Konten dari Pengguna

Panduan Orang Tua dalam Mendidik Remaja tanpa Berpikir Pusing

Muhammad Adnan Zaid Syahbana
Mahasiswa Hukum Keluarga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2022
9 Desember 2022 8:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Adnan Zaid Syahbana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi keluarga (https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga (https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat penting, apalagi terhadap anak. Pendidikan dari orang tualah yang akan menjadi cerminan sikap seorang anak kedepanya. Anak yang saleh dan salihah merupakan dambaan bagi setiap orang tua. Tetapi perlu diingat bahwa dalam mendidik seorang anak pastinya tidak akan berjalan tanpa tantangan. Banyak sekali tantangan yang harus dilewati oleh para orang tua dalam mendidik anaknya, salah satunya saat anak mulai beranjak ke fase remaja.
ADVERTISEMENT
Fase remaja merupakan sebuah fase khusus yang harus diperhatikan oleh para orang tua dalam mendidik anaknya. Mendidik anak dalam fase ini bisa dikatakan gampang-gampang susah karena ketika anak mencapai fase ini banyak perubahan yang dialami anak, mulai dari perubahan fisik, emosional, dan pemikiran anak. Perubahan-perubahan inilah yang membuat anak menjadi labil, bingung, dan terkesan membangkang terhadap ucapan orang tuanya.
Orang tua sebaiknya mengerti bagaimana mendidik anak pada fase remaja, karena mendidik antara fase remaja dengan fase sebelumnya sangat berbeda. Tidak perlu khawatir, di sini sudah dirangkum beberapa panduan untuk mendidik anak pada fase remaja tanpa pusing, diantaranya:
1. Jadilah Pendengar yang Baik
Ilustrasi keluarga (https://pixabay.com/id/)
Pada fase remaja, anak mulai mengalami beberapa permasalahan yang belum pernah dihadapi sebelumnya, sehingga sering kali anak mengalami stres dan depresi. Pada fase inilah seharusnya orang tua mengambil peran menjadi teman curhat yang baik atas segala permasalahan yang sedang anak hadapi, sehingga anak dapat leluasa melampiaskan semua perasaanya. Tidak hanya itu, orang tuapun bisa memberikan nasihat kepada anak untuk bisa keluar dari masalahnya.
ADVERTISEMENT
2. Ajarkan Cara Melampiaskan Stres
Ilustrasi keluarga (https://pixabay.com/id/)
Pada fase remaja, bukan menjadi hal yang mengejutkan terhadap permasalahan stres. Tidak sedikit anak merasa bingung bagaimana melampiaskan segala stres pada hidupnya. Melihat kondisi anak yang seperti itu, banyak orang tua yang malah memarahi dan sama sekali tidak membantu meringankan stres yang terjadi pada anak. Padahal, di sinilah pentingnya peran orang tua. Daripada langsung memarahi anak, orang tua seharusnya mendengarkan dahulu keluh kesah anak, kemudian ajaklah berdiskusi untuk mengetahui bagaimana cara melampiaskan stres ke arah yang positif.
3. Berikan Edukasi dalam Bergaul
Pada fase remaja, anak banyak sekali menemukan orang-orang baru dalam kehidupannya. Sehingga perlu peran orang tua untuk mendampingi anak pada fase ini. Biasakanlah untuk memberikan edukasi mengenai pergaulan pada fase remaja, seperti seks, rokok, minuman keras, obat-obatan, dan lainnya. Tetapi, perlu diingat juga bahwa penyampaiannya jangan sampai terkesan mengekang, karena pada fase remaja ini anak sudah mulai tumbuh sesuai dengan logikanya sendiri.
ADVERTISEMENT
4. Berikan Anak Privasi dan Waktu Sendiri
Ilustrasi menyendiri (https://pixabay.com/id/)
Sering kali orang tua menganggap anaknya masih kecil dan tidak harus memiliki privasi. Padahal, pada fase inilah orang tua harus mengerti bahwa perlunya privasi yang diberikan kepada anak agar mereka merasa dipercaya oleh orang tuanya yang kemudian membuat keterbukaan satu sama lain.
5. Selalu Berikan Motivasi
Ilustrasi keluarga (https://pixabay.com/id/)
Pada fase remaja yang penuh gairah ini, sudah sewajarnya jika anak selalu ingin mencoba berbagai hal baru. Disinilah peran penting orang tua untuk memberikan dukungan dan motivasi agar anak merasa percaya diri menggali potensinya, yang mungkin saja bisa menjadi mimpinya di masa depan.
6. Membuat Aturan Bersama
ADVERTISEMENT
Seiring bertambah usia, pastilah aktivitas anak semakin bertambah. Maka dari itu, perlunya orang tua dan anak membuat sebuah peraturan yang ditaati bersama. Sebuah peraturan yang dibuat bersama itulah yang akan menjadi hal bagus satu sama lain. Di mana orang tua masih bisa menjalankan perannya untuk tetap mengawasi anak dan anak bisa belajar bertanggung jawab terhadap peraturan yang dibuatnya.
Nah, itulah beberapa panduan orang tua dalam mendidik anak remajanya yang bisa diterapkan di lingkungan rumah. Semoga bisa menjadi penyemangat bagi para orang tua.