Konten dari Pengguna

Manajemen SDM: Menciptakan Work Life Balance yang Sehat

Mutiara Arafah
Mahasiswi manajemen Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
8 Juli 2024 17:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mutiara Arafah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi karyawan yang mendapatkan lingkungan kerja yang toxic | sumber : freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi karyawan yang mendapatkan lingkungan kerja yang toxic | sumber : freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai seorang manajer perusahaan ditantang untuk terus menciptakan lingkungan kerja yang sehat bagi karyawannya. Adanya tuntutan pekerjaan dari perusahaan yang tinggi dapat menyebabkan stress dan kelelahan, yang pada akhirnya akan berdampak pada produktivitas atau kinerja karyawan. Oleh karena itu, dengan adanya manajemen sumber daya manusia yang tepat sangat penting bagi work life balance yang baik dan sehat guna membantu karyawan dalam mengelola beban kerja dan mencapai keseimbangan antara kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi.
ADVERTISEMENT
Work life balance adalah budaya yang diterapkan dalam lingkungan kerja, ada baiknya dengan menerapkan budaya ini perusahaan dapat menghindari adanya workaholic atau budaya gila yang timbul demi kesejahteraan karyawan. Di antara berbagai faktor yang memengaruhi work life balance, manajemen sumber daya manusia (SDM) memegang peranan penting. Dengan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian, manajemen SDM tidak hanya memastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang berkualitas, tetapi juga dapat membangun atau menciptakan lingkungan kerja yang sehat, serta dapat tanggap terhadap perubahan.

Apa itu work life balance?

Work life balance merupakan keseimbangan antara waktu kerja karyawan yang dihabiskan untuk bekerja dibandingkan dengan waktu kehidupan pribadi, ini adalah keadaan dimana seseorang dapat mengatur dan membagi antara tanggung jawab terhadap pekerjaan dengan kehidupan pribadi dan tanggung jawab lainnya. Organisasi yang memiliki work life balance yang baik dapat mencapai keseimbang dalam mempertahankan produktivitas karyawan, performa bekerja dan menjaga kesehatan mental karyawan, selain itu work life balance juga dapat membuat karyawan merasa puas dalam melakukan pekerjaannya, sebaliknya jika di dalam organisasi tersebut memiliki work life balance yang buruk, maka karyawan di organisasi tersebut akan mengalami kelelahan bekerja atau stress, yang dapat berpengaruh pada tingkat produktivitas karyawan dalam melakukan pekerjaannya.
ADVERTISEMENT
Selain faktor dari kelelahan dalam bekerja dan stress yang dialami karyawan makin buruk, Salah satu faktor yang mempengaruhi work life balance juga biasanya berasal dari tuntutan pekerjaan yang begitu tinggi dan persaingan yang ketat saat ini.

Manajemen sumber daya manusia (MSDM)

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan pendekatan yang dilakukan dalam mengelola aset yang berharga pada suatu organisasi atau modal dasar yang dibutuhkan untuk membangun perusahaan yang sukses. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia (SDM) harus terus ditingkatkan dan disesuaikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dengan melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengendalian pada sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuan utama dari manajemen sumber daya manusia adalah memastikan bahwa sumber daya manusia dalam organisasi berada dalam posisi yang tepat untuk mengelola seta menciptakan tujuan organisasi secara fektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia dalam menciptakan work life balance, mencakup:
ADVERTISEMENT

Peran manajemen sumber daya manusia dalam menciptakan work life balance yang sehat

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan work life balance yang sehat atau lingkungan kerja yang sehat. Salah satu kontribusi utamanya adalah dalam mengelola produktivitas dan kinerja karyawan. Hal ini menjadi perhatian terhadap kesehatan fisik dan mental karyawan, seperti burnout yang terjadi saat karyawan mengalami stress berat terhadap pekerjaanya di mana perusahaan mendukung work life balance untuk memastikan kesehatan dan mental karyawan. Dengan adanya praktik manajemen sumber daya manusia yang transparan dapat membantu karyawan pulih lebih cepat dari kesulitan dalam mengatur waktu kerja dengan waktu pribadinya.
Peran pemimpin dan seorang manajer di perusahaan juga sangat vital dalam membangun kesehatan karyawan. Manajer atau pemimpin yang memiliki sifat yang peduli dapat memberikan dampak yang positif pada karyawan untuk menjadi lebih tangguh dan kuat dalm menghadapi perubahan lingkungan kerja. manajer yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang sehat serta dapat memperhatikan kesejahteraan psikologis karyawan dan memberikan dukungan yang kuat juga turut membantu dalam menciptakan work life balance yang sehat.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, praktik manajemen sumber daya manusia juga turut berkontribusi pada menciptakan work life balance yang sehat. Implementasi sistem manajemen sumber daya manusia yang strategis dapat mempengaruhi sikap dan perilaku secara keseluruhan, sehingga dapat mengurangi lingkungan kerja yang toxic secara menyeluruh. Praktik manajemen sumber daya manusia juga mendorong dalam mengembangkan pengetahuan dan melatih karyawan dengan tujuan agar membantu mengurangi risiko kerugian perusahaan akibat stress dan lingkungan kerja yang toxic.
Dengan mendukung perkembangan kesehatan mental dan kesejahteraan sumber daya manusia, manajemen sumber daya manusia dapat membantu perusahaan untuk beradaptasi terhadap krisis dan masalah yang akan datang, serta dapat berkembang melalui work life balance yang sehat.
ADVERTISEMENT