Wabah The Black Death

Mutiara Aliza
Currently a student at Pelita Bangsa University with a Bachelor of Law study program.
Konten dari Pengguna
14 September 2021 21:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mutiara Aliza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi penderita wabah pademi The black Death | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi penderita wabah pademi The black Death | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Salah satu wabah penyakit mematikan yang ada dalam sejarah dunia adalah “ Black Death Plague” atau disebut dengan wabah kematian hitam yang terjadi pada abad ke=14 antara sekitar tahun 1346-1351.
ADVERTISEMENT
Wabah ini pertama kali melanda Eropa, kemudian ke Afrika lalu ke Asia dan kemudian ke benua lainnya. Wabah ini menyebabkan jumlah korban yang meninggal mencapai 75 hingga 200 juta. Serta menimbulkan dampak yang sangat parah bagi populasi eropa dan menyebabkan kurangnya 30-50% populasi diseluruh dunia.
Awal mula penamaan The Black Death ini sendiri di mana penderita yang terjangkit pandemi menyebabkan kulitnya berwarna hitam karena pendarahan subdermal, Namun nama ilmiah ini sendiri adalah disebut “Acral Necrosis”.
Para ilmuan meyakini bahwa The Black Death atau maut hitam adalah suatu penyerbuan yang disebabkan oleh salah satu bakteri “Yersinia Pestis”, yaitu bakteri yang berasal dari meningkatnya populasi tikus yang sangat meningkat dan ada Sebagian mengatakan wabah ini dari kutu yang ada di tikus, sehingga kutu tersebut menyebar ke manusia.
ADVERTISEMENT
Ada 3 macam variasi dalam penyebaran, namun yang paling parah adalah variasi pertama, berupa virus menyerang tubuh manusia yang menyebabkan membengkaknya kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan pangkal paha sebesar telur hingga apel, penyebaran variasi ke dua adalah bisa dari pernapasan, yaitu menghirup udara dari korban yang terkena virus ini, penyebaran ke tiga adalah lewat aliran darah yang bisa saja dibawakan oleh binatang serangga atau manusia yang memiliki virus The Black Death.
Menurut analisis Sharon Pewitte, pada abad ke=14 pandemi yang konon katanya dibuat untuk memusnahkan massal manusia, namun pandemi ini alami terjadi dan menyerang orang-orang yang memiliki daya tahan yang lemah, termasuk keadaan lemah fisik dan lanjut usia.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, salah satu cara membasmi wabah ini dengan adanya kekerasan dan penganiayaan terhadap kaum tertentu, terutama kaum yahudi, biarawan, pengemis dan peziarah, dengan alasan di mana pada saat itu orang orang sangat fanatisme dalam kepercayaan agama, sehingga mereka mengira dengan melakukan penganiayaan dan membasmi penyakit kulit dan orang orang tersebut akan mengurangi wabah.
Dokter pada saat itu sangat kewalahan dan kehabisan ide untuk mengubah sudut pandang atau mengedukasi manusia terhadap wabah pandemi ini mengenai cara penyebarannya dan bagaimana solusi menghentikan wabah the black death.
Referensi : unhamzah