Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Daur Ulang Limbah Minyak Jelantah dan Sekam Padi Bersama PKK Desa Banyuaeng
9 September 2022 20:21 WIB
Tulisan dari Mukhlis Mappisabbi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rabu (07/09/2022) , mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Semarang (KKN UNNES) telah melaksanakan sosialisasi serta dan pelatihan daur ulang minyak jelantah dan sekam padi di balai desa Banyuaeng, kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten bersama ibu-ibu PKK desa Banyuaeng.
ADVERTISEMENT
UNNES Sendiri melalui Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata, LPPM UNNES mendesain KKN ini menjadi bentuk Kegiatan Pembelajaran MBKM “ UNNES GIAT (Growing, Impactful, Awareness, Team Work) “ untuk menyukseskan progam KKN di berbagai desa. UNNES GIAT saat ini telah adalah UNNES GIAT Angkatan ke-2. UNNES GIAT memiliki tagline adalah “ Bersama UNNES GIAT, Membangun Indonesia Dari Desa”.
Mahasiswa UNNES GIAT 2 di desa Banyuaeng melakukan sosialisasi serta pelatihan daur ulang limbah minyak jelantah dan sekam padi. Target dari kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK di seluruh desa Banyuaeng.
Daur ulang limbah minyak jelantah sendiri akan menjadi dua produk yaitu lilin aromaterapi serta cairan pembersih lantai. Sedangkan daur ulang dari sekam padi sendiri akan menghasilkan produk briket.
ADVERTISEMENT
Untuk menghasilkan produk briket sendiri, Muhammad Lukman mahasiswa prodi Teknik Mesin membuat alat untuk menekan briket dari besi yang dirancang untuk menekan adonan briket agar menjadi padat. Alat ini dinamakan alat Press Briket.
Sosialisasi dan pelatihan ini diawali dengan pengantar mengenai sosialisasi seputar bagaimana limbah minyak jelantah serta sekam padi yang memiliki dampak negatif untuk lingkungan jika tidak dimanfaatkan dengan baik.
Selanjutnya dilakukan pelatihan pembuatan briket. Pelatihan dilakukan dengan membagi ibu-ibu PKK menjadi 4 kelompok dan di dampingi oleh mahasiswa UNNES GIAT setiap kelompoknya. Dan juga ibu-ibu PKK diberi tata cara proses pembuatannya. Dipandu oleh Finka Riski, mahasiswa prodi Kimia yang merupakan penanggung jawab dari program kerja pembuatan briket ini, ibu-ibu dipandu dalam pembuatan adonan briket, berikut langah-langkah pembuatan briket sekam padi:
ADVERTISEMENT
1. Siapkan alat dan bahan (hasil pembakaran, alat penumbuk, baskom 2 buah, sarung tangan plastik,timbangan, sendok, air panas, tepung kanji),
2. Tumbuk sekam yang sudah hitam sampai halus menggunakan alat penumbuk,
3. Timbang bubuk sekam padi seberat 50 gram dan tepung kanji 10 gram dengan perbandingan 1:5 dan letakan di baskom yang terpisah,
4. Didihkan air kemudian masukan 50 ml air ke dalam tepung kanji kemudian aduk hingga kental dan merata,
5. Masukan tepung kanji yang sudah kental kedalam wadah yang berisi bubuk sekam padi kemudian aduk hingga tercampur, dan
6. Cetak adonan dengan pencetak kemudian keringkan dibawah panas matahari.
Setelah pelatihan pembuatan briket dari sekam padi, pelatihan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah. Sama seperti sebelumnya ibu-ibu PKK di bagi menjadi 4 kelompok. Untuk pembuatan cairan pembersih lantai dari limbah minyak jelantah ini dipandu oleh Anisya Anjarwati, mahasiswa Kimia selaku penanggung jawab program kerja pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah ini.
ADVERTISEMENT
Setiap kelompok ibu-ibu di berikan 1 kompor gas sebagai media pembuatan lilin aromaterapi. Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pembuatan lilin aromaterapi yaitu ada parafin, minyak jelantah, pewangi, pewarna, air. Langkah-langkah pembuatan lilin aromaterapi sebagai berikut:
1. Timbang minyak jelantah dan paraffin dengan perbandingan 3:4,
2. Parut/potong paraffin menjadi kecil-kecil,
3. Nyalakan kompor gas dan panaskan minyak jelantah dengan api kecil,
4. Jika sudah panas, masukan paraffin lalu aduk-aduk hingga tercampur,
5. Tambahkan parfum kemudian aduk hingga tercampur kemudian kedalam cetakan,
6. Masukan/rendam sumbu pada posisi tengan yang disangga dengan kayu kedalam minyak yang sudah dimasak dengan paraffin,
7. Tunggu hingga benar-benar dingin dan beku, dan
8. Lilin siap digunakan.
Untuk pelatihan yang terakhir dari mahasiswa UNNES GIAT 2 adalah pembuatan cairan pembersih lantai dari limbah minyak jelantah. Sama seperti sebelumnya dibagi menjadi 4 kelompok dan kali ini di pandu oleh Siska Fadillah, mahasiswa Teknik Kimia yang menjadi penanggung jawab program kerja pembuatan cairan pembersih lantai dari limbah minyak jelatah. Untuk langkah-langkah pembuatan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Larutkan NaOH 8 gram dan arpus 4 gram dengan 200 ml air,
2. Masukan minyak jelantah sebanyak 100 ml kedalam larutan NaoH dan arpus kemudian aduk hingga merata. Taruh kedalam wadah/botol dan diamkan selama 24 jam higga terbentuk dua lapisan,
3. Setelah membentuk dua lapisan kemudian dipisahkan. Lapisan yang digunakan hanya lapisan bawah,
4. Lakukan pengenceran dengan menambahkan lapisan bawah dan air 200 ml kemudian aduk hingga tercampur,
5. Tambahkan asam sitrat 2 gram kemudian aduk hingga merata
6. Cek menggunakan kertas pH,
7. Tambahkan HEC 3 gram kemudian aduk hingga merata, dan
8. Tambahkan texopon 5 gram kemudian aduk.
Menurut ketua kelompok UNNES GIAT 2 di desa Banyuaeng , Meidita Tisna Setyamurti, pelatihan ini berguna untuk mengurangi limbah minyak jelantah dan juga sekam padi yang ada di desa Banyuaeng sendiri dan menciptakan produk baru yang bisa di kembangkan menjadi bisnis yang menjanjikan.
ADVERTISEMENT
“Pelatihan ini bertujuan mengurangi limbah minyak jelantah dan sekam padi di desa Banyuaeng dan juga dapat menciptakan produk baru yang dapat dijadikan bisnis yang menjanjikan” ucap Meidita Tisna Setyamurti.
Acara terakhir dilanjutkan dengan foto bersama disertai dengan produk produk yang telah di buat dalam pelatihan tersebut.