Konten dari Pengguna

Perjalanan Perubahan Era 4.0 Menuju 5.0

Jusrihamulyono AHM
Trainer PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SDM Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis Antologi Puisi dan Opini. /@penakaryajf (tiktok)
8 Maret 2024 18:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jusrihamulyono AHM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi media sosial. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi media sosial. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Media sosial sudah menjadi alat yang harus ada di kehidupan masa sekarang. Dengan kecanggihan komunikasi di era sekarang memunculkan istilah baru yang terus berkembang sesuai dengan zamannya. Era 4.0 awal perindustrian kecanggihan hingga era yang terbarukan sekarang 5.0 atau era society. Era yang sangat berbeda dengan era sebelumnya. Di mana masyarakat kini lebih canggih dan cepat mendapatkan informasi.
ADVERTISEMENT
Selain informasi, masyarakat kini tidak ada kata lagi tentang batas dan waktu untuk bertemu. Artinya, kapanpun dan dimanapun berada bukan ada alasan untuk tidak berkomunikasi. Itulah fakta di era sekarang. Sosial kini mulai pupus akan budaya dan adat yang lahir dari masyarakat pedesaan. Kini desa terasa kota dan kota kini menjadi pusat penentu sosial.
Perilaku sosial terus tersurut dari kata karakter dengan adanya kecanggihan. Kehilangan adab, tata Krama, sopan santun, hingga pembentukan akhlak kini mulai tergeser dan sulit membedakan antara yang boleh dan tidak boleh. Semua percontohan media maya menjadi contoh utama dibandingkan pendidikan karakter di dunia nyata. Pergeseran moral dari usia dini (pelajar sekolah dasar hingga atas) yang lebih berfantasi akan dunia online dibandingkan dengan dunia nyata.
ADVERTISEMENT
Banyak anak-anak pelajar yang memegang smartphone, kini gaya hidupnya berbeda dan lebih merasa nyaman hidup di medsos dibandingkan bermain dengan teman sebayanya. Padahal seharusnya, menjadi masa-masa tumbuh kembang yang secara optimal, namun teralihkan dengan berbagai platform chattingan wa, Instagram, hingga aplikasi dengan fantasi video seperti YouTube, tiktok yang trend kini.
Aplikasi yang memanjakan setiap yang diinginkan mengantarkan kepada kehidupan yang serba instan. Dari segi positif memberikan efek percepatan informasi maupun pelayanan. Namun demikian, hal tersebut bisa dirasakan bagi mereka yang tidak lihai dalam mengaplikasikan. Selain positifnya, negatif pada lingkungan sosial sangat terasa, di mana banyak hajatan masyarakat yang seharusnya menjadi viral secara edukasi justru terbalik menjadi viral sebagai hujatan.
Terkadang hal yang baik dibuat buruk dan begitu pula sebaliknya. Globalisasi mengajarkan akan berpikiran luas akan sebuah wawasan, berbagi keanekaragaman, bermacam budaya, banyaknya bahasa yang dihimpun secara skala kecil melalui media sosial. Secara signifikan dari arus globalisasi mempengaruhi hal yang berada di lingkungan sekitarnya baik secara ideologi maupun kebiasaan masyarakatnya.
ADVERTISEMENT