Konten dari Pengguna

Menggali Sejarah Patriarki di Indonesia Pada Masa Kolonial

Museum TNI-AD Dharma Wiratama
Museum Pusat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Dharma Wiratama adalah museum khusus yang mendokumentasikan bakti prajurit TNI Angkatan Darat.
9 Agustus 2023 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Museum TNI-AD Dharma Wiratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa kolonial dimana masa yang pernah terjadi di Indonesia, dijajah selama beratus-ratus tahun dengan meninggalkan banyak cerita dan benda-benda yang tentunya mempunyai sejarah serta peran pada masanya. Masa kolonialisme sendiri pasti dikaitkan dengan adanya eksploitasi sumber daya manusia dan juga sumber daya alamnya. Tak hanya diwarnai dengan warna politik akan tetapi diwarnai juga dengan ekonomi, agama serta sosial budayanya. Dengan terjadinya masa kolonial inilah yang memunculkan dengan apa itu yang dinamakan patriarki.
ADVERTISEMENT
Lalu apa sih patriarki itu? Serta peran apa yang dimainkan para perempuan pada kemunculan budaya ini?
Patriarki adalah suatu tatanan sosial atau sistem sosial dimana laki-laki memiliki kedudukan, keunggulan dan kendali yang lebih besar dalam banyak aspek kehidupan, seperti dalam sistem politik, ekonomi, keluarga serta budaya yang ada di dalamnya. Di dalam patriarki, perempuan seringkali mengalami ketidaksetaraan dan pembatasan dalam hak-hak dan kesempatan.
Patriarki pada masa kolonial yang terjadi di Indonesia sendiri muncul dan diperkuat karena beberapa faktor. Faktor pertama yang sangat berpengaruh adalah munculnya budaya kolonial yang dibawa oleh para penjajah. Penjajah Belanda membawa nilai-nilai dan pandangan mereka tentang gender dan peran gender, yang seringkali menguatkan posisi laki-laki sebagai pemimpin dalam berbagai bidang, sementara perempuan lebih dianggap untuk berada di dalam rumah dan mengurus tanggung jawab domestik.
ADVERTISEMENT
Berikutnya adalah mulai maraknya penindasan terhadap perempuan di masa itu, praktik kolonialisme sering kali merendahkan perempuan Indonesia dan mengurangi kedudukan mereka dalam masyarakat. Di beberapa kasus, perempuan mengalami penindasan seksual dan eksploitasi oleh penjajah. Dan faktor terakhir adalah karena pendidikan yang terbatas di masa itu, pendidikan di bawah pemerintahan kolonial biasanya tidak tersedia secara luas untuk perempuan. Hal ini menyebabkan minimnya kesempatan bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan laki-laki.
Aparat kolonial Belanda dengan para gundiknya di Batavia tahun 1900-an. (Foto: Ricky Bay/Gahetna.nl)
Bentuk-bentuk patriarki pada zaman dahulu sangat bermacam-macam karena terdapat di berbagai aspek kehidupan, yaitu seperti pada pengaturan perkawinan yang mana sangatlah dominan diatur oleh laki-laki sedangkan perempuan mempunyai keterlibatan yang sedikit dalam pengambilan keputusannya, zaman dahulu perempuan juga sering dianggap sebagai properti atau aset yang bisa diperdagangkan demi kepentingan keluarga. Bentuk patriarki yang lain yaitu pada bidang pendidikan dan pekerjaan pada perempuan yang mana mempunyai akses yang lebih kecil, dan juga tak ada tempat berlindung terhadap perempuan saat kekerasan terjadi. Hal yang lainnya yaitu seperti peran dalam rumah tangga serta kontrol reproduksi.
ADVERTISEMENT
Bentuk-bentuk patriarki pada zaman sekarang tak kalah jauh beda dengan zaman dahulu yaitu dimana adanya ketidaksetaraan dalam pekerjaan, adanya kekerasan terhadap perempuan yang masih sering terjadi, kontrol reproduksi dalam berkeluarga, pembagian pekerjaan rumah tangga yang tidak merata ditambah pada zaman sekarang karena teknologi semakin maju terdapat kekerasan dalam media dan budaya populer serta norma-norma gender dan stereotip.
Penulis : Adhisti Jati Kusumaningrum & Resyifa Triayuning Pramesti