Konten dari Pengguna

Kisah Taubat Pembunuh dan Pentingnya Memilih Teman Bergaul

Mukmin
Jurnalis dan Penulis Lepas
19 September 2023 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mukmin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi memilih teman bergaul yang baik. Foto: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memilih teman bergaul yang baik. Foto: Pixabay.
ADVERTISEMENT
SEBUAH kisah yang disampaikan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab shahih mereka merupakan cerita yang menginspirasi di zaman Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Kisah ini berasal dari sahabat Abu Sa'id Sa'ad bin Malik bin Sinan al-Khudri, yang menceritakan tentang seorang pria kejam yang telah membunuh 99 orang.
Pada suatu hari, pelaku tersebut mulai merasa menyesal atas serangkaian perbuatannya yang dilakukannya. Ia memutuskan untuk mencari seseorang yang dianggapnya sebagai orang paling berilmu di seluruh dunia.
Setelah beberapa usaha, ia akhirnya tiba di hadapan seorang alim yang terkenal sebagai seorang yang ahli ibadah. Dengan jujur, pelaku menceritakan seluruh perjalanan kelamnya dan menyatakan tekadnya untuk bertaubat dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Namun, sayangnya, orang alim yang dihadapinya tidak memiliki dasar pengetahuan agama yang cukup kuat. Orang alim ini menyatakan bahwa dosa seorang pembunuh tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah.
ADVERTISEMENT
Mendengar jawaban tersebut, pelaku yang telah dihantui penyesalan mendalam, timbulah amarah dalam dirinya. Tanpa pikir panjang, ia langsung membunuh orang alim tersebut. Dengan tindakan itu, jumlah korban yang telah dibunuhnya pun mencapai 100 orang.
Setelah itu, pria itu melanjutkan pencariannya dan akhirnya bertemu dengan seorang alim yang benar-benar memahami ajaran agama.
Sang alim ini memberikan nasihat yang bijaksana, mengingatkannya untuk menjauhi teman-teman yang jahat dan bergaul dengan orang-orang yang saleh. Pria tersebut mematuhi nasihatnya, bertaubat, dan merasa menyesali perbuatannya. Namun, ketika dia masih dalam perjalanan menuju tempat orang-orang saleh, ajal menjemputnya.
Ia menghadap kepada Allah dengan hanya membawa niat tulus untuk menjadi pribadi yang baik. Saat itulah, malaikat-malaikat berselisih pendapat mengenai nasibnya. Salah satu ingin membawanya ke neraka, sementara yang lainnya ingin membawanya ke surga.
ADVERTISEMENT
Setelah diukur, ternyata jarak yang telah ia tempuh untuk mencapai taubatnya lebih jauh dibandingkan dengan tempat teman-temannya yang masih terjerumus dalam perbuatan dosa. Dengan demikian, pembunuh yang telah bertaubat akhirnya dimasukan ke dalam surga.
Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini adalah pentingnya pergaulan yang baik dan menjauhi lingkaran pergaulan yang buruk.
Pilihan teman dan lingkungan sosial kita dapat memengaruhi tindakan dan keputusan kita. Kasus baru-baru ini di Banda Aceh, di mana sembilan remaja terlibat dalam tindakan kriminal, mengingatkan kita akan bahayanya pergaulan yang negatif.
Oleh karena itu, adalah tanggung jawab kita sebagai orang tua dan masyarakat untuk melindungi anak-anak kita dan mengawasi pergaulan mereka.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua agar selalu berbuat baik dan menjauhi pergaulan yang dapat merusak nilai-nilai agama dan moral kita. Amin.
ADVERTISEMENT