Konten dari Pengguna

Relevansi Organisatoris Dengan Bangku Akademik

A Mujahidin
Mahasiswa Prodi ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berpikir tanpa kejumudan, bergerak tanpa kekerasan, bermanfaat untuk kekitaan.
28 Oktober 2024 11:31 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari A Mujahidin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dok.pribadi
zoom-in-whitePerbesar
dok.pribadi
ADVERTISEMENT
kampus atau universitas seringkali dipersepsikan dengan serangkaian kuliah, ujian,tugas yang banyak, dan tumpukan buku-buku yang menumpuk. selain itu, kampus juga diidentikan sebagai menara gading pengetahuan, yang dimana siswanya disebut sebagai “maha” dan gurunya di sebut “dosen/gurubesar”. Hal ini adalah hal yang lumrah dalam persepsi berbagai individu. sebab, dunia akademik adalah kewajiban bagi seorang mahasiswa/i dalam mengembang amanah yang cukup besar itu. hal ini bukan saja tuntutan nilai IPK, dan memperoleh knowledge, tetapi tentang bagaimana bisa berinteraksi dan berbaur dengan lingkungan barunya yang ada di kampus. Meskipun itu merupakan bagian integral dari pengalaman kampus, namun jika hanya fokus pada aspek akademis dapat menyisakan sejumlah peluang berharga yang sebaiknya tidak boleh dilewatkan. Salah satu kesempatan terbesar yang sering terabaikan oleh mahasiswa adalah aktif dalam organisasi kampus, baik internal maupun eksternal kampus.
ADVERTISEMENT
Organisasi bukanlah sebuah parasit atau pelipur lara bagi kaum akademik, tetapi organisasi adalah hal yang kudu dan harus digeluti bagi mahasiswa, terutama mahasiswa perantau dan aktivis-aktivis pergerakan. Sebab, aktivitas organisasi kampus menawarkan manfaat dan value yang jauh melampaui batas bangku perkuliahan. Selain mengembangkan keterampilan personal, kecakapan berbahasa, bergabung dalam sebuah organisasi juga dapat membuka jendela baru dalam meniti kehidupan yang progresif. Di sinilah mahasiswa dapat merasakan pengalaman nyata, mengasah kemampuan kepemimpinan, dan membangun jejaring yang mungkin menjadi kunci kesuksesan di masa depan.
Salah satu benefit terbesar dari berorganisasi selama kuliah adalah pengembangan keterampilan sosial. Di dalam organisasi, mahasiswa belajar bekerja dalam tim, berkomunikasi secara efektif, dan membangun hubungan yang berkelanjutan. Kemampuan ini tidak hanya diperlukan dalam dunia akademis, tetapi juga menjadi aset berharga dalam karier profesional. Pekerjaan saat ini menghargai individu yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga mampu berkolaborasi dan beradaptasi dengan beragam lingkungan.
ADVERTISEMENT
Berpartisipasi dalam organisasi kampus memberikan mahasiswa peluang untuk mengasah keterampilan kepemimpinan. Memimpin sebuah program kerja, menjadi pengurus organisasi, atau bahkan menjadi koordinator acara, adalah pengalaman berharga yang dapat membentuk karakter dan meningkatkan rasa tanggung jawab. Keterampilan kepemimpinan ini bukan hanya relevan dalam konteks organisasi, tetapi juga dapat menjadi modal berharga dalam memasuki dunia kerja nantinya.
Aktivitas berorganisasi juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang berbagai isu dan tantangan yang dihadapi masyarakat. Organisasi seringkali terlibat dalam kegiatan amal sosial, advokasi, atau proyek sosial yang dapat membuka mata mahasiswa terhadap realitas di sekitarnya. Dengan terlibat dalam kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang kehidupan di luar kampus, tetapi juga dapat memberikan dampak positif pada masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
Selain manfaat pribadi, berpartisipasi dalam organisasi kampus juga dapat membangun jejaring yang luas. Melalui interaksi dengan sesama anggota organisasi, mahasiswa memiliki kesempatan untuk bertemu dengan individu dari berbagai latar belakang daerah, ras, agama dan budaya. Jejaring/relasi ini dapat menjadi sumber motivasi, inspirasi, dukungan, dan mungkin juga peluang karir di masa depan. Bekerjasama dengan orang-orang yang memiliki minat dan visi serupa dapat membuka pintu bagi kolaborasi yang bermanfaat di berbagai bidang.
Dalam menghadapi persaingan sengit di dunia kerja, kegiatan ekstrakurikuler seperti berorganisasi di kampus dapat menjadi pembeda yang fundamental dalam resume hidup seseorang. Sebuah catatan prestasi organisasi dapat menunjukkan kepada calon pemberi kerja bahwa mahasiswa tersebut tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis, kepemimpinan, dan kemampuan beradaptasi yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, aktif berorganisasi juga memberikan mahasiswa kesempatan untuk menerapkan teori yang dipelajari dalam lingkungan akademik. Apa yang dipelajari di dalam kelas seringkali dapat diuji dan diterapkan melalui program kerja di organisasi. Inilah kesempatan bagi mahasiswa untuk menggabungkan teori dengan praktik, mengembangkan keterampilan praktis, dan melihat dampak nyata dari keputusan dan tindakan yang diambil.
Dalam beberapa catatan, organisasi kampus dapat menjadi laboratorium eksperimental bagi mahasiswa yang ingin menggali minat atau keahlian tertentu di luar kurikulum akademis. Misalnya, mahasiswa yang tertarik pada dunia komedi dapat terlibat dalam komunitas atau ukm stand up yang ada di kampus atau di luar kampus. sementara mereka yang memiliki bakat di bidang seni pertunjukan dapat berkontribusi dalam kelompok teater atau musik. Dengan demikian, organisasi menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan minat mereka secara praktis dan memperluas wawasan mereka di luar dinding kelas.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, terlibat dalam organisasi kampus dapat membantu mahasiswa mengatasi stres akademis. Lingkungan kampus terkadang bisa menimbulkan tekanan yang cukup besar, dan terlibat dalam kegiatan di luar akademis dapat menjadi jalan keluar yang sehat. Organisasi menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk bersosialisasi, bersantai, dan merayakan pencapaian bersama. Hal ini dapat membantu menciptakan keseimbangan yang penting antara kehidupan akademis dan sosial.
Sebagai mahasiswa, keseimbangan antara akademis dan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Terkadang, fokus yang terlalu intensif pada studi dapat menyebabkan kelelahan dan kejenuhan. Aktivitas di organisasi kampus dapat menjadi pelarian yang menyegarkan, memberikan energi positif, dan membantu menjaga semangat dalam menyelesaikan tugas akademis.
Disini saya ingin mencoba meyakinkan bahwa berorganisasi itu penting, terutama dalam ranah kampus/univeristas. jika kita lihat realitas perpolitikan hari ini misalnya, orang-orang yang terjun atau masuk ke ranah eksekutif dan legislatif, hari ini kita liat secara kapasitas dan kapabilitasnya masih jauh sekali dari keinginan dasar masyarakat. boro-boro mau membangun tatanan masyarakat yang progresif, networking dan pengetahuan intelektualnya aj masih kurang. hal ini bisa katakan bahwa dengan kualitas dan kapabilitas yang kurang ini berimplikasi akibat kurangnya relasi dan jaringan dalam bergaul. Oleh karena itu, dalam dunia organisasi, terutama organisasi mahasiswa yang di katakan sebagai miniaturnya politik, saya katakan mahasiswa harus dan kudu terjun dalam organisasi baik internal maupun eksternal.
ADVERTISEMENT