa transisi tersebut, perbedaan adalah hal yang niscaya dalam masayarakat Indonesia yang majemuk ini, Karena seluruh elemen punya hak masing-masing dalam menentukan arah ideology negara. Meskipun segalah tindakan kekerasan dan represif tidak dibenarkan oleh hukum, Tapi anggaplah itu sebagai sebuah proses bangsa dalam menuju sebuah cita-cita kemerdekaan secara sempurna.
Oleh karena itu, merawat kemerdekaan merupakan hal yang wajb bagi setiap warga negara. seperti diketahui, negeri ini sudah ditakdirkan oleh tuhan untuk menjadi negara majemuk yang tediri dari beragam suku, ras, agama, dan mazhab. Dari perbedaan ini, kita di ikat oleh konsensus bersama yang di atur dalam pancasila dan UUD 1945. Pancasilah sebagai landasan dasar bernegara mengatur dan mengkoordinir semua beragam kepentigan semua kelompok masyarakat yang ada di indonesia ini.
ADVERTISEMENT
Pancasila merupakan ideology bangsa yang memuat nilai-nilai universal dan mencakup setiap kebutuhan manusia. didalamnya terdapat nilai-nilai ketuhanan,kemanusiaan,keadilan, persatuan dan etika berbangsa. Selain itu, pancasilah adalah jawaban dari berbagi hiruk pikuk perdebatan ideology yang tak menemukan jalan akhirnya selama ini.
Kebutuhan manusia terhadap agama
Agama merupakan sebuah realitas yang telah hidup dan mengiringi kehidupan manusia. fenomena ini akhirnya menyadarkan kita bahwa agama maupun manusia tidak dapat dipisahkan, keduanya saling membutuhkan dan saling bersinergi satu sama lain. Pada dasarnya, agama bertujuan menunjukkan pelita dalam jalan kegelapan yang dilintasi manusia, hal ini agar manusia memiliki budi pekerti yang baik dan mampu mencapai taraf kemuliaan sebagai makluk tuhan yang sempurna.
Secara esensial, agama dapat diartikan sebagai sebuah aturan atau tata cara hidup manusia yang dipercayai bersumber dari tuhan yang maha kuasa untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Nurcholish Madjid mendefinisikan agama sebagai, “sikap pasrah kepda Allah, Tuhan Yang Maha Esa, pencipta seluruh langit dan bumi”.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, maka bisa simpulkan bahwa betapa pentingnya peran agama bagi manusia agar dapat memenuhi kebutuhanya dengan cara yang paling baik, karena aturan-aturan agama didasarkan pada hakikat penciptaan dan dengan memperhatikan kebutuhan manusia yang paling mendasar dan esensial.