Konten dari Pengguna

Jakarta, Kemacetan, dan Pandemi

nabhan afnan akmal
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8 Desember 2021 18:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nabhan afnan akmal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar oleh travelphotographer dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh travelphotographer dari Pixabay
ADVERTISEMENT
Menurut saya, ketika berbicara tentang kemacetan, kita langsung teringat dengan ibu kota Jakarta. Macet dan Jakarta merupakan hal yang tidak dipisahkan, saling berkaitan erat sampai ketika situasi jalan di Jakarta lengah membuat kita heran akan situasi tersebut. Seperti halnya saat lebaran tiba, jalanan di Jakarta sangat kosong diakibatkan masyarakat sedang mudik ke kampung halamannya. Akan tetapi kemacetan di Jakarta seakan hilang entah ke mana ketika wabah Covid-19/pandemi datang ke Indonesia. Saat itu semua aktivitas yang ada diberhentikan karena bisa menularkan wabah tersebut. Termasuk kegiatan perkantoran, pembelajaran, perdagangan, dan kegiatan lainnya.
ADVERTISEMENT
Masyarakat dipaksa untuk tidak beraktivitas dan berada di rumah saja dikarenakan wabah Covid-19 ini. Akibatnya jalanan di Jakarta sangat kosong seperti kota yang tidak memiliki kehidupan sama sekali. Biasanya banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang sampai terjadi kemacetan yang terjadi akibat volume kendaraan yang banyak. Akan tetapi semua itu sirna sejak Covid datang. Sejak saat itu jalan yang ada di Jakarta sangat sepi. Kendaraan pribadi maupun umum yang biasanya ramai pada pagi hari maupun sore hari seakan hilang begitu saja.
Waktu terus berlalu, kini covid di Indonesia sudah mulai membaik, termasuk di ibu kota Jakarta. Masyarakat sudah mulai kembali beraktifitas seperti biasanya. Perkantoran sudah mulai membaik, sekolah sudah mulai dibuka kembali, pusat perbelanjaan sudah mulai kembali dibuka, tempat wisata dan hiburan juga mulai dibuka. Semua kegiatan berangsur membaik seperti sediakala, walaupun kegiatan tersebut masih dibatasi jumlahnya.
ADVERTISEMENT
Akibatnya kemacetan yang ada di Jakarta kembali terjadi. Banyak jalanan yang ada di Jakarta sudah dipadati oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Hal ini kembali menjadi polemik yang terjadi. Seakan kemacetan menjadi hal yang wajib ada di Jakarta. Walaupun sudah banyak upaya yang diberlakukan, tetapi tetap saja kemacetan terjadi di jalanan Jakarta. Seperti halnya kebijakan ganjil-genap, pembatasan kendaraan roda dua di jalanan protokol Jakarta, diperluasnya rute Transjakarta, dibuatnya jalur khusus sepeda, dan lainnya. Masih saja kita dapat melihat kemacetan di pagi hari maupun di sore hari.
Keadaan ini membuat kita bertanya tanya? Apakah Covid menjadi salah satu cara ampuh untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? atau masyarakatnya yang belum patuh akan kebijakan yang telah diberlakukan Pemprov Jakarta ataupun masyarakat itu sendiri yang tidak mau menggunakan kendaraan umum yang telah disediakan? Entahlah, tetap saja kemacetan di Jakarta tidak dapat dipisahkan.
ADVERTISEMENT