Konten dari Pengguna

Kendalikan Pergaulan

Jusrihamulyono AHM
Trainer PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis Antologi Puisi dan Opini. /@penakaryajf (tiktok)
6 Maret 2024 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jusrihamulyono AHM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi generasi zillenial bekerja di kantor. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi generasi zillenial bekerja di kantor. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kendali pergaulan bermula akan turut serta dalam pendidikan karakter. Di mana harus dibangun dengan tiga fase. Tiga fase itu yaitu, fase informal, fase non formal, fase formal. Kendati penulis dengan mindset sederhana memahami ini sebagai langkah awal dalam pengendalian pergaulan generasi.
ADVERTISEMENT
Fase informal yang dimaksud adalah gerakan kesadaran lini keluarga dalam mengontrol pergaulan sanak famili. Peran orang tua sangat berpengaruh dalam hal ini.
Fase formal atau dikenal dengan pendidikan formal. Generasi dengan status pelajar tentu tetap diwaspadai dalam masa kembangnya baik secara intelektual, interpersonal serta interpersonal. Ketiga kategori ini menjadikan generasi membentuk habitatnya.
Sebab itu, pengawasan guru di sekolah menjadi peran utama. Guru tidak boleh kebobolan akan tindakan negatif yang terjadi di kalangan siswa pada jam sekolah. Untuk menghindari tawuran antar sekolah.
Fase non formal ini sering dikaitkan dengan lingkungan masyarakat. Kendali masyarakat akan sangat membantu dalam pola menciptakan gaya sosial. Semakin aktif lingkungan masyarakat mencontohkan dan melibatkan generasi mudanya di dalam kegiatan masyarakat seperti gotong royong desa, bersih-bersih desa, pawai dengan baju adat, dll. Hal ini tentu menjadi pondasi kuat dalam membangun generasi yang bermartabat.
ADVERTISEMENT
Bagian penutup tulisan sederhana ini, generasi yang gagal akibat ulah percontohan dan pendidikan yang tidak didominasi akan pengawasan yang efektif oleh tiga serangkai sosial. Gerakan bersatu dari keluarga, pendidik, dan masyarakat dalam mencetak generasi yang cerdas dalam intelektual serta sopan santun dalam berinteraksi menjadi titik fokus sejak dini. Gerakan akan kesadaran dan penegasan kini harus lebih ditingkatkan lagi demi membentuk generasi kepribadian yang elok dalam pergaulannya.