Konten dari Pengguna

Perkembangan Membaca pada Siswa di Sekolah Dasar

Mutiara aulianto
mahasiswa (universitas islam negeri jakarta)
5 Desember 2022 6:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mutiara aulianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : pribadi
zoom-in-whitePerbesar
sumber : pribadi
ADVERTISEMENT
Keterampilan Membaca memegang peranan penting dalam aktivitas komunikasi tertulis. Aktivitas membaca menjadi bagian dari kebutuhan aktivitas keseharian kita. Aktivitas membaca dilakukan untuk berbagai keperluan, mulai dari sekadar untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan memperoleh informasi secara umum.
ADVERTISEMENT
Membaca merupakan proses pengubahan lambang visual menjadi lambang bunyi. Pada tahap ini, kegiatan membaca lebih ditujukan pada pengenalan lambang-lambang bunyi yang belum menekankan aspek makna/informasi. Membaca pada hakikatnya terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produksi. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sementara itu, membaca sebagai produk merupakan konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca.
Membaca adalah salah satu inti dari belajar. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 Pasal 21 ayat 2 “ Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan budaya membaca dan menulis”.
Salah satu keterampilan berbahasa di Sekolah Dasar adalah membaca. Menurut Cox, membaca adalah proses psikologis untuk menentukan arti-arti kata penulis. sedangkan menurut Anderson, membaca adalah proses membentuk arti dari teks-teks tertulis. Perkembangan membaca, mungkin diperoleh lewat interaksi media sosial, tidak lewat pembelajaran secara formal. Orang tua seharusnya memperkenalkan buku-buku cerita kepada anak pada usia dini mungkin. Tentu saja buku yang digunakan yakni buku yang berisi gambar yang berwarna-warni sehingga anak menjadi tertarik untuk membaca.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran membaca di SD adalah membaca nyaring, intensif, memindai, dongeng, puisi dan pantun. Membaca nyaring seperti seorang siswa membaca dengan lantang. Intensif seperti seorang siswa mampu membaca dengan sungguh-sungguh sehingga mampu memahami isi bacaan. Pembelajaran membaca di SD diselenggarakan dalam rangka mengembangkan kemampuan membaca yang mutlak melalui pembelajaran di Sekolah Dasar. Selain itu, Siswa diharapkan memperoleh dasar-dasar kemampuan membaca, selain kemampuan menulis dan kemampuan esensial.
Pembelajaran membaca di SD terdiri dari dua bagian, yaitu Membaca permulaan dan Membaca lanjut. Adapun Membaca permulaan yakni, membaca yang diharapkan siswa mampu mengenali huruf, suku kata, kata, kalimat, dan mampu membaca berbagai jenis dan membaca konteks. Di samping itu, guru harus memahami kompetensi dasar apa yang akan dicapai dan dikembangkan dalam pembelajaran, dan harus memahami teori membaca yang berhubungan dengan jenis-jenis membaca dan tujuan membaca.
ADVERTISEMENT
Jenis-jenis membaca yang diberikan di SD sebagai berikut.
Membaca Permulaan
Membaca permulaan ini disajikan untuk siswa di tingkat permulaan sekolah dasar dengan tujuan untuk membangun dasar mekanisme membaca.
Membaca Nyaring.
Membaca nyaring ini merupakan bagian atau lanjutan dari pengajaran membaca permulaan, dan dipandang juga sebagai pengajaran membaca tersendiri yang sudah tergabung tingkat lanjut, seperti membaca dengan suara lantang atau nyaring.
Membaca dalam Hati
Membaca ini perlu segera dilatihkan setelah siswa menguasai semua huruf. siswa dilatih membaca tanpa mengeluarkan suara. Adapun untuk Bahan bacaan yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan siswa. Membaca dalam hati ini sudah diajarkan di kelas 2 SD dalam artian untuk membina siswa supaya mereka mampu membaca tanpa suara dan mampu memahami isi yang dibacanya, termasuk pula isi yang tersurat maupun tersirat.
ADVERTISEMENT
Membaca Cepat
Membaca ini bertujuan supaya siswa dapat menangkap isi bacaan dalam waktu yang di tentukan, dalam hal ini guru menentukan waktu yang sesuai dengan bahan bacaan. Selain itu, siswa juga dapat melatih gerakan mata saat membaca, dapat menghindari membaca kata demi kata dan menunjuk bacaan dengan menggunakan jari atau benda apapun.
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pengajaran membaca di kelas tinggi pada SD yakni, metode SQ3R. Metode SQ3R digunakan untuk kepentingan studi atau membaca untuk studi. Membaca untuk studi tidak selalu didasarkan atas minat dan kebutuhan. Artinya, bahan bacaan apapun, baik diminati atau tidak, dibutuhkan atau tidak, tetap harus dibaca. Metode SQ3R terdiri dari Survey, Question, Read, Recite, dan juga Review.
ADVERTISEMENT
SQ3R ini dicetuskan oleh Francis Robinson pada 1941. Teknik SQ3R ini merupakan salah satu teknik membaca untuk studi dan memahami wacana. Pembelajaran ini adalah strategi membaca yang dapat mengembangkan metakognisi siswa, yaitu dengan menugaskan siswa untuk membaca bahan belajar secara seksama dan cermat.
Oleh karena itu, keterampilan pokok pertama yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh para siswa membaca buku pelajaran dan bahan bacaan tambahan lainnya. Dengan keterampilan membaca itu setiap siswa akan dapat memasuki dunia keilmuan yang penuh pesona, memahami khazanah kearifan yang banyak hikmat, dan juga mengembangkan berbagai keterampilan lainnya.
Dengan membaca kita dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui tulisan. Membaca dapat dipandang sebagai sebuah proses interaksi. Oleh karena itu, keberhasilan membaca akan dipengaruhi oleh faktor pengetahuan yang melatarbelakanginya dan strategi membaca. Strategi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan pembelajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematik sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT