Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Tradisi Ketupat: Persiapan Lebaran yang Sarat Makna di Setiap Sudut Rumah
2 April 2025 9:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muthia Ananda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Opor ayam sering kali hadir pada momen-momen istimewa, seperti Lebaran atau acara keluarga lainnya. Namun, kenikmatannya tidak terbatas pada hari-hari tertentu saja. Opor ayam rumahan yang sederhana pun dapat menjadi hidangan istimewa yang menghangatkan suasana. Bahkan, bagi sebagian keluarga, opor ayam telah menjadi hidangan wajib yang selalu hadir di meja makan saat Lebaran tiba.
ADVERTISEMENT
Tidak perlu hidangan yang mewah, opor ayam rumahan yang sederhana pun mampu menghadirkan kebahagiaan di bulan Ramadan. Dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan cara pembuatan yang praktis, opor ayam dapat menjadi hidangan andalan saat santap sahur maupun berbuka puasa.
Tidak lupa sekeluarga kami mengunjungi ke pemakaman almarhum simbah.
Bagi sebagian orang, ziarah makam merupakan wujud penghormatan dan ungkapan kerinduan kepada keluarga atau kerabat yang telah berpulang. Momen ini menjadi kesempatan untuk memanjatkan doa, membersihkan pusara, serta menaburkan bunga sebagai lambang kasih sayang.
Akan tetapi, ziarah makam juga mengandung makna yang lebih mendalam. Ketika berada di tengah pusara, kita diingatkan akan kefanaan dunia dan hakikat bahwa setiap manusia akan kembali kepada Sang Pencipta. Kesadaran ini diharapkan dapat memotivasi kita untuk menjalani hidup dengan lebih baik, melakukan kebajikan, dan mempersiapkan diri menghadapi kehidupan setelah kematian.
ADVERTISEMENT
Ziarah makam pada hari Lebaran memiliki makna yang mendalam. Selain sebagai perwujudan penghormatan dan kerinduan, momen ini pun menjadi pengingat akan kefanaan dunia. Di tengah sukacita perayaan Lebaran, kita diingatkan bahwa kehidupan ini bersifat sementara dan setiap manusia akan kembali kepada Sang Khalik.Suasana yang demikian memungkinkan para peziarah untuk merenungkan kehidupan, mengenang memori indah bersama orang-orang yang telah berpulang, serta memohon ampunan atas segala khilaf dan dosa.
Ziarah makam pada hari Lebaran bukan sekadar mengunjungi tempat peristirahatan terakhir orang-orang terkasih, melainkan juga upaya menjalin silaturahmi dengan alam yang berbeda. Kita mengirimkan doa dan harapan kepada mereka yang telah berada di alam barzakh, seraya mempererat tali persaudaraan dengan keluarga dan kerabat yang masih hidup.
ADVERTISEMENT