Konten dari Pengguna

Mengenal Konsep Diri Menurut Hurlock: Pandangan Positif dan Negatif tentang Diri

Nabiila Rahma Fauziah
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
1 Desember 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabiila Rahma Fauziah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Konsep diri adalah pemahaman tentang diri sendiri yang timbul akibat interaksi dengan orang lain. Konsep diri merujuk pada bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri, termasuk pandangan tentang kemampuannya, penampilannya, serta bagaimana dia diterima oleh orang lain. Konsep diri ini juga berperan sebagai faktor penting dalam cara kita berkomunikasi dengan orang lain (Riswandi, 2013: 64). Psikolog Elizabeth Hurlock membagi konsep diri menjadi dua dimensi utama, yaitu konsep diri positif dan negatif. Dimensi-dimensi ini sangat berpengaruh pada kesehatan mental seseorang, serta bagaimana ia menghadapi berbagai tantangan hidup. Mari kita telusuri lebih lanjut tentang konsep diri menurut Hurlock melalui pengalaman salah satu siswi kelas 2 SMA Arrahman di kota Depok.
ADVERTISEMENT
Konsep Diri Positif: Menerima Kelebihan dan Kekurangan
Berdasarkan wawancara dengan seorang remaja SMA kelas 2 yang bernama Syafa Nabila, kita dapat melihat bagaimana seseorang berusaha untuk menerima dirinya sendiri. Dalam wawancara tersebut, Syafa Nabila mengakui bahwa ia merasa kurang percaya diri, namun kini sedang berusaha untuk keluar dari rasa insecure tersebut dan mencoba menerima dirinya apa adanya.
Konsep diri positif melibatkan penerimaan terhadap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki seseorang. Dalam hal ini, Syafa Nabila merasa nyaman dengan bakat yang ia miliki, terutama dalam kegiatan pramuka, meskipun ada perasaan kurang percaya diri dalam beberapa aspek. Kelebihan yang dimilikinya membuatnya merasa lebih unggul dalam beberapa hal, namun ia tetap berusaha untuk mengatasi kekurangan dalam dirinya, seperti rasa malu dan tidak percaya diri.
ADVERTISEMENT
Menurut Hurlock, seseorang dengan konsep diri positif akan lebih mudah mengatasi tantangan hidup karena mereka memiliki keyakinan bahwa mereka dapat memperbaiki kekurangan dan mengoptimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Penerimaan ini membantu seseorang merasa lebih nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain dan lebih optimis dalam menghadapi rintangan.
Konsep Diri Negatif: Merasa Tidak Diterima dan Terus-Menerus Merasa Insecure
Di sisi lain, konsep diri negatif dapat membuat seseorang merasa tidak diterima atau dihargai oleh orang lain. Syafa Nabila juga berbagi pengalaman tentang perasaan tidak dihargai oleh sebagian orang di lingkungannya, yang kadang menganggapnya sebagai musuh. Meskipun demikian, ia berusaha untuk mengabaikan hal tersebut dan tidak membiarkan hal negatif itu memengaruhi dirinya terlalu dalam.
ADVERTISEMENT
Menurut Hurlock, orang dengan konsep diri negatif cenderung lebih sensitif terhadap kritik dan penilaian negatif dari orang lain. Mereka sering merasa tidak diterima, bahkan dalam situasi yang sebenarnya tidak mendukung perasaan itu. Misalnya, kritik dari teman atau guru bisa membuat seseorang dengan konsep diri negatif merasa terpuruk dan kurang percaya diri.
Contoh nyata dari perasaan kurang percaya diri ini dapat terlihat dalam kegagalan yang dialami Syafa Nabila. Ketika dia mendapat nilai buruk, ia merasa sedih dan frustrasi, tetapi ia tetap berusaha untuk belajar lebih keras. Hal ini mencerminkan konflik internal yang terjadi pada banyak orang dengan konsep diri negatif, di mana mereka merasa kurang dari orang lain meskipun sudah berusaha maksimal.
ADVERTISEMENT
Mengatasi Kegagalan dan Kritik: Berusaha untuk Terus Berkembang
Syafa Nabila juga mengungkapkan bahwa meskipun ia merasa kecewa ketika gagal, dia selalu mencoba untuk bangkit dan memperbaiki diri. Ketika menerima kritik, ia berusaha untuk merenung dan introspeksi, walaupun terkadang pikiran berlebihan dan overthinking membuatnya merasa lebih tertekan. Ini adalah salah satu contoh bagaimana konsep diri negatif dapat menghambat perkembangan pribadi seseorang.
Namun, Hurlock menyarankan untuk memiliki konsep diri yang lebih positif dengan cara belajar menerima kritik dan melihatnya sebagai kesempatan untuk berkembang. Menerima kekurangan, memandangnya sebagai bagian dari perjalanan hidup, dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik adalah hal yang penting dalam membangun konsep diri yang sehat.
Dukungan Sosial: Kekuatan di Balik Optimisme
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara tersebut, Syafa Nabila juga menekankan pentingnya dukungan dari orang-orang sekitar. Meskipun ia pernah merasa tidak diterima atau dihargai, dukungan dari teman-teman dan keluarga membantunya untuk tetap optimis. Hal ini menunjukkan bahwa konsep diri tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri, tetapi juga oleh bagaimana orang lain memandang dan mendukungnya.
Menurut Hurlock, dukungan sosial memiliki peran penting dalam membentuk konsep diri seseorang. Ketika seseorang merasa diterima dan dihargai oleh lingkungan sosialnya, mereka akan merasa lebih percaya diri dan optimis dalam menjalani kehidupan. Sebaliknya, kurangnya dukungan dapat memperburuk konsep diri negatif, membuat seseorang merasa terisolasi dan tidak berharga.
Mencari Makna dalam Kehidupan: Menemukan Pilihan yang Tepat
Pada akhirnya, penting untuk kita semua memahami bahwa kehidupan tidak selalu berjalan mulus. Ada rambu-rambu yang harus diperhatikan, dan kadang kita harus membuat pilihan yang tidak selalu mudah. Syafa Nabila mencatat bahwa meskipun awalnya ia tidak menerima keputusan untuk mengikuti jalur yang ditentukan orang tuanya, ia mulai menyadari bahwa itu adalah bagian dari pilihan hidup yang telah dia buat.
ADVERTISEMENT
Hurlock menjelaskan bahwa memiliki tujuan yang jelas dan merasa bahwa keputusan yang diambil adalah hasil dari refleksi diri dapat membantu memperkuat konsep diri positif. Meskipun kita mungkin merasa ragu atau menyesal pada awalnya, seiring waktu kita akan mulai melihat bahwa langkah-langkah tersebut adalah bagian dari perjalanan menuju kedewasaan dan pemahaman diri.
Simpulan
Konsep diri adalah kunci untuk memahami siapa kita sebenarnya dan bagaimana kita berinteraksi dengan dunia. Baik konsep diri positif maupun negatif memiliki dampak besar pada cara kita melihat diri kita sendiri dan berhubungan dengan orang lain. Dengan terus berusaha untuk mengembangkan konsep diri yang lebih positif, menerima kekurangan, memperbaiki diri, dan mengandalkan dukungan sosial, kita dapat mencapai kehidupan yang lebih optimis dan penuh makna.
ADVERTISEMENT
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Narasumber Syafa Nabila, yang telah berbagi pengalaman dan wawasan yang sangat berharga mengenai konsep diri. Terima kasih juga kepada SMA Arrahman Kota Depok atas izin dan dukungannya, yang memungkinkan penulis untuk menggali cerita inspiratif ini. Semoga kisah ini dapat memberikan manfaat dan motivasi bagi pembaca untuk terus mengembangkan konsep diri yang positif dalam menghadapi tantangan kehidupan.