Konten dari Pengguna

Amdal: Dampak Lingkungan Proyek dan Upaya Mitigasinya

Murnisa Adatul Jannah
Mahasiswa Universitas Pamulang Fakultas Ekonomi Jurusan Manajamen //Karyawan swasta
22 Desember 2024 11:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Murnisa Adatul Jannah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lingkugan  hidup (sumber:https://pixabay.com/id)
zoom-in-whitePerbesar
Lingkugan hidup (sumber:https://pixabay.com/id)
ADVERTISEMENT
Setiap proyek pembangunan memiliki potensi untuk memengaruhi lingkungan, termasuk meningkatkan risiko erosi tanah dan banjir. Tanah, meskipun tampak seperti sumber daya yang tahan lama, sebenarnya sangat rapuh karena pembentukannya memakan waktu ribuan tahun. Lapisan atas tanah yang kaya akan nutrisi bagi tanaman sering kali menjadi sasaran erosi akibat angin dan air.
ADVERTISEMENT
Erosi tanah tidak hanya menurunkan kesuburan lahan, tetapi juga menyebabkan aliran air membawa sedimen ke hilir. Sedimen ini dapat menumpuk di saluran air, seperti sungai dan kali, sehingga menyumbat aliran air dan meningkatkan risiko banjir. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah proyek.
Untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, diperlukan langkah mitigasi yang terencana. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan:
1. Penerapan Prinsip 4R
Prinsip 4R meliputi:
a).Reduce: Mengurangi penggunaan barang yang tidak diperlukan untuk meminimalkan limbah.
b).Reuse: Menggunakan kembali barang yang masih layak pakai untuk mengurangi pembuangan.
c).Recycle: Mendaur ulang barang atau sampah menjadi produk baru yang berguna.
d).Replant: Menanam kembali tumbuhan atau memanfaatkan sampah organik sebagai kompos.
ADVERTISEMENT
Prinsip ini efektif dalam mengurangi limbah dan dampak lingkungan yang dapat memicu banjir.
2. Reboisasi
Hutan adalah paru-paru dunia yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Kerusakan hutan, seperti penebangan liar, dapat memperparah erosi dan banjir. Reboisasi atau penanaman kembali pohon-pohon di lahan yang gundul menjadi solusi untuk memulihkan fungsi hutan, menyerap karbon, dan mengurangi risiko bencana lingkungan.
3. Bioremidiasi
Limbah, terutama dari industri, sering kali mengandung zat berbahaya yang merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat. Bioremidiasi adalah metode yang memanfaatkan mikroba atau tanaman untuk membersihkan kontaminasi dari limbah sebelum dibuang. Dengan cara ini, limbah yang dihasilkan industri dapat dikelola secara lebih ramah lingkungan, sehingga dampak negatifnya terhadap ekosistem dan manusia dapat diminimalkan.
ADVERTISEMENT
Murnisa'Adatul Jannah_221010503087_Program Studi Manajemen S1_Fakultas Ekonomi dan Bisnis_2024