Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Pentingnya CPR untuk Menyelamatkan Nyawa di Setiap Kesempatan
31 Desember 2024 20:39 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Mutiara Ayu Marlina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam situasi darurat medis, setiap detik sangat berharga. Ketika seseorang mengalami henti jantung, tindakan cepat sering kali menjadi penentu antara hidup dan mati. Salah satu langkah sederhana tetapi sangat penting yang dapat menyelamatkan nyawa adalah Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau dalam istilah internasional dikenal sebagai CPR (Cardiopulmonary Resuscitation). Teknik ini dirancang untuk menjaga aliran darah dan oksigen ke otak serta organ vital lainnya saat jantung berhenti berdetak. Meskipun sering dianggap sebagai tugas tenaga medis, pada kenyataannya CPR adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh semua orang, tanpa memandang usia, profesi, atau latar belakang pendidikan.
ADVERTISEMENT
Setiap tahun, jutaan orang di seluruh dunia kehilangan nyawa akibat henti jantung mendadak. Kejadian ini tidak hanya terjadi di rumah sakit, tetapi juga di tempat-tempat umum seperti rumah, kantor, sekolah, hingga pusat perbelanjaan. Dalam situasi seperti ini, langkah-langkah pertolongan pertama sangat penting, terutama sebelum bantuan medis profesional tiba. CPR adalah salah satu tindakan yang paling efektif untuk memberikan peluang hidup lebih besar bagi seseorang yang mengalami henti jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa jika CPR dilakukan dengan segera setelah henti jantung, peluang korban untuk bertahan hidup dapat meningkat hingga dua atau tiga kali lipat. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara melakukan CPR. Lebih parah lagi, banyak yang merasa ragu atau takut untuk melakukannya karena khawatir akan salah langkah atau tidak memiliki pelatihan sebelumnya. Padahal, tindakan sederhana sekalipun, seperti menekan dada dengan ritme yang benar, dapat memberikan dampak besar.
ADVERTISEMENT
CPR terdiri dari dua langkah utama, yaitu tekanan dada dan pemberian napas buatan. Dalam beberapa tahun terakhir, organisasi kesehatan seperti American Heart Association (AHA) merekomendasikan metode hands-only CPR bagi orang awam. Metode ini hanya fokus pada memberikan tekanan dada tanpa pemberian napas buatan. Cara ini lebih sederhana dan mudah diikuti oleh siapa saja. Langkah pertama adalah memeriksa respons korban dan memastikan kondisi aman. Setelah itu, panggil bantuan medis dan segera lakukan tekanan dada dengan kedua tangan di tengah dada korban, mengikuti ritme yang stabil.
Pentingnya edukasi tentang CPR tidak bisa dilebih-lebihkan. CPR bukan hanya keterampilan untuk tenaga medis, tetapi sesuatu yang seharusnya diajarkan kepada semua kalangan. Mulai dari pelajar, karyawan, hingga masyarakat umum, semua orang memiliki potensi untuk menjadi penyelamat nyawa dalam situasi darurat. Program pelatihan CPR sederhana dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah, pelatihan karyawan di tempat kerja, atau kegiatan komunitas. Dengan demikian, semakin banyak orang yang siap memberikan pertolongan pertama saat diperlukan.
ADVERTISEMENT
Manfaat lain dari mempelajari CPR adalah meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian untuk bertindak dalam situasi darurat. Banyak orang merasa tidak berdaya ketika melihat seseorang membutuhkan pertolongan karena mereka tidak tahu harus melakukan apa. Dengan pelatihan CPR, seseorang dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan.
Namun, tantangan terbesar dalam mengedukasi masyarakat tentang CPR adalah menghilangkan stigma dan rasa takut. Banyak orang merasa bahwa mereka harus menjadi ahli atau memiliki sertifikasi untuk melakukan CPR. Padahal, tindakan sederhana seperti menekan dada dengan ritme yang benar sudah cukup untuk memberikan peluang hidup lebih besar bagi korban. Oleh karena itu, kampanye dan pelatihan harus menekankan bahwa semua orang, tanpa kecuali, dapat melakukan CPR.
ADVERTISEMENT
Selain individu, peran lembaga dan organisasi sangat penting dalam mempromosikan pentingnya CPR. Pemerintah, sekolah, perusahaan, dan komunitas lokal dapat bekerja sama untuk menyelenggarakan pelatihan CPR secara gratis atau dengan biaya terjangkau. Media juga dapat menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya CPR melalui iklan, artikel, dan video tutorial.
Di sisi lain, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung edukasi tentang CPR. Aplikasi seluler, video tutorial, dan panduan digital dapat memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara melakukan CPR dengan benar. Selain itu, banyak alat AED (Automated External Defibrillator) yang sekarang dilengkapi dengan panduan suara untuk membantu pengguna melakukan langkah-langkah pertolongan pertama dengan lebih mudah.
Kesimpulannya, RJP (Resusitasi Jantung Paru) atau CPR adalah keterampilan yang sangat penting yang harus dimiliki oleh semua kalangan. Dalam situasi darurat, setiap orang memiliki potensi untuk menjadi penyelamat nyawa. Edukasi tentang CPR harus menjadi prioritas, baik melalui pelatihan formal maupun kampanye kesadaran di masyarakat. Dengan semakin banyak orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang CPR, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih tanggap dan siap dalam menghadapi keadaan darurat. Tidak ada yang tahu kapan kita akan membutuhkan CPR, tetapi dengan belajar dan menyebarkan ilmu ini, kita dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan orang lain.
ADVERTISEMENT
Mutiara Ayu Marlina, mahasiswa S1 Kebidanan Universitas Dharmas Indonesia.