Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mendalami Lebih Dalam Tentang Apa Saja Yang Ada Di Dalam Kebudayaan Minangkabau
4 November 2024 14:22 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Latifany Magfirah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa dan budaya, salah satunya adalah suku Minangkabau atau sering disebut dengan suka Minang. Suku Minangkabau berasal dari provinsi Sumatera Barat. Minangkabau sendiri merupakan sebuah desa yang berlokasi di kecamatan Sungayang, Tanah Datar, Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
1.Asal Usul Kebudayaan Minangkabau
Secara umum sejarah Minangkabau hanya dapat diketahui melalui Tambo. Tambo adalah suatu hikayat yang menjelaskan tentang asal usul suku Minangkabau, menurut pendapat Tambo Alam Minangkabau, asal usul nama Minangkabau berasal dari ‘Manang Kabau’ atau ‘Minang Kabau’. Kedua kata tersebut berasal dari cerita tentang menangnya kerbau penduduk lokal melawan kerbau milik kerajaan Majapahit. Berawal dari ekspedisi yang dilakukan kerajaan Majapahit pada abad ke-16. Untuk mencegah peperangan yang menimbulkan korban jiwa, masyarakat setempat mengusulkan untuk mengadu kerbau milik mereka dengan kerbau Jawa milik pasukan Majapahit.
ADVERTISEMENT
Saat itu, pasukan Majapahit disebut membawa seekor kerbau yang besar dan agresif. Sedangkan masyarakat setempat hanya mengeluarkan satu anak kerbau yang lapar. Namun, mereka memasang sebilah pisau di masing-masing tanduk anak kerbau tersebut. Hebatnya, anak kerbau dengan sebilah pisau di tanduknya mampu mengalahkan kerbau besar milik pasukan Majapahit. Nama Minangkabau kemudian menjadi terkenal akibat peristiwa kemenangan tersebut.
Masyarakat Minang merupakan bagian dari masyarakat Austronesia yang melakukan migrasi dari daratan China Selatan ke pulau Sumatera sekitar 2.500–2.000 tahun yang lalu. Diperkirakan kelompok masyarakat ini masuk dari arah timur pulau Sumatera, menyusuri aliran sungai Kampar, sungai Siak, dan Batang Kuantan sampai ke dataran tinggi yang disebut Darek. Minang pada umumnya bermukim di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Pekanbaru, Medan, Batam, Palembang, Bandar Lampung dan Surabaya. Di luar wilayah Indonesia, etnis Minang terkonsentrasi di Kuala Lumpur, Seremban, Singapura, Jeddah, Sydney dan Melbourne. Pada awalnya penyebutan orang Minang belum dibedakan dengan orang Melayu. Namun sejak abad ke-19, penyebutan Minang dan Melayu itu mulai digunakan untuk membedakan budaya matrilineal yang tetap bertahan pada etnis Minang, berbanding patrilineal yang dianut oleh masyarakat Melayu pada umumnya. Minangkabau adalah garis keturunan yang ditarik berdasarkan garis ibu karena Kaum perempuan di Minangkabau memiliki kedudukan yang istimewa sehingga dijuluki dengan Bundo Kanduang.
ADVERTISEMENT
2.Kesenian Minangkabau
Masyarakat Minangkabau memiliki berbagai macam atraksi dan kesenian, salah satunya adalah tari tarian yang biasanya ditampilkan ketika acara pesta atau pernikahan, Diantara tari-tarian tersebut adalah tari pasambahan. Tarian ini merupakan tarian yang dipertunjukkan untuk memberikan ucapan selamat datang ataupun ungkapan rasa hormat kepada tamu istimewa yang baru saja sampai.
Selain tari pasambahan, juga ada tari-tarian yang terdiri dari tari Piring, tari Rantak, Tari Randai, tari Indang, tari Payung, dan lain-lain. Selain itu ada kesenian pantun dan sambah-manyambah. Ada kesenian musik dengan alat musik seperti Saluang, Talempong, Rebana, Sarunai.
Silek atau silat Minangkabau merupakan suatu seni bela diri tradisional khas suku ini yang sudah berkembang sejak lama. silek tidak hanya diajarkan di Minangkabau saja, namun juga telah menyebar ke seluruh Kepulauan Melayu bahkan hingga ke Eropa dan Amerika. Selain itu, adapula tarian yang bercampur dengan silek yang disebut dengan randai. Randai biasanya diiringi oleh nyanyian atau disebut juga dengan sijobang, dalam randai ini juga terdapat seni peran (acting) berdasarkan skenario.
ADVERTISEMENT
3.Runah Adat Minang
Rumah adat Minangkabau disebut dengan Rumah Gadang, yang biasanya dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku tersebut yang diwariskan secara turun temurun. Rumah adat ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bagian muka dan belakang. Umumnya berbahan kayu, dan sepintas kelihatan seperti bentuk rumah panggung dengan atap yang khas, menonjol seperti tanduk kerbau yang biasa disebut gonjong dan dahulunya atap ini berbahan ijuk sebelum berganti dengan atap seng. Di halaman depan Rumah Gadang, biasanya didirikan dua sampai enam buah Rangkiang yang digunakan sebagai tempat penyimpanan padi milik keluarga yang menghuni Rumah Gadang tersebut.
ADVERTISEMENT
Kebudayaan Minangkabau telah terkenal di Indonesia dan bisa ditemukan dalam suku-suku lain di Indonesia seperti Melayu, Betawi, Sunda, Jawa, dan lain lain, karena perantauan dan perkawinan yang telah dilakukan sejak dahulu.Atap Rumah Gadang yang melengkung menyerupai tanduk kerbau, atau yang disebut Gonjong, merupakan ciri khas yang mudah dikenali. Bentuk ini tidak hanya estetis tetapi juga simbolis, melambangkan kekuatan dan semangat.
4.Makanan Khas Minangkabau
Salah satu masakan tradisional Minang yang terkenal adalah Rendang, yang mendapat pengakuan dari seluruh dunia sebagai hidangan terlezat. Karena popularitasnya tersebut, seni memasak yang dimiliki masyarakat Minang juga berkembang di kawasan-kawasan lain seperti Riau, Jambi, Mandailing, dan Negeri Sembilan. Masakan lainnya yang khas antara lain Asam Padeh, Soto Padang, Sate Padang. Masakan Minang mengandung bumbu rempah-rempah yang kaya, seperti cabai, serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, dan bawang merah.
Masakan Minangkabau tidak hanya soal rasa, tetapi juga mencerminkan filosofi hidup masyarakatnya. Masyarakat Minangkabau menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong, yang terlihat dalam cara mereka menyajikan makanan. Hidangan sering kali disajikan secara berlimpah saat ada acara keluarga atau perayaan.
ADVERTISEMENT
5.Mata Pencaharian
Di daerah Minangkabau, orang-orang Minangkabau bekerja dengan cara bercocok tanam yang merupakan sumber penghidupan yang utama bagi masyarakat Minang, sebagian besar orang Minang ada juga yang bekerja sebagai petani. Meskipun wilayah Sumatra Barat hanya memiliki lahan pertanian sebesar 13% dari seluruh wilayah, orang-orang yang bekerja sebagai petani kian meningkat setiap periodenya. Menurut data yang tercatat, mata pencaharian masyarakat Sumatera Barat adalah 51% pertanian dan 49% non pertanian. Daerah Pesisir orang hidup dari tanah dan juga dari hasil kelapa.Penduduk yang tinggal di pinggiran danau atau dipinggir laut hidup dari penangkapan ikan, tetapi pekerjaan menangkap ikan adalah pekerjaan sambilan.
6. Sistem dan Organisasi dan Kemasyarakatan
ADVERTISEMENT
Salah satu suku Indonesia yang dikenal menerapkan budaya matrelineal adalah suku Minangkabau, yang menganut sistem kekerabatan diatur oleh berdasarkan garis ibu, seorang anak yang lahir di Minangkabau akan mengambil suku ibunya dan mendapatkan warisan dari garis ibunya. Selain itu ada juga kelompok sajurai yang merupakan sistem kepemimpinan ada yang dijalankan secara kolektif. penguluh dipilih oleh kaumnya untuk memimpin kaum tersebut untuk bertanggung jawab untuk melindungi selurug warga kaumnya.
Lalu ada juga kelompk Sajurai atau satu kaum (Sakaum) adalah kumpulan dari beberapa keluarga saparuik atau bisa disebut dengan sedarah, kelompok Sajurai ini bertempat tinggal sendiri diatas tanah pusaka dari kaumnya dan dipimpin oleh penghulu kaum atau Andiko. selain itu masyarakat Minangkabau menganut sistem pengetahuan yang berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem pengetahuan jangkauannya sangat luas karna berkaitan dengan ide manusia yang sangat luas.
ADVERTISEMENT