Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Teh: Paduan Khasiat dan Budaya
12 April 2022 21:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mutiara Sabrina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta - Teh merupakan jenis minuman yang berasal dari tanaman Camellia sinenis. Minuman ini dikenal menarik, selain karena cita rasa yang beragam, teh juga membawa budaya setempat. Minuman yang kaya akan aroma dan rasa ini memiliki segudang khasiat yang baik untuk tubuh. Tentunya harus dibatasi dengan jumlah konsumsi per harinya.
ADVERTISEMENT
Bersantai dan nongkrong di kedai kopi sudah menjadi hal yang lumrah bagi milenial Jakarta. Namun, tidak kalah dengan usaha kedai kopi, belakangan banyak bermunculan kedai teh di berbagai daerah.
Teh yang awalnya berasal dari Cina ini dibawa ke negara-negara lain dan menciptakan suatu tradisi meminum teh yang baru. Misalnya di Rusia dikenal samovar, di Jepang dikenal koucha, di Inggris dikenal milk tea, di Malaysia dikenal teh tarik, dan sebagainya. Teh dapat langsung berinteraksi dengan budaya setempat dan membawa budaya yang baru. Teh merupakan jenis minuman yang berasal dari tanaman Camellia sinenis.
Saat ini, kedai minuman di Indonesia rasanya masih didominasi oleh kedai kopi. Namun, kedai kopi yang menjamur di berbagai wilayah di Indonesia, tidak membuat teh menjadi minuman pesaing kopi. Justru teh menjadi minuman pendamping di setiap menu kedai kopi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dilantangkan oleh Bambang Larasolo, pemilik kedai teh Laraselo yang sudah berdiri sejak tahun 2010 hingga sekarang.
“Ini bisa dibuktikan oleh hampir semua coffee house, mereka juga menawarkan menu minuman teh,” ungkapnya pada Minggu, (30/1).
Terbilang unik dan inovatif, Bambang Larasolo mengembangkan kedai teh Laraselo dengan mengeksplor rasa yang disukai oleh anak muda zaman sekarang. Hal tersebut dilakukannya dengan meracik teh dengan bermacam bunga, buah, dan herbal.
“Jadi, kalau kita ingin rasa kita disukai milenial ya sudah gampang, bikin teh dingin dengan rasa buah, tetapi tentunya ditambah dengan sirup seperti sirup atau sari leci,” terang Bambang.
Lebih lanjut, Bambang mengibaratkan teh dengan ketujuh melodi musik. Meskipun hanya memiliki tujuh melodi, tetapi dapat menciptakan ribuan lagu.
ADVERTISEMENT
“Begitu juga dengan teh yang dasarnya hanya ada empat jenis yaitu teh hitam, teh hijau, teh oolong, dan teh putih. Namun, ketika dikembangkan atau di-blend akan menjadi tak terbatas,” ujarnya.
Lantas apa saja manfaat teh bagi kesehatan? Selain sebagai minuman ringan, teh juga dapat digunakan sebagai antioksidan paling murah yang mampu menangkal radikal bebas yang membawa penyakit generatif seperti hipertensi, gula, dan kanker.
“Teh juga memiliki manfaat yang langsung berhubungan dengan otak (dopamine), efeknya adalah relaksasi kemudian perkembangan berikutnya dapat membantu lebih fokus dan lebih tenang,” jelas pria Bambang.
Tak hanya itu, terdapat senyawa dalam teh yaitu katekin yang dapat menurunkan munculnya potensi kanker dan tumor, mengurangi tekanan darah tinggi, dan kadar gula dalam darah, serta melawan bakteri dan virus influenza.
ADVERTISEMENT
Bambang melanjutkan, apabila kita meminum teh yang berkualitas baik, maka akan datang manfaat yang baik pula. Ia memiliki slogan “good tea for better life” untuk mengkampanyekan teh yang berkualitas baik, cita rasa dan aroma yang baik, dan memiliki segudang manfaat.
“Good tea for better life itu harus bermanfaat buat yang berdagang teh dan penikmat teh,” pesan Bambang Laraselo.