Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Dampak dari Penggunaan TikTok
9 Desember 2021 20:45 WIB
Tulisan dari Nabila Putri Rahayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kali ini saya akan membahas dampak negatif dari aplikasi TikTok.
ADVERTISEMENT
Kamu tahu aplikasi TikTok? Siapa sih yang tidak tahu aplikasi TikTok itu? kalau ditanya kepada anak zaman sekarang pasti mereka sangat familier dengan aplikasi tersebut. Karena TikTok adalah aplikasi yang sedang viral di kalangan masyarakat baik itu dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua.
Media sosial secara luas merupakan akses untuk mengetahui hal-hal yang sudah biasa dalam kehidupan sehari-hari saat ini. Seperti Instagram, Twitter, Facebook. Bahkan sebagian orang tidak dapat hidup tanpanya. Dan salah satu aplikasi yang paling banyak peminatnya di tahun 2021 sekarang adalah TikTok . TikTok juga merupakan aplikasi yang berasal dari Cina, aplikasi tersebut adalah aplikasi sosial media yang mana banyak diminati oleh para remaja, sehingga banyak menimbulkan dampak positif dan negatif di dalam aplikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Apalagi pada masa pandemi ini, orang-orang banyak yang memanfaatkan TikTok sebagai mata pencaharian seperti membuat konten untuk memasarkan produk, membuat challenge, siar islami dan masih banyak lagi. Tetapi yang akan kita bahas kali ini adalah dampak negatif nya ya teman-teman.
1. Apakah akhir-akhir ini kalian pernah mendengar sindrom TikTok? Apakah sindrom TikTok itu?
Sindrom TikTok adalah penyakit yang disebabkan oleh ketergantungan dalam hal yang lama seperti bermain gadget setiap hari, setiap waktu, dan setiap saat. Sindrom juga bisa disebut dengan gangguan mental karena bersifat overdosis yang berlebihan.
Sindrom TikTok juga disebabkan karena seringnya bermain TikTok yang menimbulkan kecanduan bagi penggunanya sehingga mereka melakukan gerakan tersebut tanpa sadar, disaat melakukan aktivitas apapun itu, maupun sedang dalam keadaan tidur. Sebagai gantinya mereka harus meminum obat penenang.
ADVERTISEMENT
Awalnya TikTok memang menghibur para penonton yang melihatnya akan tetapi lama-kelamaan mereka pun ikut untuk mempraktikkannya, banyak gerakan yang dilakukan saat membuat video TikTok dan banyak juga ragamnya yang berlebihan dalam mempraktikkan semua itu. Memang hal yang akan berdampak buruk karena dalam membuat satu video orang itu tak hanya mempraktikkan nya sekali saja bahkan bisa berkali-kali, bayangkan untuk satu video memerlukan banyak gerakan yang diulang-ulang.
Lalu, bagaimana jika banyak video yang dibuatnya. Jadi, itu lah yang menyebabkan orang mengidap penyakit sindrom TikTok yang membuat mereka bergerak tanpa mereka sadar bahkan ketika tidur pun tubuh mereka sering kali bergerak tak menentu.
2. Dapat menimbulkan pemborosan waktu
Anak-anak dan remaja menjadi ketagihan atau kecanduan bermain gadget apalagi dengan adanya aplikasi TikTok ini membuat mereka lupa waktu untuk melakukan aktivitas yang lainnya. Bahkan sampai lupa waktu untuk belajar yang paling parah dan yang paling sering terjadi yaitu anak-anak jarang membantu orang tua di rumah, dan jarang bersosialisasi dengan sekitar. Karena bermain gadget secara terus-menerus hal itu sangat merusak generasi bangsa masa depan dan menjadi awal kemunduran disuatu negara.
ADVERTISEMENT
3. Adanya video yang tidak pantas untuk kalangan anak-anak yang masih di bawah umur
Dalam video Tiktok sering kali menampilkan hal yang tidak pantas untuk dilihat oleh anak-anak seperti, video kekerasan, pelecehan seksual, dan masih banyak video lainnya. Hal itu sangat memengaruhi psikis anak-anak sekarang. Apalagi yang menonton aplikasi TikTok ini banyak dari kalangan anak kecil.
Juru bicara TikTok, Hillary Mcquaide, mengatakan sistem di TikTok akan secara otomatis mendeteksi dan menandai video yang mengandung kekerasan, terutama adegan bunuh diri. Saat ini TikTok juga tengah berupaya menghapus setiap video bunuh diri yang sudah telanjur tersebar di aplikasi itu. “Kami jelas-jelas melarang konten video yang menyiarkan, mendukung, atau mempromosikan kegiatan bunuh diri, kami akan menghapus akun yang berulang kali mencoba mengunggah klip bunuh diri” ujar Mcquaide, seperti dilansir buzzfeednews.com (8/9)
ADVERTISEMENT
Menurut saya "Sebagai generasi muda kita harus dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk dari aplikasi TikTok itu sendiri, dan jadilah pribadi yang gaul tanpa harus menghilangkan akhlakul karimah, dan nilai moral dari aplikasi TikTok tersebut".