Konten dari Pengguna

Performa Akademik Mahasiswa dengan ADHD: Tantangan dan Strategi Adaptasi

Mumtaz Belva Nugraha
Mahasiswa psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
15 Desember 2024 15:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mumtaz Belva Nugraha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurobiologis yang ditandai dengan kesulitan fokus, hiperaktivitas, dan impulsivitas. Mahasiswa dengan ADHD menghadapi tantangan yang tidak hanya mencakup performa akademik, tetapi juga fungsi sosial di lingkungan perguruan tinggi. Tantangan ini semakin kompleks karena perguruan tinggi mengharuskan mahasiswa untuk lebih mandiri dan adaptif dalam mengelola waktu, tanggung jawab, dan tekanan akademik (Eva & Dwita, 2017).
ADVERTISEMENT
Dampak ADHD pada Mahasiswa
Gejala ADHD—terutama kesulitan memusatkan perhatian dan perilaku impulsif—berdampak langsung pada kemampuan mahasiswa untuk memahami materi kuliah dan menyelesaikan tugas akademik. Mahasiswa dengan ADHD sering mengalami:
1. Kesulitan memusatkan perhatian: mereka cenderung mudah teralihkan oleh rangsangan di sekitarnya, mengganggu proses belajar yang membutuhkan fokus berkelanjutan.
2. Perilaku impulsif: menyebabkan keputusan yang terburu-buru, seperti tergesa-gesa menyelesaikan tugas tanpa perencanaan matang.
3. Hiperaktivitas: kecenderungan bergerak terus-menerus dapat menghambat mereka saat menghadiri kelas atau kegiatan belajar kelompok.
Meskipun prevalensi ADHD di kalangan mahasiswa cukup rendah (sekitar 2-8%), gejala ini memiliki dampak yang signifikan pada akademik dan sosial. Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa ADHD cenderung memiliki IPK lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa tanpa ADHD (Eva & Dwita, 2017).
ADVERTISEMENT
Faktor Penyebab Kesulitan Akademik
ADHD disebabkan oleh faktor genetik, psikologis, dan biologis, dengan genetik sebagai faktor dominan (Eva & Dwita, 2017). Pada mahasiswa, faktor tambahan yang memperparah kesulitan akademik meliputi:
1. Tuntutan akademik yang tinggi: perguruan tinggi membutuhkan kemampuan manajemen waktu dan fokus jangka panjang, yang menjadi hambatan bagi individu dengan ADHD.
2. Kurangnya dukungan lingkungan: mahasiswa ADHD sering kali tidak memiliki sistem dukungan yang cukup dari keluarga, teman, atau institusi pendidikan.
3. Stigma sosial: stereotip negatif tentang ADHD membuat mahasiswa merasa malu atau ragu untuk mencari bantuan, yang memperburuk kondisi mereka.
Prestasi Akademik dan Adaptasi
Meskipun menghadapi banyak kendala, beberapa mahasiswa dengan ADHD berhasil menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Mereka cenderung memiliki:
ADVERTISEMENT
1. Kemampuan kognitif yang tinggi: mahasiswa ADHD yang mampu masuk ke perguruan tinggi biasanya memiliki kecerdasan kognitif yang lebih baik daripada rata-rata individu dengan ADHD lainnya.
2. Strategi kompensasi adaptif: melalui usaha yang konsisten, mereka dapat mengembangkan strategi belajar yang sesuai, seperti menggunakan teknologi untuk manajemen waktu dan perhatian.
Namun, keberhasilan ini tetap dibayangi oleh kesulitan besar dalam mengelola tekanan sosial dan tuntutan akademik. Banyak mahasiswa ADHD melaporkan merasa terisolasi, memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah, dan mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus (Eva & Dwita, 2017, hlm. 167-168).
Intervensi yang Efektif untuk Mahasiswa ADHD
Untuk mendukung mahasiswa ADHD, institusi pendidikan dan lingkungan sekitar harus mengambil langkah-langkah berikut:
ADVERTISEMENT
1. Terapi farmakologis dan non-farmakologis: obat-obatan seperti methylphenidate dan atomoxetine dapat membantu mengelola gejala ADHD. Terapi tambahan seperti konseling dan pelatihan keterampilan belajar juga sangat efektif.
2. Akomodasi di perguruan tinggi: kampus dapat menyediakan layanan dukungan seperti jadwal ujian fleksibel, tutor, atau pelatihan manajemen waktu.
3. Peningkatan kesadaran sosial: mengurangi stigma tentang ADHD melalui kampanye dan pelatihan staf kampus untuk memahami kebutuhan mahasiswa ADHD.
Simpulan
Mahasiswa dengan ADHD menghadapi tantangan besar di perguruan tinggi, terutama dalam hal akademik dan sosial. Meski demikian, dengan dukungan yang memadai dan strategi adaptasi yang baik, mereka dapat mencapai prestasi yang setara bahkan melampaui mahasiswa lainnya. Penting bagi kampus dan lingkungan sekitar untuk memberikan dukungan holistik agar mahasiswa ADHD dapat berkembang optimal.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Eva, A., & Dwita, O. (2017). Hubungan penderita Attention Deficit-Hyperactivity Disorder (ADHD) dengan prestasi akademik pada tingkat perguruan tinggi. Majority, 7(1), 164-168.