Konten dari Pengguna

Anna Mariana Kembangkan Tenun dan Songket Kolaborasi Motif Sulsel dan Bali

Mulyono Sri Hutomo
Content Writer
11 Agustus 2018 19:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mulyono Sri Hutomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anna Mariana Kembangkan Tenun dan Songket Kolaborasi Motif Sulsel dan Bali
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Anna Mariana (kedua dari kiri), designer tenun dan songket ternama Indonesia dan Plt. Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono (keempat dari kiri)/Istimewa
ADVERTISEMENT
Anna Mariana, designer tenun dan songket ternama Indonesia menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Plt. Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono untuk mengkreasikan tenun dan songket kolaborasi budaya Bali - Makasar di, Gianyar, Bali, Sabtu (11/8/2018).
Plt. Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono , secara khusus memberi nama tenun dan songket sebagai Bali Magis (Makassar Bugis).  
"Melalui MoU ini, ada budaya Bali dan Sulsel yang kita ikat. Saya memberikan nama Bali Magis atau Bali Makassar Bugis," ujar Soni Sumarsono.
Soni Sumarsono menambahkan, Indonesia memiliki ribuan budaya yang harus tetap dijaga sebagai kekuatan pertahanan negara. Salah satu bagian dari upaya pelestarian budaya ini adalah melalui tenun dan songket.
"Pasca MoU ini, harus ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama, untuk mengkonkritkan MoU ini. Misalnya, secara substansi, kita harus mampu meningkatkan SDM penenun Bugis Makassar melalui program magang, atau instruktur dari Bali didatangkan ke Sulsel. Kemudian juga dalam hal pemasarannya, harus secepatnya dibahas soal teknisnya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Soni yang didampingi Ketua TP PKK Sulsel Tri Rahayu, berharap motif Bali Magis ini bisa menjadi motif tenun songket baru yang diminati masyarakat. Soni optimistis, Anna Mariana selaku spesialis tenun dan songket nusantara, mampu menciptakan desain yang laku di pasaran, sehingga bisa berpengaruh langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian Bali, I Putu Astawa mengatakan, Bali merupakan daerah yang sangat kecil, hanya 0,29 persen dari seluruh Indonesia dan tidak memiliki tambang. Bali hanya memiliki pariwisata, pertanian dalam arti luas, dan Usaha Kecil Menengah (UKM), yang mengenergi masyarakat Bali.
"Berbagai program telah dilakukan Pemprov Bali, mulai dari mengurangi beban orang miskin, dan untuk menambah pendapatannya. Selain itu, ada juga program untuk sekolah bagi warga miskin bertaraf internasional, yakni SMA/SMK Bali Mandara, yang berlokasi di Buleleng. Sekolah ini adalah boarding school yang dibiayai pemerintah, yakni Rp50 juta per orang per tahun," terangnya.
ADVERTISEMENT
Soni Sumarsono dan tenun songket BaBe
Bagi Anna Mariana, sosok Soni Sumarsono adalah sejak lama memberi semangat untuk terus melestarika dan mengembangkan tenun dan songket nusantara.
“Ketika masih menjabat sebagai pelaksana tugas gubernur Jakarta, Pak Soni lah yang memberi  kesempatan juga ide-ide  segar dalam melahirkan inovasi baru untuk tenun dan songket BaBe, yakni  tenun dan songket kolaburasi dari dua daerah, Bali dan Betawi. Sehingga  lahirlah design Ondel-ondel, Monas,  Kembang Kelapa, Ornamen Gigi Balang dan lain-lain  dalam karya saya pada tenun BaBe yang diluncurkan pada 2016,” ungkap Anna Mariana.
Kini, saat Soni Sumarsono bertugas di Sulawesi, ia dan Anna Mariana bersepakat memunculkan inovasi baru yang lain, yakni melahirkan tenun dan songket Bali Magis.
ADVERTISEMENT
“Sebetulnya Makassar sendiri sejak lama sudah sangat terkenal dengan sarung sutera dengan warna-warna terang. Dengan adanya tenun dan songket Bali Magis, saya akan kembangkan  lewat pemakaian benang  sutra murni atau benang semi sutra,  juga penggunaan pewarnaan lebih kalem dengan warna-warna alam. Akan ada icon icon khas Makassar juga  Bali pada designnya nanti,” kata Anna. 
Anna berharap produk tradisional hand made tenun dan songket  kolaburasi  dua daerah ini bisa membawa hasil yang lebih baik. Sekaligus  juga bisa menjadi ajang promosi budaya yang dikenal secara luas. 
“Indonesia bukan hanya Bali,  lewat kolaborasi tenun dan songket Bali Magis ini masyarakat  di luar negeri akan otomatis mengenal Makasar dan Bugis juga. Harapan lain, obyek pariwisata daerah itu pun akan ikut dikenal dan kita perkenalkan,” kata Anna memungkasi.
ADVERTISEMENT