Konten dari Pengguna

Implementasi Nilai Luhur Bangsa dalam Kegiatan Studi Budaya PPG Prajabatan UNY

Mutiara Pesona Bil Jannah
Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Negeri Yogyakarta
13 Agustus 2024 15:39 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mutiara Pesona Bil Jannah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mutiara Pesona Bil Jannah - Foto Dokumentasi Studi Budaya Menggunjungi Wisata Lawang Sewu
zoom-in-whitePerbesar
Mutiara Pesona Bil Jannah - Foto Dokumentasi Studi Budaya Menggunjungi Wisata Lawang Sewu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Unit Pendidikan Profesi Guru (PPG) Direktorat Pendidikan Profesi dan Kompetensi (DPPK) Universitas Negeri Yogyakarta kembali menyelenggarakan kegiatan studi budaya bagi mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang II Tahun 2023/2024 yang dilaksanakan pada 26-27 Juli 2024 . Kegiatan studi budaya tersebut menggunjungi tempat wisata berbudaya di Kabupaten Karanganyar dan Semarang yang diikuti oleh mahasiswa PPG Prajabatan dari berbagai bidang studi. Menurut Direktur DPPK Prof. Dr. Erwin Setyo Kriswanto, M.Kes., AIFO, menyampaikan bahwa kegiatan studi budaya bertujuan membekali mahasiswa untuk memperoleh informasi seluas-luasnya diluar lingkungan kampus yang dapat menjadi modal untuk menjadi guru profesional.
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa PPG Prajabatan sebagai calon guru profesional tentunya harus memiliki 4 kompetensi guru, berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat 1, bahwa kompetensi guru meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Pada kegiatan studi budaya ini juga memuat tujuan memberikan pengalaman nyata sebagai calon guru profesional untuk belajar melatih kompetensi sosial dan budaya melalui literasi budaya dengan menggunjungi objek wisata bernilai budaya. Selain itu, sebagai calon guru yang profesional juga perlu memiliki kepribadian yang berjiwa nasionalisme dan menjadi warga negara yang baik, tentunya dengan mengikuti kegiatan studi budaya ini harapannya dapat menerapkan sikap sebagai warga negara yang baik, salah satunya menerapkan nilai luhur bangsa (Pancasila) berupa mengapresiasi nilai-nilai budaya daerah, sebagai implementasi nilai keadilan sosial.
ADVERTISEMENT
Adapun objek wisata yang bernilai budaya di Kabupaten Karanganyar dan Semarang meliputi: Air Terjun Jumog, Museum Ranggawarsita, Kelentheng Sam Poo Kong, dan Lawang Sewu.
1. Wisata Air Terjun Jumog, Karanganyar.
Air Terjun Jumog berada di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karangayar, Jawa Tengah atau terletak di Lereng Gunung Lawu. Air Terjun Jumog memiliki daya tarik berupa keindahan alam yang memukau dengan air yang mengalir deras dari ketinggian tebing, kesejukan udara dan pepohonan hijau yang segar dan suasana suara air yang menenangkan. Selain itu terdapat ledok di aliran sungai kecil yang dijadikan tempat menyantap makan dan minuman, serta terdapat spot foto di jembatan kayu berlatar belakang deraian air terjun yang memikat mata memandang. Di sekitar Air Terjun Jumog memiliki lingkungan yang bersih dari sampah. Oleh karena itu, terdapat budaya sekitar yang patut diapresiasi oleh para pengunjung dengan cara ikut serta merawat dan tidak merusak kawasan lingkungan Air Terjun Jumog, menghormati adat istiadat penduduk dan penjual di sekitar Air Terjun Jumog. Dengan demikian, bentuk-bentuk apresiasi tersebut sebagai wujud implementasi nilai keadilan sosial.
ADVERTISEMENT
2. Museum Ranggawarsita, Semarang
Museum Ranggawarsita terletak di Kalibanteng Kidul, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. Museum Ranggawarsita merupakan museum terbesar dan terlengkap di Jawa Tengah. Museum ini memiliki koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan dan wawasan nusantara. Selain itu, Museum Ranggawarsita juga memiliki fasilitas penunjang seperti: Perpustakaan, Ruang Audiovisual 3D, Gedung Apresiasi, Penginapan, Gedung Grha Amarthapura, Laboratorium, Storage (ruang penyimpanan koleksi), Perkantoran, Toilet, Parkir Area, serta Kantin dan Pusat Oleh-Oleh.
Adapun nilai luhur bangsa yang dapat dipetik dari Museum Ranggawarsita yakni
1) Nilai Ketuhanan
Di dalam Museum Ranggawarsita terdapat koleksi sejarah peninggalan budaya dan benda kerajinan pada masa Hindu-Buddha. Oleh karena itu sebagai calon guru profesional harus menanamkan sikap toleransi terhadap keragaman agama beserta budayanya.
ADVERTISEMENT
2) Nilai Kemanusiaan dan Persatuan.
Koleksi Museum Ranggawarsita terdapat ruang berisi sejarah perjuangan bersenjata ketika zaman pertempuran yang pernah terjadi di Jawa Tengah dan Yogyakarta serta terdapat diorama perjuangan bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaan. Dengan demikian sikap yang harus ditanamkan sesuai budaya luhur bangsa yakni rasa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi terhadap bangsa Indonesia.
3. Kelenteng Sam Poo Kong
Kelenteng Sam Poo Kong berlokasi di Kelurahan Bongsari, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang yang merupakan sebuah kawasan wisata religi peribadatan umat Konghucu. Dulunya merupakan salah satu lokasi peristirahatan rombongan Laksamana Cheng Ho kala berlayar melintasi Pulau Jawa. Kelenteng Sam Poo Kong baru berkembang secara pesat pascareformasi, tepatnya setelah Gus Dur mengakui Konghucu sebagai salah satu agama di Indonesia. Keberadaan Kelenteng ini telah menjadi salah satu bentuk bahwasanya keberadaan agama di Indonesia tepatnya abad 18 pun telah mencapai keharmonisan. Oleh karenanya, dengan seiring berjalannya peradaban tentu perbedaan agama justru mampu menjadi pengikat seluruh kaum untuk tetap berbhineka tunggal ika. Adapun nilai budaya luhur terkandung yakni nilai ketuhanan dan persatuan. Sebagai negara yang kaya akan keberagaman, harus dilandasi dengan sikap toleransi dan menjaga persatuan dan kesatuan.
ADVERTISEMENT
4. Lawang Sewu, Semarang
Wisata Lawang Sewu terletak di Jl. Pemuda No. 160, Sekayu, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, merupakan bangunan bersejarah yang dibangun pada zaman kolonial Belanda di tahun 1900-an yang menjadi saksi bisu peristiwa pertempuran lima hari yang berlangsung pada tahun 1945 antara Angkatan Pemuda Kereta Api (AMKA) dengan tentara Jepang. Salah satu penyebab perang lima hari tersebut adalah kaburnya tawanan Jepang pada 14 Oktober 1945 serta tewasnya dr. Kariadi yang merupakan dokter paling andal kala itu. dr. Kariadi ditembak secara keji oleh tentara Jepang di usia 40 tahun satu bulan. Oleh karena itu, Lawang Sewu ditetapkan sebagai gedung warisan sejarah. Disamping itu memuat nilai luhur kemanusiaan dan persatuan yang harus dijaga dan dilestarikan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman, terutama warisan sejarah, sosial, dan budaya. Sebagai generasi bangsa melalui pendidikan profesi guru yang akan menjadi guru profesional tentunya harus memiliki kesadaran diri untuk belajar sepanjang hayat, belajar dari mana saja dan kapan saja. Selain itu sebagai calon guru profesional juga perlu menggali pengetahuan dan informasi sebanyak-banyaknya yang didasarkan pada budaya lubur bangsa Indonesia.