Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menengok Koleksi Kendaraan Tempur Yang Ada di Museum TNI AD Dharma Wiratama
21 Agustus 2022 20:49 WIB
Tulisan dari Museum TNI-AD Dharma Wiratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kekuatan militer suatu negara dapat diukur melaului beberapa unsur seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, keuangan, logistik dan kekuatan alutsista. Berbicara soal alutsista, Indonesia pernah mengoprasikan berbagai macam kendaraan tempur guna memperkuat dan mempertahankan wilayah kedaulatan NKRI.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa jenis kendaraan tempur yang telah melengkapi pertahanan Indonesia. Kendaran tempur atau tank mulai muncul pada perang dunia pertama dan mulai berkembang pesat pada perang dunia kedua. Pada perang dunia kedua tank merajai berbagai medan tempur tak terkecuali dengan Indonesia, beberapa jenis kendaraan tempur meskipun dengan jumlah sedikit mulai melengkapi tentara Hindia-Belanda yang Bernama KNIL.
Pada saat Jepang tiba di Indonesia dengan membawa tank dengan jumlah banyak mampu melawan pasukan KNIL diberbagai pertempuran. Setelah kekelahan Jepang Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, namun kemerdekaan Indonesia masih menghadapi berbagai ancaman terutama dari belanda yang ingin menguasai Indonesia kembali. Setelah kemerdekan banyak terjadi pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pada awal masa-masa kemerdekaan terjadi berbagai pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan kendaraan tank yang lebih canggih semisal tank M3 Stauart dan M4 Sherman buatan Amerika yang digunkan oleh Belanda.
ADVERTISEMENT
Kali ini kita akan membahas kendaraan tempur atau tank yang menjadi koleksi di Museum TNI AD Dharma Wiratama yang berlokasi di Yogyakarta.
Salah satu tank yang menjadi koleksi Museum adalah tank M3A1 Stuart.
Tank M3A1 Stuart atau yang lebih dikenal dengan M3 Stuart, tank ini merupakan buatan dari Amerika. Tank ini digunakan oleh Belanda pada agresi militer pertama dan kedua. Kemunculan nama Staurt diambil dari nama jendral konfederasi saat perang saudara di Amerika. Pada masa pendudukan Jepang M3 Stuart sudah bertempur di Indonesia bagian timur di Biak dan Merauke. M3 Stuart merupakan tank kelas ringan dengan bobot 15 ton dan dioprasikan oleh 4 orang kru yakni komandan, penembak, pengemudi, dan asisten penembak. Tank ini juga memiliki jarak oprasional hingga 160 km dan mampu melaju dengan kecepatan maksimum 58 km/jam. Tank ini juga dilengkapi persenjataan utama Meriam m6 kaliber 37 mm dan 3 senapan mesin sebagai senjata pendukung. Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda tank M3 Stuart diserahkan dan digunakan TNI dalam beberapa tahun. Saat ini Tank M3 stuart di Indonesia bertebaran di meseum dan monumen salah satunya di Museum TNI AD Dharma Wiratama.
Disini juga terdapat tank Stuart varian M5 Recce yang terpampang didepan halaman museum. Tank jenis ini merupakan termasuk dari varian tank Stuart yang ditingkatkan untuk tujuan pengintaian. Tank ini digunakan untuk mengangkut personil dalam pertempuran sehingga mumudahkan dan dapat melindungi pasukan dari serangan musuh. Tank Stuart Recce dioprasikan oleh 1 kru dan dapat mengankut 10 pasukan. Dalam sejarah tank ini digunakan dalam operasi penumpasan pemberontakan DI/TII pada tahun 1965dan PKI tahun 1965 di Jawa Tengah.
Selanjutnya ada AMX-VCI, walaupun sudah berusia tua tank jenis ini masih digunakan oleh jajaran TNI sejak tahun 60an untuk memenuhi unit batalion kaveleri serbu, baik Kostrad dan Kodam. Tank buatan Prancis ini berjumlah yakni 200 unit walaupun sekarang TNI hanya mengoprasikan separuhnya dan sisinya menjadi besi tua dan monument. Tank AMX-VCI memiliki spesifikasi dengan Panjang 5,7 meter, lebar 2,7 meter dan berbobot 15 ton. Tank ini dioprasikan oleh 3 orang kru dan 10 personel dan mampu menempuh jarak 350 km dengan kecepatan 60 km per jam dan pernah digunakan oleh TNI dalam operasi Trikora.
Tank AMX-13/75 dan AMX-13105, tank made in Prancis ini sudah jadi salah satu aliutsista andalan TNI sejak tahun 1960, walaupun termasuk tank kelas ringan daya hancur dan mobilitas yang mumpuni terutama di geografi Indonesia ini. Selama berpuluh-puluh tahun AMX-13 ini menjadi tulang punggung TNI AD dan telah mejalani misi seperti oprasi Trikora. Seperti nama belakangnya tank ini memiliki bobot 13 ton dan mempunyai armor 10-4omm sebagai pelindung pasukan didalamnya dari serangan musuh. Kendaraan ini dikendarai oleh 3 kru dan dipersenjatai dengan Meriam kaliber 75mm dan senapan mesin kaliber 7,62mm
ADVERTISEMENT
Selain berbagai jenis tank di Museum TNI AD juga terdapat koleksi meriam, salah satunya meriam Bofors buatan Swedia dan juga terdapat pula bunker atau ruang bawah tanah yang berada di belakang aula.