Serba-Serbi Lebaran Online di Tengah Pandemi

Mutiara Citra Abdullah
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
5 Juni 2020 20:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mutiara Citra Abdullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Gambar: Kredivo
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar: Kredivo
ADVERTISEMENT
Keadaan dan situasi yang sedang terjadi di negara kita tercinta, Indonesia, membuat masyarakat sulit untuk bergerak. Semua aktivitas terhambat karena adanya pandemi Covid-19 atau virus corona. Sudah berlangsung hampir tiga bulan kita semua dibuat tunduk oleh virus ini. Anak-anak yang setiap hari senin-jumat menuntut ilmu di sekolah, ayah bunda yang seharusnya mencari nafkah, dan ibadah yang biasanya dilakukan berjamaah terhalangi karena adanya kebijakan social distancing dan physical distancing agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya aktivitas saja yang terhambat, keberadaan virus ini sudah memakan lebih dari seribu korban jiwa, mulai dari anak-anak hingga lansia. Pemerintah tentunya tidak diam saja dalam menangani permasalahan ini. Banyak kebijakan yang sudah diberlakukan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Awal terjadinya penyebaran virus ini, pemerintah menghimbau masyarakat agar stay at home atau tetap berada di rumah dan menjaga jarak serta menghindari kegiatan atau tempat-tempat yang menimbulkan kerumunan. Para pekerja juga dihimbau untuk work from home dengan mengandalkan teknologi yang ada.
Pertengahan April, wabah ini masih mengintai Indonesia. Pada saat itu juga, umat Muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Keadaan seperti iini membuat pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan mengenai hal-hal yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan selama bulan Ramadan hingga hari raya Idulfitri dalam sutuasi pandemi. Kebijakan-kebijakan tersebut adalah mengenai pelaksanaan salat Tarawih, Iktikaf, salat Id hingga pelarangan untuk mudik.
ADVERTISEMENT
Seminggu pascalebaran, jika diperhatikan, banyak sekali tradisi umat Islam dalam merayakan hari raya Idulfitri yang terhalang karena keberadaan virus corona. Tetapi, sepertinya bukan hal yang sulit untuk mencari cara agar tetap melakukan beberapa tradisi tahunan di hari raya Idulfitri di era digital seperti sekarang ini. Sudah banyak layanan digital yang dapat mempermudah kita semua untuk tetap melakukan tradisi hari raya. Maka dari itu, saya menyebut lebaran kali ini dengan sebutan Lebaran Online.
Silaturahmi Online
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring Edisi V, silaturahmi adalah tali persahabatan atau persaudaraan. Silaturahmi jika dikaitkan dengan hari raya Idulfitri adalah mengunjungi sanak saudara untuk bermaaf-maafan. Dalam keadaan pandemi seperti sekarang, mengingat adanya kebijakan pelarangan untuk mudik, saling mengunjungi sanak saudara tampaknya sulit untuk dilakukan. Maka dari itu, silaturahmi dapat dilakukan secara online.
ADVERTISEMENT
Kemajuan teknologi mempermudah kita semua untuk bertatap muka dengan siapapun, bahkan seseorang yang jaraknya sangat jauh. Banyak sekali aplikasi yang dapat digunakan untuk tetap bisa bertatap muka secara tidak langsung dengan sanak saudara di tengah situasi pandemi Covid 19. Beberapa aplikasi tersebut fitur Video Call di WhatsApp, Line, Zoom, Google Meet dan masih banyak lagi.
Menurut Sekjen MUI, Anwar Abbas saat diwawancarai oleh Inews TV, silaturahmi secara online tidak mengurangi pahala yang didapat. Beliau menyebutkan bahwa untuk melunturkan dosa-dosa tidak harus berjabat tangan, tetapi ketulusan untuk saling memaafkan.
THR Online
THR (Tunjangan Hari Raya) adalah salah satu tradisi yang disukai oleh siapapun. Dalam pengertiannya, THR merupakan pendapatan non upah yang wajib diberikan oleh pengusaha kepada pekerjanya atau oleh sebuah instansi kepada pegawainya menjelang hari keagamaan di Indonesia. Diluar pengertian tersebut, sebagian orang menyebut THR sebagai salam tempel.
ADVERTISEMENT
Salam tempel merupakan salah satu tradisi yang tidak pernah hilang setiap perayaan hari raya Idulfitri. Salam tempel dalam lingkup keluarga biasanya dilakukan dengan cara anggota keluarga yang sudah memiliki penghasilan memiliki kewajiban untuk memberikan sedikit uangnya kepada anggota keluarganya atau saudara yang lebih muda dan kepada orang tua pada saat saling mengunjungi.
Dalam keadaan seperti ini, jika saling mengunjungi tidak dilakukan, salam tempel tetap bisa menjadi tradisi yang tidak akan pernah hilang. Era digital mempermudah kita untuk memberikan salam tempel atau THR hanya dengan sekali sentuh. Virtual wallet adalah aplikasi yang mempermudah kita untuk melakukan layanan keuangan, seperti mengirim uang dan melakukan transaksi jual beli. Dengan begitu, kita tidak perlu risau jika ingin memberikan salam tempel atau THR kepada sanak saudara karena terhalang pandemi Covid-19. Hanya dengan sentuhan jari, tradisi memberikan salam tempel menjadi lebih praktis.
ADVERTISEMENT
Baju Lebaran Online
Hari raya Idulfitri adalah momen dimana orang berbondong-bondong pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli baju baru. Hal ini sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia dalam menyambut dan merayakan hari raya Idulfitri. Sekalipun di tengah pandemi Covid-19, masih ada orang yang tetap melakukan tradisi ini dengan mengunjungi pusat perbelanjaan. Banyak tempat perbelanjaan yang masih dipadati oleh para pembeli yang tujuannya sudah jelas untuk membeli baju lebaran. Keadaan yang seperti ini sangat disayangkan, mengingat pandemi di Indonesia belum sepenuhnya terkendali.
Ada banyak cara agar kita tetap bisa membeli baju lebaran dengan tetap menaati kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah saja. Kemajuan teknologi lagi-lagi mempermudah kita dalam melakukan transaksi jual beli dengan sentuhan jari. E commerce adalah aplikasi perdagangan elektronik yang meliputi penjualan, pembelian, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik. Sudah banyak wadah perbelanjaan atau e commerce yang digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu cara untuk membeli berbagai kebutuhan di saat pandemi seperti ini, salah satunya membeli baju lebaran. Teknologi ini juga sudah dikenal cukup lama oleh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penggunaan e commerce di tengah pandemi menunjukkan peningkatan dari sebelumnya. Sektor e commerce juga menjadi salah satu solusi yang dilirik oleh pemerintah untuk mengatasi defisit pajak akibat pelambatan ekonomi di Indonesia. Hal itu menunjukkan bahwa tidak sedikit masyarakat Indonesia yang tetap di rumah dan berbelanja berbagai kebutuhan menggunakan layanan e commerce, seperti membeli baju lebaran. Dengan tetap berda di rumah, tradisi membeli baju lebaran dan memakai baju baru di hari raya tetap dapat dilakukan, kan?
Harapan Semua Masyarakat Indonesia
Dunia digital yang dapat melakukan berbagai hal memang sangat membantu kita semua di tengah situasi pandemi Covid-19. Tetapi keadaan yang seperti ini bukanlah keiningan kita semua. Tidak ada satupun dari kita yang nyaman dengan kehidupan yang saat ini. Keterbatasan melakukan aktivitas membuat kita semua jengah dengan keberadaan virus Corona.
ADVERTISEMENT
Untuk menyudahi situasi yang seperti ini, sebagai warga negara yang bijak, alangkah baiknya tetap mengindahkan kebijakan-kebijakan pemerintah untuk tetap berada di rumah jika tidak ada kegiatan yang mengharuskan untuk keluar. Tugas memberantas virus ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tugas dan kewajiban kita bersama. Semoga bumi yang kita cintai cepat kembali pulih dan kembali kepada keadaan baik-baik saja.