Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Yuk! Coba Resep Pangan Lokal Ala Milenial
6 Februari 2022 11:40 WIB
Tulisan dari Munawar Khalil N tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa yang ada di benak kita kalau mendengar pangan lokal? Mungkin yang teringat jenis makanan tradisional atau makanan orang kampung. Gethuk, Papeda, atau semacamnya. Anggapan itu mungkin harus diubah. Karena pangan lokal sekarang ini mengalami transformasi seiring dengan upaya pemerintah dan masyarakat menyosialisasikan pangan lokal.
Menurut UU 18 Tahun 2012 tentang Pangan, pangan lokal adalah makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai potensi dan kearifan lokal. Berdasarkan pengertian itu, suatu jenis pangan dapat disebut sebagai pangan lokal apabila diproduksi oleh masyarakat setempat dan dikonsumsi secara turun temurun baik dalam bentuk pangan segar ataupun olahan. Pangan tersebut menjadi penanda identitias wilayah setempat. Misalnya masyarakat di Papua dan Maluku mengonsumsi sagu, di Nusa Tenggara Timur ada jagung, sementara di Lampung banyak singkong, dan di Banten ada talas. Apabila dilihat dalam bentuk makanan khas daerah dapat disebutkan seperti Papeda dari Papua, Bubur Manado dari Sulawesi Utara, Gudeg dari Yogyakarta, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah melakukan upaya agar pangan lokal tersebut tidak tergerus dan hilang ditelan zaman. Mengapa? Pertama, agar masyarakat tidak bergantung pada satu jenis pangan pokok saja, yaitu beras. Berdasarkan skor Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2021, konsumsi beras masih menempati angka 60,3%, masih di atas angka ideal konsumsi padi-padian sebesar 50%. Sedangkan konsumsi umbi, sayuran serta buah-buahan masih rendah dengan persentase masing-masing 2,3% dan 4,9%. Ketidakseimbangan konsumsi ini akan berdampak buruk pada status gizi dan pada akhirnya memengaruhi kondisi kesehatan.
Selain aspek kesehatan, ketergantungan terhadap beras juga berdampak pada kondisi politik dan ekonomi. Tentu kita tidak ingin Indonesia ini kekurangan beras, terjadi kelaparan, namun pada saat yang sama justru banyak sumber pangan lain yang belum dimanfaatkan dengan baik. Jangan sampai kita ibarat pepatah tikus mati di lumbung pangan.
ADVERTISEMENT
Kedua, kita punya beragam sumber daya pangan lokal. Indonesia ini negara terbesar ketiga di dunia dengan keanekaragaman sumber daya hayatinya. Kita punya 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber minyak atau lemak, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, dan 110 jenis rempah. Beragam sumber pangan ini harus dimanfaatkan agar masyarakat bisa hidup sehat, aktif, dan produktif.
Karena itu, untuk menggairahkan minat masyarakat mengonsumsi pangan lokal, akhir tahun 2021 lalu, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian menggelar lomba Kreasi Pangan Lokal Nusantara (KPLN). Ini merupakan ajang bagi para milenial untuk turut berperan dalam menciptakan kreasi menu pangan lokal non beras dan non terigu. Saat ini penduduk Indonesia didominasi generasi Z dan milenial mencapai 53,8% dari total penduduk. Melalui ajang ini kreatifitas dan inovasi dari para kaum muda sangat dibutuhkan dalam mendorong upaya diversifikasi pangan.
ADVERTISEMENT
Bahan utama pangan lokal yang digunakan antara lain sagu, jagung, singkong, dan ubi jalar. Di tangan mereka, bahan pangan yang kadang dianggap terbelakang ini berubah menjadi makanan yang sangat menarik, kekinian, dan dengan cita rasa yang lezat.
Semua resep pangan lokal hasil dari ajang KPLN ini dapat dibaca di buku Kreasi Resep Pangan Lokal Ala Milenial.
Di buku ini, sebanyak 20 resep pangan lokal disajikan lengkap. Mulai dari bahan-bahan yang dibutuhkan, cara membuat hingga foto-foto tampilan yang menawan.
Ketika melihat beragam menu yang ada di buku ini, kesan kekinian akan terasa. Tidak berlebihan kiranya jika buku ini menampilkan lokal rasa global.
Tertarik mencoba? Ayo akses gratis Buku Kreasi Pangan Lokal Ala Milenial melalui tautan ini
ADVERTISEMENT
http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/14661