Pro dan Kontra Layanan Food Delivery

Nabiila Putri caesari
Mahasiswa Jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta yang menyukai film, fotografi, ekonomi dan musik.
Konten dari Pengguna
26 Juli 2022 14:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabiila Putri caesari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seseorang memegang makanan. Sumber foto: Pexels.com/Edward Eyer
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang memegang makanan. Sumber foto: Pexels.com/Edward Eyer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era digital sekarang ini, seseorang tidak perlu memiliki tenaga dan waktu ekstra untuk mendapatkan makanan. Dengan layanan GoFood, GrabFood, ShopeeFood dan layanan antar lainnya, memudahkan seseorang mendapatkan makanan dimanapun dan kapanpun dengan menggunakan ponsel pintar. Tren layanan pesan antar makanan hampir ada di mana-mana dan terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Tren pengiriman makanan
Semenjak keberadaaan pandemi covid-19, layanan makanan pesan antar melonjak. Sebagian orang harus menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, alhasil makanan yang dikonsumsi jadi kurang beragam. Pandemi mengubah banyak aspek dalam kehidupan masyarakat, sedangkan salah satu untuk meningkatkan imunitas di masa tersebut dengan menjaga pola makanan dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang. Namun, ada banyak pro dan kontra dari layanan tersebut.
Menghemat Waktu
Layanan pengiriman makanan memang memiliki fitur yang dapat memudahkan penggunanya untuk mengakses berbagai macam makanan tanpa perlu menghabiskan banyak waktu. Waktu yang dipakai bisa untuk mengerjakan yang lain. Hanya memerlukan kuota data internet, aplikasi dan ponsel dengan santainya bisa menscroll berbagai menu dan restoran.
Nyaman Ada Biayanya
ADVERTISEMENT
Mudahnya akses tersebut biasanya memberikan biaya tambahan untuk pengiriman dan pajak aplikasi. Bahkan, disarankan untuk memberikan tip kepada pengemudi. Harga yang dicantumkan juga lebih mahal daripada harga yang dibeli secara langsung.
Semakin Meningkat Generasi Malas
Bayangkan kecanggihan teknologi yang terus meningkat merubah pola kehidupan seseorang. Misalnya, yang biasanya meraih panci dan wajan, orang-orang sekarang meraihnya ponsel. Ketergantungan yang meningkat ini biasanya dikaitkan dengan perilaku kaum milenial.
Diskon Sebagai Daya Tarik
Berbagai penawaran dari layanan food delivery biasanya promosi yang ditawarkan, beraneka ragam voucher untuk penggunanya. Misalnya, gratis ongkir, diskon 30%, dan cashback. Biasanya pengguna yang memakai layanan ini karena promosi. Sekarang ini juga terdapat fitur terbaru di ShopeeFood, yaitu flash sale untuk makanan dan minuman di waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, food delivery ini memberikan kenyamanan dalam memesan makanan. Tapi, sebagian orang juga berbeda pandangan dalam menilainya. Apalagi di masa yang tidak menentu ini di mana semua orang tidak bisa keluar rumah, food delivery menjadi keuntungan bagi mereka. Terus meningkatnya inovasi teknologi dari layanan ini, meningkatnya juga ketergantungan dan rasa malas pada diri seseorang.
(Nabiila Putri Caesari/Politeknik Negeri Jakarta)