Konten dari Pengguna

UNNES Adakan Sosialisasi Penguatan Memori Kolektif Lentog Tanjung

mutiarawardati4
Mahasiswa jurusan ilmu sejarah Universitas Negeri Semarang
21 September 2024 16:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari mutiarawardati4 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi sosialisasi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi sosialisasi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim Pengabdian Masyarakat UNNES Adakan Sosialisasi terkait Penguatan Memori Kolektif terhadap Tradisi Lisan Lentog Tanjung di SD 1 Tanjungkarang Tanjungkarang, Kudus – Pada Selasa, 30 Juli 2024, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengadakan sosialisasi terkait penguatan memori kolektif terhadap tradisi lisan lentog tanjung. Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Muzakki Bashori, S.Pd., M.A., dengan tema ’’Penguatan Memori Kolektif Masyarakat Desa Tanjungkarang Kabupaten Kudus terhadap Tradisi Lisan Lentog Tanjung Melalui Digitalisasi Warisan Budaya Takbenda.’’ Acara ini diikuti oleh para siswa kelas 5 SD 1 Tanjungkarang dan bertujuan untuk memperkuat memori kolektif terhadap tradisi lisan lentog tanjung. Tim Pengabdian menyampaikan berbagai informasi terkait lentog tanjung, diawali dengan pengertian lentog tanjung, filosofi lentog tanjung, sejarah lentog tanjung, penjelasan mengenai monumen lentog tanjung, dimana lokasi pusat lentog tanjung, dan seberapa penting peran kita untuk melestarikan memori kolektif Lentog Tanjung. Selama sosialisasi, peserta dijelaskan mengenai banyak hal yang berkaitan dengan lentog tanjung, Materi yang digunakan dalam sosialisasi ini diambil dari website yang telah kami buat, https://sites.google.com/mail.unnes.ac.id/lentog-tanjung/about didalam website ini juga terdapat komik yang berjudul “Komik Jenang (Jenaka Ing Piwulang : Legenda Lentog Tanjung). Melalui website ini, kami menghadirkan arsip digital dinamis dalam menghidupkan tradisi melalui konten multimedia. Kami melibatkan masyarakat dengan inisiatif edukasi dan pelatihan alat digital, memberdayakan mereka untuk melanjutkan upaya pelestarian memori kolektif Lentog Tanjung. Platform ini tidaklah hanya mengarsipkan masa lalu, tetapi juga sebagai ruang partisipasi aktif dalam perayaan budaya unik Tanjungkarang. Tingginya semangat melestarikan Lentog Tanjung di tengah era digital oleh audiens lokal maupun global senantiasa menjadi tujuan kami. Acara ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi interaktif, di mana peserta diajak untuk berbagi cerita dan pengalaman terkait lentog Tanjung. Melalui dialog ini, diharapkan muncul kesadaran kolektif untuk menjaga dan merawat warisan budaya ini. Sebagai penutup sosialisasi, diadakan praktek membaca komik yang diharapkan siswa siswi kelas 5 SD 1 Tanjungkarang mengerti akan pentingnya melestarikan memori kolektif Lentog Tanjung. Para peserta diminta untuk membaca dan mempraktekkan bersama teman sebangku mengenai cerita dari komik yang telah kami sajikan. Antusiasme para peserta sangat tinggi, terbukti dari banyaknya peserta yang ingin maju kedepan untuk mempraktekkan membaca komik tersebut. Sumarno, Selaku Kepala Desa Tanjung, mengapresiasi inisiatif ini dan berharap agar masyarakat semakin peduli terhadap tradisi yang ada. “Dengan melibatkan semua elemen masyarakat, kita bisa memastikan bahwa lentog Tanjung tetap hidup dan dikenang oleh generasi berikutnya,” ungkapnya. Harapan dari tim pengabdian adalah tradisi lisan Lentog Tanjung tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang, menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat dan generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Mutiara Wardati, Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Negeri Semarang.