Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Eksistensi Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Modern
25 Desember 2021 17:17 WIB
Tulisan dari Mutiara Sani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa keberadaan bahasa Indonesia sekarang ini terbilang cukup prihatin. Pertama kita lihat dari anak-anak di era modern ini yang minim sekali minat bacanya. Apalagi ketika membaca buku lama yang bahasanya masih menggunakan penulisan baku.
ADVERTISEMENT
Kalau dibilang suntuk iya, bosan juga iya, karena mereka kurang terbiasa dengan bacaan seperti itu. Jelas dong kenapa kebanyakan dari mereka kurang paham dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dan salah satu alasannya yaitu kebanyakan dari mereka lebih tertarik dengan bahasa asing daripada bahasanya sendiri.
Penggunaan bahasa Indonesia di era modern ini telah tercampur oleh bahasa asing dengan munculnya istilah-istilah asing pada penggunaan maupun penuturan bahasa Indonesia, yang kita kenal sebagai bahasa gaul.
Contoh:
Saya/Aku --> Gue
Ayah/Bapak --> Bokap
Ibu/Mama --> Nyokap
Kamu --> Lo
ADVERTISEMENT
Atau juga bahasa gaul yang berasal dari perubahan fonem atau hilangnya fonem tertentu.
Contoh:
Kalau --> Kalo
Sampai --> Sampe
Begitu --> Gitu
Senang --> Seneng
Seperti yang kita tahu, semakin berkembangnya zaman, semakin banyak juga pengaruh luar yang masuk untuk memusnahkan bahasa Indonesia itu sendiri. Bahkan jika tidak ada edukasi tentang bahasa Indonesia di sekolah-sekolah, mungkin kebanyakan dari mereka tidak akan tahu bagaimana menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan bagaimana menggunakan bahasa Indonesia yang benar.
ADVERTISEMENT
Adanya edukasi pun tidak menjamin mereka bisa memahami dengan baik, karena sesuatu yang dipelajari secara sepintas tidak akan mudah untuk masuk ke dalam otak begitu saja.
Pengaruh globalisasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi alasan tergesernya bahasa Indonesia, karena pengaruh tersebut telah memengaruhi kehidupan masyarakat, khususnya dalam lingkup penggunaan bahasa Indonesia baku di kalangan remaja.
Mereka telah menyerap berbagai informasi melalui lingkungan dan media elektronik yang berkembang secara pesat. Seiring dengan berkembangnya bahasa gaul dalam era modern ini pun berdampak juga pada perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. Hal tersebut secara tidak langsung menyebabkan pemudaran dalam tata penggunaan bahasa Indonesia.
Memang sebagai masyarakat Indonesia tidak salah untuk menikmati inovasi baru dalam bahasa, asal penggunaan bahasa tersebut digunakan pada situasi yang tepat dalam berkomunikasi.
ADVERTISEMENT
Tidak menggunakan secara asal, dalam arti asal bicara, asal menggunakan, tanpa tahu situasinya sedang bagaimana, tempatnya dimana, keadaannya seperti apa, media yang digunakan tepat atau tidak, dan hal-hal lainnya yang justru merusak eksistensi penggunaan bahasa. Serta tidak menghilangkan bahasa asli milik Indonesia.
Maka dari itu sebagai masyarakat Indonesia, sudah seharusnya kita menjaga eksistensi bahasa milik kita bersama agar tidak pudar dimakan perkembangan zaman. Karena sebagai pemilik bahasa, menjaga dan melestarikan adalah sebuah kewajiban milik bersama.
Pencampuran bahasa asing yang sudah ada cukup dijadikan sebagai pembelajaran tambahan, dan bahasa asli milik Indonesia tidak dihilangkan atau dilupakan begitu saja. Jadi yuk sama-sama kita jaga bahasa kita tetap lestari dan pelajari bahasa kita sebaik mungkin agar ilmunya bisa diturunkan kepada anak bangsa.
ADVERTISEMENT