Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Dalam menjalin suatu hubungan diperlukan yang namanya komitmen. Setiap pasangan yang menjalin asmara, pastinya menginginkan suatu ikatan yang serius dan sakral pada akhirnya. Ya, kalian pasti tahu maksudnya, yaitu pernikahan.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, berpacaran adalah fase di mana setiap pasangan saling mengenal lebih dekat satu sama lain sebelum akhirnya melaju ke jenjang pernikahan. Namun, bagaimana jadinya jika komitmen yang diharap-harapkan oleh sang cewek dari cowok tidak kunjung datang?
Nah, kalau kamu melihat cowok kamu saat ini memiliki tanda-tanda ini pada sikapnya, mungkin kamu harus mulai mawas diri. Ada kemungkinan dia enggak serius menjalin komitmen atau hanya ingin sekedar berpacaran sama kamu.
Simak penelusuran Mysteries Mayhem terkait hal ini, ya!
1. Memaknai Kata Minta Maaf
Sekedar pacar mungkin bisa dengan mudah bilang "maaf". Tapi, bisa jadi itu cuma supaya kamu enggak marah atau enggak ngambek ke dia lagi. Bahkan, kalimat “aku cinta kamu” juga bisa dia ucapkan setiap hari demi membuatmu tetap bersamanya.
ADVERTISEMENT
Padahal, entah dia beneran paham makna dari kalimat itu atau enggak. Kalau dia terus mengulangi kesalahannya lagi, itu tandanya dia belum benar-benar mengerti apa arti dari sebuah komitmen dalam sebuah hubungan.
Nah, kalau pria yang bakal menikahimu juga bilang "maaf" ketika dia bikin salah. Tapi, hal itu dia lakukan karena dia sadar bahwa kesalahannya sudah menyakitimu. Dia juga bisa bilang “aku cinta kamu” setiap hari. Dia ingin kamu bisa merasakan cintanya buat kamu setiap hari.
2. Mandiri
Kebanyakan cowok itu manja. Bener enggak sih? Dia pengen punya pacar yang bisa berperan seperti ibunya sehinga dia merasa enggak perlu mengerjakan keperluan pribadinya sendiri.
Bersama cowok yang masih ingin sekadar pacaran, kamu akan sering mendapatinya punya banyak sikap ketergantungan. Tidak bisa mengatur prioritas, masih harus diingatkan untuk makan, sampai membutuhkan bantuanmu untuk jadi reminder saat ada tugas kuliah.
ADVERTISEMENT
Sementara, pria tau gimana harus bersikap dan mengurus diri. Dia bisa masak, cuci baju, membersihkan kamar, dan lain-lain. Dia melakukan semuanya atas dasar rasa tangung jawab pada dirinya sendiri.
Dia berusaha mengerjakan apa yang seharusnya dilakukan seorang pria dewasa. Pria yang siap menikahimu bisa mengurus dirinya sendiri. Bersama dia kamu justru merasa terlindungi.
3. Membawa Dirimu pada Keluarganya
Kamu dan pacarmu mungkin sama-sama selalu merasa enggak siap buat ketemu orang tua. Bukan cuma dia yang enggak siap. Kamu pun sadar bahwa pacarmu sepertinya belum pantas untuk dibawa ke rumah yang sering kali momen ini identik dengan hubungan yang lebih serius.
Padahal, seorang pria yang emang niat menikahimu justru akan menawarkan diri buat bertemu orang tuamu. Sekalipun kamu ragu, dia akan berusaha meyakinkanmu bahwa dirinya sudah pantas dan siap membuat orang tuamu terkesan.
ADVERTISEMENT
Jadi, tanpa perlu diminta, dia yang serius padamu akan membawamu ke keluarganya.
4. Mempertahankan Hubungan Sekuat Tenaga
Jangan heran kalau pacarmu memilih pergi ketika hubungan kalian menemui masalah. Dia mungkin cuma enggak mau ribet dan terlibat makin jauh dalam masalah itu. Ingat, tujuan awalnya adalah untuk bersenang-senang. Jadi, enggak heran kalau dia dengan mudahnya angkat tangan dan pergi.
Lain halnya dengan seorang pria dewasa. Dia bisa bertahan karena sebuah komitmen. Baginya, menyelesaikan masalah berarti berjuang demi hubungan kalian dan itu suatu keharusan. Dia ingin bisa bersamamu sampai akhirnya kalian menikah.
5. Membicarakan Masa Depan
Sekedar pacar mungkin nggak suka atau bahkan marah ketika kamu bicara soal rencana menikah dan punya anak. Sementara, seorang pria dewasa akan memikirkan hal itu jauh sebelum kamu memikirkannya.
ADVERTISEMENT
Pertemuannya denganmu tanpa sadar mengubah isi kepalanya. Dulu, dia mungkin masih malas memikiran soal pernikahan, tapi perlahan kamu membuatnya melunak.
Tapi bukan berarti dia bicara tentang pernikahan sebatas di mulut saja, lho. Dia tidak hanya memberimu angan-angan, melainkan benar-benar ingin membicarakan masa depan.