Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Gerakan Literasi Budaya Lewat Menulis Aksara Jawa
8 Oktober 2023 12:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Munasyaroh Fadhilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui bersama, Ada 6 jenis literasi dasar yang harus digaungkan dan dikuasi oleh individu saat ini. Terutama bagi anak-anak. 6 jenis tersebut adalah Literasi baca tulis, literasi numerisasi, literasi finansial, literasi budaya, Literasi Sains dan literasi digital.
ADVERTISEMENT
Pada tulisan ini saya tidak akan membahas semuanya. Saya hanya membahas salah satu diantaranya yang menurut saya menarik. Yakni : Literasi Budaya.
Seperti namanya, literasi budaya berkaitan erat dengan aspek kebudayaan. Literasi budaya dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan dalam memahami serta bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.
Sebagai negara dengan beragam suku bangsa dan kebudayaan, literasi budaya di Indonesia harus ikut digaungkan bersama dengan literasi dasar lainnya.
Kepemahaman kita dalam literasi budaya dapat menjadi sebuah kunci nyata dalam menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara.
Jika rasa cinta dan bangga terhadap bangsa sudah tumbuh dengan sempurna dalam tiap pribadi, dampak yang besar bagi kemajuan bangsa dan Negara akan terasa. Untuk itu peran berbagai pihak sangat penting memahami nilai-nilai kebudayaan dan kewargaan yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal.
ADVERTISEMENT
Literasi Budaya Supaya Aksara Jawa Tidak Punah
Tindakan-tindakan sederhana dapat dilakukan oleh kita sebagai upaya dalam pemahaman nilai-nilai kebudayaan. Contoh sederhana yang dilakukan oleh masyarakat dalam bidang literasi budaya adalah dengan mempelajari dan juga memahami budaya lokal daerah.
Budaya disini tidak hanya sebatas seni tari, pakaian adat, alat musik, lagu, rumah adat atau makanan. Khasanah dalam budaya seperti aksara daerah juga termasuk didalamnya. Di Pulau Jawa terdapat Aksara Jawa atau yang dikenal sebagai huruf hanacaraka, carakan atau dentawyanjana yang menjadi salah satu peninggalan budaya yang tak ternilai harganya.
Namun saat ini, amat disayangkan banyak generasi muda Suku Jawa yang tidak mengenal budaya daerahnya seperti aksara jawa. Aksara Jawa seolah menjadi hal yang aneh, asing bahkan dianggap sebagai bahasa planet. Padahal ini adalah kekayaan asli Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kerap ditemui, pelajaran bahasa jawa khususnya aksara Jawa menjadi momok yang menakutkan bagi guru, anak dan orangtuanya. Banyak yang tidak mau mempelajarinya karena susah dan dianggap tidak penting. Akibatnya dari generasi kegenerasi makin sedikit yang paham. Bahkan tidak ada yang mengaplikasikan aksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin beberapa tahun kedepan aksara Jawa akan punah. Pembelajaran aksara jawa khusunya bagi anak-anak suku Jawa amatlah penting karena pencapaian tertinggi sebuah bangsa terlukis dalam produk budayanya
Pembelajaran aksara Jawa dapat dimulai dari anak-anak yang usianya lebih dewasa di kelas 3 sd 6 Sekolah Dasar. Nanti bisa dilanjut di kelas-kelas berikutnya. Meskipun tidak bisa dipelajari setiap hari, namun setidaknya ada upaya untuk melakukannya di hari-hari tertentu supaya aksara jawa dikenali serta tidak punah.
ADVERTISEMENT
Saat ini sudah tersedia beberapa aplikasi untuk mempelajari aksara jawa. Jika tidak ingin aksara jawa punah, ayo kita lestarikan dan mempelajarinya untuk diteruskan ke orang-orang terdekat kita.