Alat Komunikasi Masa Perjuangan Kemerdekaan

RRI Madiun. Foto : Dok. Museum TNI AD Dharma Wiratama

Tahun 1945 menjadi titik balik kejayaan negeri ini. bukan hanya terkait Proklamasi Kemerdekaan yang membebaskan masyarakat Indonesia dari genggaman penjajah. Namun, juga terkait peristiwa sebelumnya, yaitu kekalahan jepang atas sekutu. Tanpa kekalahan tersebut, masyarakat Indonesia tidak akan begitu berani menyatakan kemerdekaan. Disisi lain, peristiwa kemerdekaan Republik indonesia tidak lepas dari peranan teknologi masa itu. Teknologi tahun 1945 memang belom secanggih masa sekarang. Namun, peran teknologi sangat sentral.

Telepon

Telepon pertama kali masuk Indonesia pada tahun 1882. Alat teknologi komunikasi ini menghubungkan antara Gambir dengan Tanjung Priok. Alat komunikasi ini turut berperan dalam usaha kemerdekaan Indonesia. Telepon digunakan untuk melakukan kordinasi di antara para pemimpin Republik Indonesia dengan para pemimpin daerah. Hal-hal mendesak yang menuntut untuk segera diberitakan dapat sampai tepat waktu dengan telepon. Para pemimpinpun dapat segera melakukan koordinasi dengan para pejuang di daerah. Pada tahun 1967, ada perubahan telepon menggunakan kawat sepasang dan baterai sentral. Perubahan ini membuat komunikasi yang terjalin menjadi lebih lancar.

Telegram

Telegram adalah salah satu alat komunikasi jarak jauh yang sangat populer pada zaman dahulu. Telegram pun memiliki peranan penting untuk kemerdekaan Indonesia. Telegram mulai digunakan untuk perjuangan sejak tahun 1856 untuk mengirimkan berita dari Batavia ke Bogor. Akhirnya, telegram harus digunakan untuk berkomunikasi antara sesama pejuang kemerdekaan. Telegram berhasil menyampaikan informasi penting dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri. Kabar yang ingin Dibagikan pun dapat sampai dengan cepat. Dengan demikian, para pahlawan dapat segera bergerak untuk melakukan upaya terbaik demi kemerdekaan.

Radio

Sejarah telah mencatat bahwa radio memiliki peran penting bagi kemerdekaan bangsa. Alat teknologi komunikasi ini yang memberikan kabar atas kekalahan Jepang pada perang Asia Pasifik. Sultan Syahir lah yang pertama mendengar berita tersebut dan menyebarkanya ke masyarakat Indonesia. Peran lain dari radio adalah sebagai penyampai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke seluruh pelosok negeri. Gema suara Bung Karno disalurkan melalui radio demi kebahagiaan seluruh warga bangsa. Radia pula yang menjadi media penyebar informasi mengenai rencana kedatangan pasukan sekutu ke Indonesia. Ketika Agresi Militer Belanda berhsil menangkap para pemimpin Indonesia, radio membantu para pejuang untuk menyampaikan bahwa Indonesia tidak mengalami kekosongan kekuasaan. Pesan tersebut disampaikan oleh pemancar bernama YBJ-6.

Radio Republik Indonesia

Radio Republik Indonesia (RRI) bermula sejak pendirianya secara resmi pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoprasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam, Jakarta. Sehingga menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih dr. Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.