news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Brianna dan Bottomwise Adalah Kabar Gembira dari Andrea Hirata

Mutia Senja
Menulis di media daring dan luring. Menerbitkan dua buku fiksi: Manahan Selepas Hujan (2018) dan Dengan Seperangkat Cinta dan Rindu Dibayar Tunai (Diva Press, 2021). Tinggal di Yogyakarta.
Konten dari Pengguna
7 Juli 2022 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mutia Senja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sampul buku Brianna dan Bottomwise. Sumber: Instagram @bentangpustaka
zoom-in-whitePerbesar
Sampul buku Brianna dan Bottomwise. Sumber: Instagram @bentangpustaka
ADVERTISEMENT
Brianna dan Bottomwise adalah kabar gembira. Kabar gembira untuk para penggemar Pak Cik alias Andrea Hirata, khususnya, dan segenap pembaca fiksi Indonesia pada umumnya. Baru-baru ini Penerbit Bentang Pustaka merilis sampul untuk buku baru bergenre fiksi detektif karya Andrea Hirata.
ADVERTISEMENT
Setelah sukses dengan novel Tetralogi Laskar Pelangi, Dwilogi Padang Bulan, Trilogi Sirkus Pohon, Seri Aini, dan beberapa novel lainnya, kini Andrea Hirata kembali merilis buku pertama dari Dwilogi Brianna dan Bottomwise.
Buku terbaru Andrea Hirata yang bersampul dominan merah dengan ilustrasi siluet dua orang yang—terkesan—sedang menari ini, mengusung genre yang lain dari buku-buku sebelumnya. Genre baru: yakni, fiksi detektif.
Tentu akan sangat menarik menyimak petualangan tokoh-tokoh di dalamnya. Andrea Hirata terkenal sebagai penulis yang piawai tak memainkan plot cerita, namun juga penokohan yang kuat. Kita ingat bagaimana tokoh Ikal maupun Lintang dalam Laskar Pelangi tak gampang lenyap dari ingatan. Andrea Hirata selalu sukses meramu kisah-kisah petualangan yang sarat inspirasi dan emosional.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya, dengan genre fiksi detektif, apakah Brianna dan Bottomwise juga akan sesukses karya-karya sebelumnya? Kemungkinan besar iya. Karenanya, sangat perlu kita rayakan kehadiran Dwilogi buku ini.
Brianna dan Bottomwise adalah Kabar Gembira. Bagi yang belum punya atau belum baca buku-buku Andrea Hirata sebelumnya, bisa mulai dikoleksi dan buktikan sendiri bagaimana kepiawaiannya bertuturkisah dari berbagai tema. Tentang petualangan inspiratif? Tengok kisah Laskar Pelangi—tak perlu diragukan lagi. Tentang musik? Bisa coba diresapi lewat Maryamah Karpov—ibu seorang penggesek biola yang mengajari rumus melodi.
Penerbit Bentang Pustaka dan penulis sudah membocorkan sedikit tentang isi buku pertama dari Dwilogi Brianna dan Bottomwise. Buku ini akan mengangkat kisah tentang petualangan dan musik lewat tokoh John Musiciante si musisi legendaris dan Bottomwise sang detektif ternama.
ADVERTISEMENT

Brianna dan Bottomwise karya Andrea Hirata bercerita tentang John Musiciante yang kehilangan gitar kesayangannya hingga membuat hidup pria itu kocar-kacir alias luluh lantak. Pada saat itulah, Bottomwise, detektif kenamaan yang cerdik dan karismatik, terlibat ke dalam pusaran arus pencarian gitar legendaris yang penuh kejutan.

Sumber: Instagram @bentangpustaka
Premisnya memang terasa sederhana untuk kisah detektif. Tidak ada aksi pembunuhan sebagaimana umumnya cerita-cerita detektif, setidaknya dalam sinopsis yang sementara ini dirilis oleh Penerbit Bentang. Namun, meski demikian, saya malah langsung terbayang bagaimana serunya aksi Bottomwise sang detektif dalam pencarian benda berharga itu.
Fiksi detektif di Indonesia, sejak dulu punya pembaca yang tak kalah militan dengan pembaca kisah roman atau kekeluargaan. Sekitar awal abad ke-20, pembaca Indonesia mengenal genre ini lewat terjemahan serial detektif Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle. Para penerjemah memiliki peran besar dalam memperkenalkan genre ini.
ADVERTISEMENT
Setelah itu Indonesia punya kisah detektif sendiri. Para penulis cerita-cerita detektif mulai bermunculan dan menemukan pembacanya. Misalnya: Naga Mas-nya Aryono Grandy (1952) yang juga sukses hingga muncul 13 jilid sejak penerbitan, atau Suparto Brata yang menulis kisah detektif dalam Bahasa Jawa berjudul Tanpa Tlatjak lewat Panjebar Semangat (1961), dan tentu saja ada S. Mara Gd di tahun 1985 yang gemilang dan masih punya pembaca hingga hari ini.
Saya kira dengan buku terbarunya, Andrea Hirata semakin membangkitkan gilas kepenulisan kisah-kisah detektif yang sempat sepi beberapa tahun terakhir. Harus diakui penulis Indonesia yang spesialis menulis cerita detektif masih bisa dihitung jari.
Maka dari itu, saya yakin, para pembaca dan pencinta cerita-cerita detektif tentu akan sangat antusias menantikan buku ini—di tengah-tengah gempuran terjemahan kisah-kisah detektif seperti karya-karya Arthur Conan Doyle, Agatha Christie, hingga Keigo Higashino dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Brianna dan Bottomwise adalah Kabar Gembira. Berdasarkan kabar dari Penerbit Bentang Pustaka, buku ini sudah resmi akan diterbitkan bulan Juli 2022. Selamat menyambut dan merayakannya!