Konten dari Pengguna

Stabilitas Politik dan Dampak Dalam Bisnis

Murnisa Adatul Jannah
Mahasiswa Universitas Pamulang Fakultas Ekonomi Jurusan Manajamen //Karyawan swasta
28 Desember 2024 18:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Murnisa Adatul Jannah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Stabilitas Politik (sumber:https://pixabay.com/id)
zoom-in-whitePerbesar
Stabilitas Politik (sumber:https://pixabay.com/id)
ADVERTISEMENT
Stabilitas politik memainkan peranan penting dalam menarik minat investor. Beberapa alasan utama mengapa stabilitas politik memiliki dampak signifikan terhadap keputusan investasi adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Meningkatkan Kepercayaan Investor
Lingkungan politik yang stabil menciptakan rasa percaya di kalangan investor. Para pelaku bisnis cenderung lebih tertarik menanamkan modal mereka di negara yang memiliki pemerintahan yang stabil. Hal ini memberikan jaminan terhadap keberlanjutan kebijakan dan regulasi, yang pada akhirnya memudahkan perencanaan bisnis dan investasi.
2. Mengurangi Risiko Investasi
Ketidakstabilan politik sering dikaitkan dengan risiko yang tinggi. Investor selalu mencari cara untuk meminimalkan risiko yang berkaitan dengan perubahan kebijakan mendadak, ketidakpastian hukum, serta potensi konflik politik yang dapat merugikan aset mereka. Oleh karena itu, stabilitas politik menjadi faktor penting dalam menurunkan tingkat risiko investasi.
Dampak Kebijakan Politik Terhadap Bisnis
Kebijakan politik yang sedang atau akan diterapkan pemerintah dapat memengaruhi bisnis secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa kebijakan yang berpotensi berdampak besar pada dunia usaha antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Regulasi Pajak dan Kebijakan Fiskal
Pemerintah Indonesia mengatur perekonomian melalui kebijakan fiskal yang berfokus pada penerimaan dan pengeluaran negara. Salah satu aspek yang berpengaruh langsung terhadap bisnis adalah regulasi pajak. Perubahan kebijakan pajak dapat meningkatkan beban operasional perusahaan atau, sebaliknya, memberikan insentif yang dapat mendorong pertumbuhan bisnis.
2. Fluktuasi Harga Barang Ekspor-Impor
Kebijakan terkait bea masuk juga memengaruhi bisnis, khususnya yang bergantung pada barang impor. Misalnya, jika bea masuk dihapuskan, barang impor akan lebih mudah masuk ke pasar domestik, sehingga mengancam daya saing produk lokal. Untuk melindungi industri dalam negeri, pemerintah memberlakukan kebijakan tarif bea bagi barang-barang bawaan penumpang internasional, yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
ADVERTISEMENT
Murnisa'Adatul Jannah_221010503087_Program Studi Manajemen S1_Fakultas Ekonomi Bisnis_2024