Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Lebih dalam Dunia Pondok Pesantren
22 Desember 2022 21:04 WIB
Tulisan dari Muthi'a Hafidza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era sekarang, sudah banyak sekali orang tua yang memilih untuk memberikan pendidikan kepada anaknya dengan memasukkan anaknya ke pondok pesantren. Pondok pesantren juga menjadi lembaga pendidikan yang sudah lama berkembang di Indonesia yang berlandaskan pendidikan agama dan mempunyai peran membentuk individu yang berakhlakul karimah. Beberapa karakteristik yang membedakan pondok pesantren dengan lembaga pendidikan lainnya adalah pola kehidupan di dalamnya dan sistem pendidikannya (Soebahar, 2013, p. 33).

Masyarakat berpendapat bahwa seorang santri adalah individu yang memiliki pengetahuan yang cukup luas terkait urusan agama dan ajaran Islam serta mampu mengamalkannya. Banyak hal positif yang didapatkan pada saat anak masuk pondok pesantren, tetapi tidak hanya sisi positif yang didapatkan, sisi negatif juga pasti pernah dirasakan oleh santri yang tinggal di pondok pesantren. Nah disini kita akan membahas tentang sisi positifnya terlebih dahulu, salah satu sisi positifnya adalah pendewasaan karakter siswa yang tidak benar-benar tersampaikan melalui pelajaran, tapi dari pengalaman yang dialaminya di pesantren.
ADVERTISEMENT
Di pondok pesantren santri hidup bersama-sama tanpa didampingi oleh kedua orang tuanya menjadikan santri harus bisa menyesuaikan dirinya dan harus bersikap dewasa, karena apabila tidak dapat menyesuaikan diri dan tidak bersikap dewasa nantinya akan sulit hidup di pondok pesantren tersebut, dan biasanya pendewasaan ini terbangun dengan sendirinya dikarenakan faktor kehidupan sehari-hari dan lingkungan pondok pesantren. Yang kedua adalah sifat kesederhanaan. Hidup di pondok pesantren diselimuti dengan kesederhanaan tidak seperti hidup di rumah yang biasanya segala sesuatu dapat dipenuhi oleh kedua orang tua.
Para santri menjalani kehidupan yang sederhana dan bersahaja, karena semangat pondok pesantren adalah kesederhanaan dan kerendahan hati. Agar menjadi santri yang baik dan terpuji hendaknya bersikap rendah hati karena seperti yang kita ketahui orang yang rendah hati itu pasti disenangi oleh semua orang. Sisi positif ketiga adalah disiplin.
ADVERTISEMENT
Pesantren dikenal dengan kedisiplinannya dan tahan terhadap penderitaan. Kedisiplinan santri itu menjadi hal yang wajib diterapkan di pondok pesantren, dari disiplin waktu, disiplin belajar, disiplin berpakaian, disiplin dalam bersikap, dan disiplin dalam beribadah. Padatnya kegiatan pesantren mengharuskan santri untuk disiplin waktu, karena apabila tidak disiplin atau terlambat mengikuti kegiatan biasanya dikenakan sanksi oleh bagian keamanan.
Disiplin dalam belajar juga sangat dibutuhkan oleh kita sebagai santri agar menjadi santri yang terpelajar, dan memiliki sikap disiplin yang tinggi juga dapat mencegah santri untuk malas belajar. Seperti yang telah kita ketahui jika pada saat sekolah kita wajib memakai seragam. Sama halnya dengan di pondok pesantren, disini juga diwajibkan untuk disiplin dalam berpakaian yakni memakai seragam yang sudah diberikan oleh pondok pesantren sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan, dan bagi wanita sudah jelas wajib menggunakan kerudung dan menutup auratnya, begitu juga dengan laki-laki juga wajib menutup auratnya.
ADVERTISEMENT
Kedisiplinan santri yang selanjutnya yakni disiplin dalam bersikap. Disiplin dalam bersikap ini harus dilatih dan butuh perjuangan yang cukup lama. Terlebih di pondok pesantren akan bertemu banyak sekali teman dengan sifat dan karakter yang berbeda-beda dan biasanya pasti ada satu dua oknum yang menggoda untuk melanggar peraturan yang ada di pondok pesantren.
Apabila tidak disiplin dalam memegang prinsip dan bersikap, maka kamu akan tergoda untuk melanggar peraturan-peraturan yang ada. Yang terakhir yaitu disiplin dalam beribadah, setiap umat yang beragama wajib menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing. Santri harus menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam mengamalkan ajaran islam, seperti menunaikan salat 5 waktu, membayar zakat, salat tepat waktu, melaksanakan puasa wajib dan sebagainya. Jika ketiga faktor positif ini penting bagi generasi muda negeri ini, kita akan selamat dari krisis apa pun.
ADVERTISEMENT
Setelah membahas hal-hal positif, kita akan lanjut membahas sisi negatif yang biasa terjadi di pondok pesantren, biasanya hal ini terjadi pada oknum tertentu saja. Di pondok pesantren pasti mempunyai peraturan yang harus dipatuhi para santri. Tak sedikit santri yang melanggar beberapa peraturan yang telah dibuat oleh pesantren.
Seperti contohnya, santri dilarang untuk keluar masuk pondok pesantren tanpa adanya keterangan yang jelas dan tanpa adanya perizinan dari pihak pengurus pondok pesantren, tetapi ada beberapa santri yang melanggarnya dengan alasan tidak betah di pondok, ingin merasakan hidup bebas, atau juga tertekan terhadap peraturan pondok pesantren yang begitu banyak dan begitu ketat. Bukan hanya itu, di pondok pesantren juga mempunyai peraturan yaitu dilarang merokok. Biasanya santri menjadikan rokok sebagai pelarian untuk menenangkan pikiran ketika sedang mengalami masalah, hal itu biasanya sudah sering dilakukan pada saat sebelum masuk ke pondok pesantren, karena sudah menjadi kebiasaan pada saat dirumah maka terbawa sampai ke pondok pesantren, walaupun tahu bahwa merokok di lingkungan pondok pesantren adalah suatu hal yang dilarang dan melanggar peraturan pesantren.
ADVERTISEMENT
Pondok pesantren juga melarang santrinya berpacaran. Peraturan yang satu ini paling banyak yang melanggar dikarenakan di usia pada saat menjadi santri adalah masa-masanya jatuh cinta dan berkembangnya minat terhadap lawan jenis. Biasanya santri akan lebih semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari apabila sedang jatuh cinta, dan apabila ada pasangan santri merasa lebih betah di pondok pesantren karena saling memberi semangat satu sama lain. (H. Hudaefah, 2016)
Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan mengenai pondok pesantren. Sekian, terimakasih.
Daftar Pustaka
H. Hudaefah, 2016. BAB III GAMBARAN PERILAKU NEGATIF SANTRI.
Soebahar, 2013, p. 33. Modernisasi Pesantren. LKiS Printing Cemerlang.