Mengulik Budaya Sandal di Turki yang Unik

Nabiila Putri caesari
Mahasiswa Jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta yang menyukai film, fotografi, ekonomi dan musik.
Konten dari Pengguna
21 Juni 2022 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabiila Putri caesari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rak sepatu dan sendal yang tersusun rapi. Sumber foto: Pexels.com/EnginAkyurt
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rak sepatu dan sendal yang tersusun rapi. Sumber foto: Pexels.com/EnginAkyurt
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi orang Indonesia memakai sandal saat berpergian menjadi suatu hal lumrah yang dilakukan banyak orang. Sandal yang tidak bisa dijauhkan dalam kehidupan sehari-hari. Sandal bukan sekadar alas kaki yang sederhana, banyak manfaat yang dipakai seperti menutupi teriknya sinar matahari, kenyamanan saat berpergian, dan menghindari dari kotoran.
ADVERTISEMENT
Namun, budaya pakai sandal ini sangat berbeda dengan negara Turki. Perbedaan soal pakai atau lepas sandal di dalam rumah menjadi culture shock bagi orang yang baru menemui kebiasaan berbeda dengan budaya di setiap negara. Seperti yang dialami oleh Ahmad Farruq Ghozy mahasiswa Boston University Turkish. Ternyata budaya turun menurun sederhana berupa sandal juga ada di Turki.
Suka tak suka, Farruq harus menerima kebudayaan baru tersebut. Saat itu ia pernah berbelanja mingguan di supermarket terdekat untuk pertama kalinya dengan menggunakan sandal. Karena belum mengerti kebiasaan di Turki, orang-orang sekitarnya melihatnya dengan rasa risi.
“Dari awal masuk supermarket sampai ke apartemen gue dilihatin orang-orang, pas dicari tahu penyebabnya karena gue pake sandal,” ucapnya dengan wajah tertawa.
Farruq saat berbelanja di supermarket negara Turki dengan memakai sandal. Sumber foto: Instastory Ahmad Farruq Ghozy
Ketika memakai sandal menjadi budaya di Indonesia dalam bepergian baik dekat maupun jauh, dipakai oleh kalangan anak kecil, remaja, dewasa, dan manapun. Berbeda dengan Turki, memakai sandal hanya di dalam rumah.
ADVERTISEMENT
“Cukup heran, orang Turki memakai sandal di dalam rumah, dan biasanya sering dijumpai di kamar mandi. Jadi kalau mereka melihat orang memakai sandal di umum, mereka melihatnya kaya jiji. Karena kamar mandi najis, jadi mereka seolah-olah melihat orang ini kurang dengan tata kramanya,” jelasnya Farruq.
Sebagian besar tradisi Turki melepas sepatu ketika memasuki rumah, dan hampir setiap orang di Turki memiliki sepasang sandal sendiri, atau bahkan dua atau tiga, tetapi juga hampir setiap rumah tangga juga memiliki banyak sandal. Selain itu, sandal yang disediakan dengan tujuan kepada para tamu untuk dipakai.
Orang Turki yang terkenal dengan keramahannya berusaha sebaik mungkin untuk membuat tamu mereka nyaman. Tetapi, berbeda dengan Indonesia yang mengutamakan keramahan dan sopan santun dalam melepaskan sandal di dalam rumah.
ADVERTISEMENT
Mungkin saja bagi orang Turki, lebih aneh lagi kalau “nyeker” alias tanpa alas kaki di dalam rumah. Sebab itu, kebanyakan rumah di Turki pasti dipenuhi oleh karpet. Setiap sudut ruangan ditutupi dengan karpet, termasuk kamar mandi dan dapur. Maka, tidak heran kualitas karpet Turki nomor satu bahkan sampai diekspor ke berbagai negara. Ini juga merupakan salah satu budaya orang Turki.
(Nabiila Putri Caesari/Politeknik Negeri Jakarta)